"makasih ya Drake udah mau temenin gue jalan jalan keliling sekolah." ucap Aleena bahagia.
Drake tersenyum lalu mengelus rambut Aleena, "iya sama sama Aleena, jangan sedih lagi ya?"
Aleena tersenyum dan senyuman itu di balas oleh Drake.
"YOOOO ADA APA NIHHH?! CAILAAAA MAKE ELUS ELUS PALA DOANG LU BERDUA!!" teriak salah satu cowo yang tiba tiba ada di belakang Drake.
"bangsat! berisik lo." ucap Drake kesal.
Callie datang menghampiri keduanya, "tumben kalian berdua, lo kenapa Na?"
Aleena menoleh ke arah Callie, "gue gapapa kok cal."
"BOONG TUH LIE PADAHAL ASIK BERDUAAN SAMA BABANG DRAKE!" teriak cowo tadi.
"VICKY BERISIK TAI!" ucap Drake lalu menoyor kepala cowo bernama Vicky itu.
"ih si a'a gitu banget sama Dede." balas Vicky dengan wajah manyun andalannya.
"Vicky kalo kumat bikin orang jijik coy." ucap salah satu cowo yang bernama Andrian.
Callie mencubit bibir Vicky, "sekali lagi lo manyun gitu, gue potong bibir lo."
"Iya iya kagak, ampun atuh neng." sahut vicky lalu duduk ke tempatnya.
Aleena tertawa karena ulah dua teman nya itu lalu menatap Callie.
"kayaknya aku mulai cape deh sama Kelvin.." ucap Aleena dengan raut sedih.
"kan udah gue bilang dari dulu.. kenapa lo ga sadar sadar sih Na? gue sama drake udah cape buat bilangin ke lo tentang ini. tapi lo nya terlalu buta sama cinta palsu." ucap Vina.
Aleena hanya bisa terdiam mendengar setiap ucapan Vina tadi. Vina memegang pundak Aleena lalu mengelus nya pelan.
"Na... gue harap lo bisa lepasin cowo se brengsek Kelvin ya? jangan mau di manfaatkan apalagi di setir hidup lo sama cowo yang cuma status nya sebagai pacar lo. gue ga mau liat sahabat gue terus terusan di sakitin cowo bajingan sedangkan, gue cape cape buat ngehibur dan bikin lo ketawa setiap hari." Ucap Vina.
Aleena mengangguk. "iya Vin.. makasih ya."
Vina tersenyum lalu memeluk sahabat nya dengan erat.
"AW JADI PENGEN IKUTAN PEYUK." teriak Vicky.
"dongo." ucap Drake sambil menoyor kepala Vicky.
Vicky cemberut. "apa cih kamuh? kamuh suka yah sama akyu? aw abang drake."
Drake merinding. "siapapun tolong ruqyah anak ini. lama lama ketularan juga gilanya nih gue."
"siapa yang sanggup ruqyah gue yang tampan ini? sekelas setan aja kalah gila sama gue. secara kan gue raja iblis." ucap Vicky dengan wajah alaynya.
"dih oon di pelihara." sahut Andrian.
Aleena tertawa karena melihat tingkah seorang Vicky.
"makasih ya guys udah mau ngehibur gue.."
"aduhhh princess aku tersenyum, iyaaa sayangg aman ajaahhh" ucap Vicky dengan tatapan genit.
"Allahuakbar... gue ga kuat.." ucap Vina sambil menutup matanya.
"udah udah guys yuk duduk. bentar lagi guru bakalan dateng." sahut Drake.
semuanya menuruti ucapan Drake dan duduk di tempatnya masing masing.
.
.
.
.
.
"eh Vin, lo mau kemana abis ini?" tanya Aleena sambil membereskan buku buku nya.
Vina menoleh sambil memakai cardigan miliknya. "ga ada sih. lo mau jalan?"
"hm... niatnya gitu tapi masa gue sendirian?" ucap Aleena cemberut.
"kan ada akang." sahut Vicky dari belakang.
"ADUHHHH. Bisa ga sih kecoa sembah satu ini musnah?!" sahut Vina dengan suaranya yang sangat khas.
"cih apa ci? iri ya ga bisa jalan jalan sama princess aleena tersayang?" ucap Vicky sambil menuju ke arah mereka berdua.
Vina berdiri lalu menjambak rambut Vicky. "eh bekantan lepas, lo itu sehari aja ga usah gangguin Aleena bisa ga? gedeg gue denger suara lo yang kek banci gitu."
"ya kan emang banci." ucap Vicky.
"tobat lo tobat, dunia makin lama makin tua gara gara orang kek lo." jawab Andrian sambil menarik kerah belakang Vicky.
"guys, cabut." ucap Sean yang dikenal sebagai laki laki ter cool di kelas.
tanpa babibu mereka pun mengikuti Sean dari belakang seperti anak ayam yang mengikuti induknya.
"oh my god.. Na, sumpah.. SEAN KEREN BANGET ANJING!!" teriak Vina.
"lo ketularan Vicky? oh pantes." jawab Aleena lalu pergi meninggalkan Vina yang masih menganga.
tanpa Vina sadari, ternyata Sean diam diam mendengar suaranya dari balik jendela.
Sean hanya tersenyum tipis lalu pergi menyusul teman temannya.
.
.
.
.
.
Aleena sedang menuju ke arah motornya berada. Terlihat di area parkiran sudah banyak orang yang pulang dan hanya menyisakan beberapa motor termasuk motor Aleena.
sebelum menaiki motor nya, Aleena memakai sedikit lip balm karena ia merasa bibirnya sangat kering hari ini.
"WOI CEWE GATEL!" teriak Kelvin dari belakang.
Aleena terkejut lalu menatap Kelvin yang ada di belakangnya.
"Kelvin..?" Aleena sudah tau apa yang akan Kelvin lakukan pada dirinya.
"Lo itu harus berapa kali gue peringatin?! jangan dekat dekat dengan DRAKE!" bentak Kelvin sambil menjambak rambut Aleena.
Aleena kesakitan dan berusaha melepaskan tangan Kelvin dari kepalanya.
"Lo bener bener minta di hajar ya bangsat? emang ya yang namanya cewe gatel itu ga sadar diri!"
baru saja ingin memukul Aleena, tiba tiba ada yang memukul Kelvin dari belakang.
Kelvin terjatuh dan merasa sakit di bagian punggung nya. "Siapa yang-"
belum sempat Kelvin berbicara, pukulan kembali melayang di wajahnya. Kelvin benar benar tidak bisa berbicara karena pukulan demi pukulan ia dapatkan.
setelah di rasa puas, Kelvin di dorong dan terjatuh tak berdaya di tanah.
"jangan sekali kali lo menyentuh adek gue." ucap Drake sambil menepuk tangannya yang di kotori oleh tanah.
"kalo lo berani menyentuh adek gue, ga segan segan gue bikin lo mati di hadapan gue." ucap Drake lalu membawa Aleena menjauh dari Kelvin.
Drake melepaskan genggamannya lalu memegang pipi Aleena. Aleena tampak pucat dan tatapannya seperti orang ketakutan.
"hei hei calm down.. ada gue disini.." ucap Drake sambil mengelus pipi Aleena.
Aleena menggeleng lalu menangis. "gue takut... gue ga bisa mutusin Kelvin gitu aja.. kalo dia ber-"
"ga. Kelvin bakal mati kalo dia berani menyentuh lo." potong Drake lalu memeluk Aleena.
"lo pasti bisa Na. Lo pasti bisa."
"bantu gue untuk putus dari dia Drake... gue udah ga sanggup.." lirih Aleena.
Drake mengangguk. "pasti Na.. lo tenang aja ya? nanti gue dan temen temen bakalan bantuin lo."
