Little memory about past

72 12 0
                                    

"Mama, papa jangan tinggalin January lagi ya" Ucap January yang duduk di belakang mobil sendirian, kepalanya menyembul diantara dua kursi didepan

Sang mama tersenyum lembut tangannya mengelus kepala January dengan penuh kasih sayang

"Waktu nggak ada yang tau sayang, Mama nggak bisa janji untuk terus nemenin Janu, kalau pun mama atau papa udah nggak ada disamping January lagi Mama yakin January pasti masih bisa bahagia. Anak mama sama papa kan anak baik mama yakin January pasti dikelilingi sama orang orang baik" Tutur lembut sang mama

January menikmati elusan lembut sang mama

"Pokonya mama sama papa harus disamping Janu terus" Kekeh sang anak

Sang mama hanya tersenyum kecil menatap kearah January

"Udah, sana Janu tidur dulu kayaknya masih lama deh kita sampai. Nanti mama bangunin kalau udah sampai" January mengangguk patuh

Tangan kecilnya mengusap matanya yang mulai mengantuk

"Mau tidur sama mama" Lirih January menatap kearah sang mama

Sang mama mengangguk sambil menepuk pahanya

January pindah posisi dari duduk dibelakang menjadi duduk didepan dengan tubuh sang mama menjadi kasurnya untuk tidur

Sang papa melirik sekilas lalu tersenyum kecil

Kepala January ia senderkan di dada sang mama

Tangan sang mama menepuk pelan punggung January hingga membuat January merasa nyaman matanya ia tutup perlahan.

Baru saja ia ingin tertidur ia merasa ada yang aneh, suasana tak sama seperti saat dimobil

Perlahan lahan ia buka matanya dan benar saja ia sudah tak ada dimobil lagi melainkan di sebuah pinggiran jalan raya

January mengernyitkan dahinya bingung

Mata melihat sekelilingnya yang terlihat tak begitu asing

Berusaha mengingat ngingat namun pada akhirnya tubuhnya membeku melihat satu buah mobil

BRAKKK

Semua terjadi begitu cepat, mata January membulat

"Ma.. Ma? Papa? " January menatap kearah mobil merah yang terlihat hancur dan terbalik

"MAMAA!! " January mencoba mendekati tempat kejadian, namun ia urungkan melihat banyak sekali genangan darah disekitar mobil

January bergidik ngeri sambil berjalan mundur

Ia merasa kembali kemasa lalunya lagi

"MAA!!! " Keringat bercucuran dari dahinya, air mata juga terlihat bersisa dipipinya

Nafasnya terengah engah, rasa pusing hinggap dikepalanya hingga membuatnya memijat lembut dahinya

Ia alihkan pandangannya menatap kearah jam yang tertempel di dinding

5.44

Setetes air mata jatuh dari matanya, tangannya dengan cepat mengusapnya secara perlahan

"Janu rindu mama sama papa" Lirih January sambil menatap kalung yang dikenakannya

Dengan perlahan January mencium lembut kalung pemberian terakhir sang mama

Kalung dengan inisial huruf J

"Mama dan papa pasti lagi disurga" Yakin January. Ia menghapus air matanya

Dan ia bangkit dari kasur dan mulai membereskan tempat tidurnya

Can we have a sweet dreams? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang