Seminggu telah berlalu, usaha Winona berjalan dengan lancar. Kini setiap hari Kamis, Winona akan mengirimkan pesanan crofflenya. Xerena, Noelene, Gardenia, Samuelson, dan Joshua turut membantunya. Tentu saja Winona merasa senang karena usahanya mulai menunjukkan hasil.
Kamis, 7 September 2023 pukul 13.12 di siang hari. Sepeda motor Samuelson terlihat memasuki area parkiran falkutas teknik dengan menggonceng Winona. Terlihat di sepeda motor tersebut juga terdapat plastic bag putih yang berisi dengan lunch paper box yang sedikit banyak. Setelah memarkirkan motornya, Winona menuruni sepeda motor Samuelson dengan perlahan.
"Kamu hari ini gaada kelas lagi?" Winona menggelengkan kepalanya sebagai tanda jawaban terhadap pertanyaan Samuelson.
"Seriusan kamu gapapa nunggu sendirian disini?" Samuelson memasang ekspresi wajah khawatir.
"Aku sudah janjian sama Xerena di kantin sini, katanya sekalian nunggu Gevano selesai kelas."
"Kelasnya Gevano selesai sama kaya jam kelasmu." Samuelson mengangguk paham mendengar ucapan Winona.
"Yaudah kalau gitu, sini ikut aku dulu anterin pesananmu." Winona mengangguk antusias. Samuelson pun membantu Winona membawakan semua pesanannya tersebut agar gadisnya tidak merasa kesulitan.
°•°
Kini mereka sudah memasuki area kantin falkutas teknik. Winona tentu sadar, wajah Samuelson menampakkan ekspresi khawatir, tidak tenang, dan benci? Melihat hal itu, tak ingin membuat Samuelson semakin bad mood, Winona memilih untuk diam. Kini mereka sampai di suatu meja yang berisi tiga laki-laki dan tiga perempuan. Winona sedikit terkejut tatkala Samuelson menggandeng tangannya erat lalu menarik Winona ke belakang tubuhnya, sehingga tubuh mungilnya tertutupi punggungnya.
"Oh udah ada Sam." Ucap salah satu dari perempuan tersebut. Entah mengapa, nada bicaranya terkesan tidak enak didengar menurut Winona.
"Oi bro!" Salah satu dari laki-laki tersebut menyapa Samuelson dengan ramah. Winona sadar bahwa Samuelson langsung memasang wajah ramah kepada laki-laki itu. Satu-satunya laki-laki yang Ia tatap dengan ramah di meja ini.
"Oi son." Balasnya dengan senyum kecil.
"Ini pesanan kalian." Ucap Samuelson berubah menjadi dingin kembali.
"Berapa?" Tanya perempuan lainnya.
"Tiga puluh ribu." Jawab Samuelson seraya menyerahkan plastic bag putih berisi tiga lunch paper box tersebut. Dengan cepat, perempuan itu mengeluarkan tiga lembar uang sepuluh ribu dari dompetnya. Memasang wajah datar, Samuelson menerima uang tersebut.
"Siapa?"
"Pacarmu?" Laki-laki yang awalnya menyapa Samuelson tersebut, menunjuk ke arah Winona. Membuat Winona merasa gugup entah mengapa, aura di sini sangat tidak nyaman.
"Iya, ini pacarku Winona." Samuelson dengan lembut mengelus tangan Winona yang Ia gandeng. Winona dapat melihat dua laki-laki lainnya hanya melirik dengan malas, kecuali laki-laki yang akrab dengan Samuelson tersebut.
"Ini teman-teman kerja kelompokku, Wilson (Wonbin Riize), Harley (Heeseung Enhypen), Yericko (Yoshinori Treasure), Yoan (Yujin Ive), Wanda (Wonhee Illit), sama Merry (Moka Illit)." Laki-laki bernama Wilson tersebut tersenyum ramah, sementara yang lain entah mengapa sama sekali tidak menganggap kehadiran Winona dan Samuelson.
YOU ARE READING
[DEMO] Sweet Home Disaster | AESPA×DREAM×RIIZE×WAYV
RomanceMenurut kalian, apa definisi dari rumah itu? Bagi mereka, rumah itu adalah tempat yang nyaman untuk pulang. Mengumpulkan memori indah diantara mereka. Walaupun keseharian mereka ribut bagaikan hujan badai, akan tetapi mereka masih bisa menikmati ras...