akhir

273 44 17
                                    

HAPPY READING YAAAAA













tidak ingin membuat Irrad kecewa, Skylar segera mengambil ponsel miliknya untuk menghubungi Dyffa. "bentar, aku kontak dulu orangnya." Skylar membiarkan dagunya bersandar pada bahu Irrad. ini posisi yang nyaman.

sementara Skylar yang masih berkutat dengan ponsel miliknya, Irrad yang bosan membalikkan posisi tubuhnya menjadi memunggungi Skylar, namun tetap diatas pangkuan Skylar.

kini dapat Irrad lihat isi percakapan mereka, tangannya yang gatal dan melihat chat Skylar yang belum dibalas membuat Irrad mengambil ponsel milik Skylar tanpa permisi.

Irrad menggulirkan isi percakapan mereka sampai mentok dari Dyffa yang meminta untuk kontaknya segera disimpan.

Irrad terus membaca isi percakapan tersebut menghiraukan balasan yang dikirim oleh Dyffa, percakapan tersebut didominasi oleh Dyffa yang excited mengajak Skylar mengobrol atau bertemu, sedangkan Skylar kebanyakan hanya menjawab "oke" atau "ga"

puas membaca isi percakapan mereka Irrad segera melihat jawaban dari Dyffa, setelah membacanya Irrad menyerahkan ponsel tersebut kepemilikannya.

"mau dijawab apa ini?" tanya Skylar, dia masih nyaman mendaratkan dagunya di bahu Irrad.

"emang aku siapa kamu?" tanya balik Irrad. dalam percakapan tersebut, setelah Skylar yang menanyakan bisakah Dyffa menemuinya karena terdapat seseorang yang ingin bertemu dengannya, Dyffa berbalik menanyakan siapakah orang tersebut?

"pacarku" Irrad tersenyum mendengar jawaban singkat Skylar, "betul, bilang aja temen"

Skylar menatap tidak suka Irrad, apa maksud dari pacarnya ini? dia tidak mengakuinya sebagai pacar?

mengetahui pikiran jelek Skylar, segera Irrad menoleh menatap mata Skylar setelahnya menempelkan bibirnya tepat ke bibir Skylar lalu tersenyum lebar seperti orang bodoh. "kita backstreet Skylar."

setelahnya dengan terpaksa Skylar menjawab sesuai keinginan Irrad tanpa menunggu balasan Skylar langsung mematikan ponselnya, sudah waktunya tidur.

dihadapan Skylar muncul Irrad yang entah sedang kerasukan apa, dia malah hanya mengenakan atasan hoodie yang kebesaran sampai menutup setengah dari pahanya. setelah ditelisik, Skylar terlihat terkejut dengan ekor yang tumbuh dibelakang Irrad.

setelah lama berdiri, Irrad berjalan pelan menuju pangkuan Skylar. paha Skylar adalah kursi favoritnya.

di kasur tanpa ranjang tersebut, Irrad merangkak naik ke kasurnya membuat ekor dibelakangnya bergoyang ke kanan-kiri. Irrad mendudukkan dirinya di paha milik Skylar yang masih berbaring.

"Skylar, kamu mau susu?" tanyanya, sambil menyibak satu-satunya pakaian yang ada ditubuhnya menunjukkan kedua nippel miliknya yang otomatis mengekspos miliknya yang sudah setengah tegang. "emang ada?" pertanyaan dari Skylar sontak membuat Irrad cemberut, dia membaringkan tubuhnya diatas tubuh Skylar. merajuk.

Skylar merasakan pergerakan acak jari Irrad di rambutnya, sepertinya pacar kecilnya sedang ngambek. karena terbiasa mengelus punggung Irrad jika dia sedang dalam suasana hati yang buruk, Skylar melakukan hal tersebut mencoba memperbaiki kesalahannya.

asik mengelus punggung Irrad, tanpa sadar tangan Skylar turun ikut mengelus pantat yang tidak dilapisi apapun. merasakan kelembutan kulit milik Irrad, dengan gemas Skylar memukul pelan pantat Irrad yang masih asik membuat pola acak di rambutnya.

"Irrad, kamu siluman kucing?" tanya Skylar main-main, dia dengan jahil menarik ekor tersebut yang membuat Irrad mendesis dan menatapnya tajam. persis seperti kucing.

Kita (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang