Tawa remeh mengalun, mengiringi rinai gemericik hujan dan dersik angin yang makin kencang.
Melodi indah yang menikam dada. Lalu, suara guntur yang terdengar malah menarik belati itu untuk membuka luka di dada ini lebih lebar.
"Su... Sunghoon, Lo...! Ja-jangan ber...canda...!" Jaeyun mengatupkan bibir.
Rasanya sulit sekali untuk sekedar berbicara.
Saat ia hendak mengumpati Sunghoon, cekatan di tenggorokan makin membuatnya sesak.
Amat sesak.
Dada nya menyempit.
Mengapa oksigen bagai tak mau untuk ia hirup?
"Shim Jaeyun," Sunghoon mengalihkan pandang dari manik puppy yang tengah berkaca-kaca. Dengan suara bergetar dia berujar, "Hee-Heeseung...," sialnya, Sunghoon tak sanggup mengatakannya.
Takut menjalar ke seluruh badan Jaeyun selagi mendengar hela nafas berat Sunghoon.
Netra tajam itu memberanikan diri, "... He's gone."
...Bahunya berguncang hebat, nafas yang ia ambil tidak beraturan. Terdengar tangis pilu mengawal sakit yang makin menyiksa atma.
Manik indah itu berpendar tak karuan, mencari sesuatu yang punya fakta paling dibencinya. Heeseung-nya tidak akan muncul di hadapannya lagi.
Mengingat hal itu membuat ia kembali menutup mata, memejam erat seolah enggan menghadapi kenyataan yang menunggu seperti jumpscare di film-film horor yang ia tonton.
Ia ingin mengganti genre. Namun, garis takdir yang terukir tak mungkin untuk ia tentang. Bagaimana ia bisa marah?
Rasanya, stok air mata sudah surut tak tersisa.
Dikemanakan perasaannya?
Mengapa hampa yang ia tanggung?
Apa meringkuk di sudut kamar dengan mata sembab dan hidup memerah adalah satu-satunya yang bisa ia lakukan?
Dengarkan tangis yang sekarang hanya menyisakan sesenggukan sesak.
Atau, lihat mata bagai danau tenang nan dalam. Gelap dan sepi. Membuatmu takut untuk tenggelam dalam airnya yang dingin.
Ceklek
"Jaeyun?" Pemilik nama menoleh ke ambang pintu, mama nya di sana dengan gaun hitam. Mungkin baru saja pulang dari pemakamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You || HeeJake
Short StoryShim Jaeyun namanya, Cowok SMA kelas XII IPA 2 yang biasa biasa aja, Cuma... Ke-'biasa biasa aja'-an itu seketika lenyap waktu tiba tiba Jaeyun ketemu oknum ganteng bernama Lee Heeseung di lapangan basket belakang gedung SMA nya. ... Rasanya Jaeyun...