main

339 36 6
                                    

HAPPY READING

setelah Irrad menyelesaikan acara bersiap-siap nya, kini giliran Skylar yang bersiap-siap. dirumah milik Skylar sekarang ditemani dengan ibu Skylar, Irrad berganti menyantap martabak yang sudah mereka beli tadi ditemani dengan segelas teh hangat buatan ibu Skylar.

"Skylar disekolah kayak gimana rad?" tanya ibu Skylar.

Irrad terdiam sejenak merangkai kata sebelum diungkapkan. dia tidak boleh menjelekkan image Skylar. "baik sii bu, aku engga pernah liat dia dihukum sama guru" jawab Irrad.

ibu Skylar yang mendengar jawaban Irrad tersenyum lembut nampak bangga telah membesarkan anak dengan baik. parenting nya dan suami berhasil. "kamu kenal dyffa ga?" tanya ibu Skylar lagi namun dengan nada berbisik, tangannya melambai mengisyaratkan Irrad untuk mendekat. "rencananya, ibu mau comblangin mereka" dapat Irrad dengar suara cekikikan yang hampir sama dengan Skylar yang keluar dari bibir ibu Skylar diakhir kalimatnya.

mencoba meminimalisir rasa gugupnya, Irrad menjauh dari ibu Skylar. "aku belum kenal bu, nanti aku tanya Skylar kalii yaa"

"berarti kamu juga harus ikut comblangin mereka" Irrad hanya tersenyum tipis untuk menanggapinya.

moodnya turun, mana mungkin dia menjodohkan pacarnya dengan orang lain? tapi ini juga salah mereka yang tidak berterus-terang soal hubungan yang mereka jalin, tapi apakah hanya dengan berterus-terang hubungan ini tidak akan berakhir. bisa saja malah makin mempercepat.

sepanjang perjalanan hanya hening melanda, Irrad yang malas berbicara sedangkan Skylar yang sudah nyaman dalam keheningan. dalam pikiran Irrad, sejujurnya dia sedang menimang-nimang kapan waktu yang baik untuk membicarakan topik tadi, tapi apakah topik itu harus ditanyakan?

motor Skylar berhenti disebuah angkringan, di sana sudah ada tiga orang yang Irrad yakini sebagai teman Skylar. dari tiga orang tersebut yang Irrad kenal hanya satu, yaitu Banana yang sedang memasukkan gorengan entah yang ke berapa ke mulutnya.

"sorry bawa satu personil tambahan" ucap Skylar sambil mencomot sate milik salah satu orang yang tidak dikenali Irrad.

dua orang tersebut selain Banana mengangguk sambil memandangi Irrad yang sudah duduk disamping Banana, membuat Banana terhimpit antara Skylar dan Irrad. "kenalin, gue Bunny dan dia Albert" Bunny, orang itu memperkenalkan dirinya dan teman yang sudah Skylar comot paksa satenya.

"gue Irrad, salam kenal" ucap Irrad menanggapi.

setelah perkenalan singkat tersebut, mereka tanpa malu menyantap berbagai makanan yang tersedia dihadapan mereka. untuk biaya, biar nanti dulu.

"lo sama Irrad mulu, pacaran?" Banana menyenggol pelan Skylar yang berada disampingnya, Irrad yang mendengar ucapan Banana karena jarak yang dekat itu memasang ekspresi tidak terima, Irrad melayangkan tatapan menilai, memandang Skylar dari atas kebawah meski terhalang Banana.

"iya" jawab Skylar enteng. dapat Skylar lihat tatapan mata main-main dari Irrad, mana mungkin pacarnya tidak menyukai dia, itu pasti hanya sandiwara yang dilakukan Irrad.

Irrad menggeleng sebagai jawaban lalu melanjutkan acara makannya, sedangkan Skylar tersenyum tipis. yang Skylar tahu dan ketiganya tidak ketahui adalah telinga Irrad yang menyemburkan warna kemerahan jika dilihat dengan teliti. beruntung Skylar orang yang teliti.

"eh? ler nih si dyffa live ig woy" ujar Albert heboh, bahkan pundak Skylar menjadi korban kekerasan dari Albert yang terus memukulnya.

"sakit bego," Skylar membalas pukulan Albert, "terus gue harus gimana? lagian gue udah ada cowo" Skylar mengedipkan sebelah matanya kearah Irrad yang terus menatap Skylar. mendapati kedipan tersebut, Irrad memalingkan wajahnya.

Kita (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang