Chapter 3

454 59 3
                                    

Hari ini Rivellyn akan berangkat menuju akademi yang terletak di ibukota kekaisaran. Jaraknya cukup dekat, sebab dirinya tinggal di sebelah ibukota.

Kini seluruh keluarga Fidelta dan para pelayan tengah berada didepan kereta kuda yang akan membawa Rivellyn pergi.

"Rivellyn, jaga dirimu baik-baik disana. Jika ada yang menganggu, kamu bisa memberitahu kami lewat surat." Ucap sang ayah penuh khawatir sembari mengusap rambut Rivellyn.

Begitupun dengan sang kakak, "Ya Rivellyn, jangan menyembunyikan apapun, jika kamu diganggu langsung bilang pada kakak atau ayah. Kakak juga berharap kamu tidak melakukan hal-hal aneh disana."

Rivellyn yang mendengar itu sontak berpikir, "Maksudnya hal-hal aneh pasti karena ia takut Rivellyn akan menghina seseorang lagi. Ya sudah bukan rahasia jika Rivellyn itu blak-blakan. Karena itu pula Rivellyn menjadi incaran sang seme dari novel ini"

Rivellyn pun tertawa, "baik ayah dan kakak, aku akan memberitahu jika ada yang mengangguku. Dan kupastikan aku akan menjaga nama baik keluarga ini." Kata Rivellyn.

"Kakak, jangan lupakan aku disana. Dan pulang tepat waktu ya kak, aku tidak rela berpisah lama-lama dengan mu." Ucap sang adik sambil berkaca-kaca.

Rivellyn kembali tertawa. Kemarin saat melihat oliver, Rivellyn mengira dia anak nakal tapi ternyata tidak.

Rivellyn pun memeluk Oliver, "kakak tidak akan melupakan mu bocah, kakak akan pulang teratur dan tidak menunda-nunda. Kamu tunggu kakak disini okay?"

Oliver pun mengangguk-angguk. Ia sangat menyayangi sang kakak, karena telah mengurus nya sejak ibunya meninggal.

Setelah memeluk sang adik, kini Rivellyn memeluk ayah nya dan sang kakak.

"Aku pergi dulu, jaga diri kalian baik-baik selama aku pergi. Selamat tinggal!" Ucap Rivellyn sebelum masuk ke kereta kuda yang telah dipersiapkan.

Ia pun melihat ke jendela, sang adik tengah melambai-lambai sambil menahan isak tangisnya. "Oliver lucu juga" pikirnya

Kembali kedalam kereta kuda, Rivellyn memutuskan untuk tidur selama perjalanan.

___________________________________________

"Permisi nona, kita sudah sampai di akademi" kusir itu berkata kepada Rivellyn, membuat Rivellyn terbangun dari tidurnya

"Ah sudah sampai? Tunggu sebentar" ia pun keluar dari kereta kuda, sang kusir pun mengambil barang-barang Rivellyn.

"Terimakasih telah mengantarku pak, selamat tinggal" Ucap Rivellyn kepada sang kusir, kusir itupun membungkuk kepada Rivellyn sebelum membawa kereta kuda itu menuju mansion nya tadi.

Kini Rivellyn melihat ke sebuah gedung didepannya. "Inikah akademi Arville? Wah besar sekali, tapi tidak heran juga sih. Tempat yang isinya dari pangeran sampai rakyat biasa tidak mungkin biasa saja."

Akademi Arville, tempat menuntut ilmu untuk berbagai kalangan. Lulusannya sudah pasti orang-orang hebat, penguasa menara sihir saja lulusan akademi ini, bahkan kaisar yang sekarang pun. Hampir seluruh keluarga bangsawan bersekolah disini.

Rivellyn pun berjalan kedalam akademi, melihat-lihat sekitar. "Ternyata benar, masih pada sepi. Bahkan hanya beberapa orang yang kulihat sedari tadi"

Mengingat ucapan Noah tentang dirinya yang datang terlalu cepat, "Yah tidak apa, aku akan memakai waktu itu untuk belajar saja."

Rivellyn kembali berjalan, dia pergi menuju kamar tempatnya akan tinggal selama 3 tahun.

Setelah mencari-cari ruangan tempatnya akan tinggal, kini ia berada didepan pintu. Rivellyn pun membuka pintu itu, dilihat kembali ruangan yang tidak sebesar kamarnya namun tidak kecil juga.

"Yah, kamar ini cocok untuk kutinggali" pikir Rivellyn, dia pun mulai menaruh barang-barang bawaannya.

Setelah setengah jam, akhirnya Rivellyn selesai beres-beres. Dia pun memilih melanjutkan tidurnya yang terganggu saat dikereta kuda tadi.

___________________________________________

4 hari pun berlalu begitu saja. Selama itu Rivellyn belajar apa yang akan dipelajari di akademi ini nantinya. Karena dulu dia adalah mahasiswi, materi yang akan dipelajari mudah baginya.

Selama beberapa hari ini, sudah banyak orang yang berdatangan. 2 hari lagi pun mereka sudah akan mulai belajar.

Hari ini Rivellyn akan mencari kelasnya terlebih dahulu, ia takut nantinya dia akan tersasar.

Diperjalanan mencari ruang kelas, rasanya begitu dingin dan sepi sekali, karena kebanyakan dari mereka yang baru datang berada di taman ataupun kamarnya sendiri. Ntah kenapa hal ini membuat Rivellyn ketakutan.

Ditengah ketakutan itu, tiba-tiba saja, "Hai"

Rivellyn yang sedari tadi sudah takut pun kaget mendengar suara disampingnya sehingga dia hampir saja kehilangan keseimbangan, untung saja refleks nya cepat.

"Ah maaf, aku tidak bermaksud untuk mengagetkan mu" suara itu kembali terdengar, Rivellyn pun akhirnya memandang orang yang disebelahnya itu.

"K-kamu?"

___________________________________________

Halo semuaa, semoga suka ya sama ceritanya :3

Support aku terus dengan cara vote dan komen ya, Thankyouu!!. Hope you guys enjoy 🫰🏻

Bye byeee (≧▽≦)

How to survive in BL novel?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang