Zaki dan Krow menatap Mas Andy yang tengah menatap sekitar dengan waspada. Masih dengan posisi kepala Zaki di paha Krow dan Krow yang tengah minum es jeruk sambil bersandar ke pohon mangga.
"Hah? Kita ngga papa kok Mas", kata Zaki menegakkan sedikit badannya.
"Tadi saya dengar Tuan Krow teriak", perkataan Mas Andy membuat Krow dan Zaki saling tatap.
"Malu gue Jak", Krow berbicara.
"Sama, dikit", balas Zaki.
"Si Jaki ngeselin Mas, ga papa kok", Zaki langsung menempelkan mukanya ke perut Krow lagi. Kenapa Krow ini jujur sekali sih?
"Owalah, saya kira ada penyusup. Saya agak takut haha. Yaudah, kalian enjoy aja, saya jaga di dapur ya, Tuan", area dapur bisa memantau luar, namun tak akan terlihat jika dari luar.
"Oiya Mas, silakan", Mas Andy kembali masuk meninggalkan Krow dan Zaki yang saling tatap.
"Hihihi", Krow tertawa hingga sesak napas. Zaki pun sama. Ntah mengapa, mereka sering membuat para bodyguard khawatir dengan teriakan atau suara tawa mereka yang melengking.
"Gue malu anying", kata Krow di sela tawanya.
"Sama, mana kamu jujur pula", Zaki memegang perutnya yang sakit akibat tertawa.
Hampir 10 menit mereka terdiam menenangkan diri. Tidak boleh tertawa terlalu banyak, takut ujian yang diberikan akan sulit nantinya.
Tak ada lagi suara tawa berisik. Hanya obrolan santai dengan makanan yang menyelingi. Tangan Zaki yang menyuapi Krow, dan tangan Krow yang setia mengusap kepala Zaki.
"Masuk yok, kamu pake baju pendek", Zaki berdiri sambil mengulurkan tangannya. Krow menerima uluran tangan itu karena pahanya sedikit kebas. Red panda yang ada di depannya ini tidak cukup mungil?
Ia baru menyadari bahwa dirinya menggunakan piyama pendek. Pantas saja angin terasa begitu sejuk.
"Bawain mereka, aku taruh ini di dapur," Zaki hanya mengangguk. Menunggu Krow berjalan duluan sambil melipat tikar kecil itu dan menaruhnya di rak tempat barang-barang disimpan.
Yang tiba duluan di kamar adalah Zaki. Ia mengamati sekelilingnya yang tak banyak berubah. Figur gundam berjajar dengan rapih. Foto, buku, beberapa piala tersusun di etalase kaca.
Sebuah figura dengan foto menjadi perhatian Zaki. 2 orang anak lelaki dengan seragam TK tersenyum begitu lebar menghadap ke kamera. Tertulis sebuah kalimat dengan 4 nama. Crow, Jaki, Key, Elya, acara kelulusan TK Adinaya.
Zaki terkekeh kecil. Hampir 12 tahun berlalu dan tak banyak yang berubah. Key dan Elya si kembar yang masih sering bermain bersama meskipun kini permainannya berbeda. Jika salah satu membeli barang baru, maka yang lain akan membeli yang serupa dengan warna berbeda.
Zaki berjengkit kaget ketika sebuah tepukan mendarat di bahunya. Krow memberi tatapan bertanya kepada Zaki yang nampak melamun di depan meja displaynya.
"Ngapain?", tanya Krow.
"Nih, waktu kita masih gemes wkwk", Zaki kembali menatap foto itu.
"Oh? Ahahaha, gue kecil banget ah anjuran", Krow menggeleng heran.
"Iya, tapi masih lebih kecil El sih", Krow mengangguk setuju. Elya selalu yang paling kecil, tapi tidak untuk asetnya- EH.
Zaki berjalan kearah tempat tidur Krow duluan. Berbaring miring mengisyaratkan Krow untuk cepat berbaring.
"Gamau, gosok gigi dulu, ntar lu sakit gigi Jak. Gamau gue", Krow tarik tangan Zaki agar duduk.
Bukannya duduk, Zaki malah menjatuhkan tubuhnya ke depan membuat Krow oleng. Dengan sigap membalik posisi mereka, menjadikan dirinya yang jatuh membentur lantai dingin.
"Tuh kan, nurut aja lah Keizakiiiii", Krow buru-buru bangkit mengusap punggung dan kepala belakang Zaki yang sebenarnya tak terbentur.
"Iya, iyaaa", berakhir mereka sikat gigi bersamaan sebelum tidur.
*****
Paginya, Zaki terbangun lebih dulu. Ia lihat Krow yang menelusup ke dadanya dengan bibir yang di gigit. Zaki sempatkan melirik ke sekitar sebentar. AC yang ada di 24°, tirai yang masih tertutup. Dan langit yang nampak masih gelap dari pintu balkon yang dibiarkan terbuka.
Zaki kecup pipi, dahi, hidung, pelipis, dagu, dan juga bibir Krow. Ia lakukan itu untuk membangunkan Krow dengan caranya.
"Masih pagi ya taiii", Krow mendorong wajah Zaki menjauh sambil bangun. Ia usap matanya yang masih terasa begitu lengket, enggan terbuka.
"Ayo bangun", kata Zaki.
"Ini libur Keizaki, lu mau ngapain?", kata Krow kesal. Rencananya hari ini untuk bangun siang sudah rusak oleh Zaki.
"Mantai lah, udah lama", Krow terdiam. Tempat favorite mereka, pantai, sudah lama sekali tak berkunjung.
"Yaudah boleh, mandi dulu tapi", Krow bangun bersandar ke headboard. Zaki biasanya mandi lebih dulu, di lemari Krow juga banyak baju yang sering Zaki pakai.
"Mandi bareng", Zaki tatap Krow.
"MANDI GA LU???", pekik Krow kesal. Zaki langsung berlari ke kamar mandi sambil tertawa.
Selang 20 menit, Zaki keluar hanya dengan sehelai handuk yang melilit asetnya. Krow reflek menutup matanya.
"Zaki lu ngapain ga pake baju, ah", kesal Krow.
"Ya ngapain? Ini mau ambil baju", Zaki dengan santainya memilih baju di lemari Krow.
"YAUDAH BURUAN", Krow lagi-lagi memekik kesal. Bagaimana ia masih hidup sedangkan ia sering dibuat darah tinggi oleh Zaki.
Zaki hanya tertawa kecil sebelum masuk ke kamar mandi. Krow merengut menatap pintu kamar mandi yang tertutup.
"Jak, gue itung sampe 10, kalau lu ga keluar, gue mandi di bawah", ancam Krow.
Zaki sedikit panik di dalam kamar mandi, yang ia lakukan hanya mempercepat gerakannya.
1
2
3
4
5
6
7
"Iya Krow iya, udah selesai", Zaki keluar dari kamar mandi dengan celana jeans pendek dan kaos turtleneck hitam berlengan pendek.
Krow hanya mengangguk sebelum masuk ke kamar mandi dengan baju lengkap di tangannya.
10 menit Krow habiskan untuk mandi. Keluar dengan celana jeans panjang berwarna hitam dan kaos senada seperti milik Zaki. Zaki sendiri sudah siap dengan backpack hitam yang terlihat lumayan penuh. Kresek dengan merk sebuah mini market terkenal berisi makanan dan minuman ada di tangannya.
"Lah, udah lengkap?", tanya Krow sambil menyiapkan bawaannya di sebuah sling bag.
"Iya, nanti sama anak-anak lain juga, aku mau kenalin kamu ke mereka juga", Krow hanya mengangguk.
"Ayo-
929 words ahay
Ku late up yang ini, ku double up mumpung ada ide mwehe.
Yang bilang 'letta mentang² booknya rame, jadi seleb'
Eitzz, tidak sayang, aku sedang mempersiapkan kejutan untuk kalian para sayangku hwhwhw
6.44pm 150524
KAMU SEDANG MEMBACA
If it's You | JakiKrow
Fiksi Penggemar'Maaf, rasa kita, cukup kita yang tau' 'Maaf, tunggu aku'