[DEMO] Sweet Home Disaster | AESPA×DREAM×RIIZE×WAYV

🩺[1]⚖️ Stethoscope n Judge's Gavel

Sabtu, 19 Agustus 2023 entah Indonesia bagian planet mana. Yang jelas panas, lalu ada buaya dan hiunya. Sore itu, langit sudah terlihat mendung. Tahu mengapa langit mendung? Karena kegiatan ospek di Universitas Swasta Kristen Victoria Francesca atau UNVOFA tersebut telah usai.

Matahari sempat menangis karena tidak dapat melihat lagi para mahasiswa dan mahasiswi baru yang disiksa seperti aturan turun temurun oleh sepuh penghuni kampus terdahulu. Karena habis menangis, jalanan di kampus tersebut jelas terpenuhi dengan genangan susu coklat. Jangan diminum, tapi kalau mau coba ya silahkan. Jangan lupa reviewnya ya!

SRATTT!

BYURRR!

"JANCOK!" Yah, apakah normal jika mahasiswa Falkutas Kedokteran bisa mengumpat? Seharusnya sih normal. Tidak perlu di diagnosa, nanti mereka bisa gila sendiri setelah melewati beberapa semester penuh siksaan.

Melihat Jeep Wrangler JL Rubicon putih kesayangannya yang baru saja dimandikan sudah kotor kembali akibat seekor mobil Mercedes-Benz New GLE 450 AMG Line hitam yang melesat sedikit cepat. Mengakibatkan mobil putih tersebut terciprat banyak genangan susu coklat nasional. Merasa tidak bersalah, mobil hitam tersebut tetap maju meninggalkan laki-laki dalam mobil putih tersebut mengumpat segala isi hutan di Taman Nasional Baluran.

Padahal mobil putih tersebut baru saja dengan gayanya keluar dari gerbang Falkutas Kedokteran. Falkutas impian sejuta umat di Indonesia. Kalau gabisa masuk di falkutas tersebut, tidak apa-apa. Ada tutorial membedah ginjal di youtube, ucap seorang pengangguran yang ingin menyediakan loker bagi 'para sarjana-sarjana'. Inisial produk Malang, ups.

°•°

"Ini kunci kamar kak Xerena, semoga kakak betah ya disini." Seorang gadis berambut panjang mengangguk seraya tersenyum sopan tatkala menerima kunci dari pintu. Yakali kunci dari kursi. Penjaga rumah kost tersebut terlihat tersenyum lebar sembari mengelus perut besarnya, tanda ada dedek bayi yang lagi tumbuh di dalam tubuhnya.

"Terimakasih Bu Iris (Irene Red Velvet)." Balasnya dengan sopan. Yah lumayan batinnya, kost tersebut sangar murrrahhh. Harga per bulannya hanya 8 juta kok, hehehe. Tapi worth it, dengan tampilan modern, bersih, nyaman dan fasilitas terjamin. Yang terpenting adalah, kamar mandi disediakan secara pribadi. Katanya sih, Bu Iris sudah berbaik hati memberikan harga yang murah, KATANYA.

Setelah menerima kunci dan ditinggal pergi oleh Ibu Iris, gadis berambut panjang hitam dengan nama Xerena Yvonne tersebut membuka pintu kamarnya yang berada di lantai 3.

"Hiks hiks hiii." Xerena sedikit terkejut mendengar suara tangisan seorang yang lirih di area sekitarnya. Bulu kuduknya reflek merinding. Mebolehkan wajahnya ke kanan dan ke kiri, tapi dirinya tak menemukan siapapun di tempat itu. Benar-benar hanya angin tak punya KTP.

Akhirnya, Xerena memutuskan untuk mengabaikan hal tersebut. Dibuka, dimasukin, dan ditutup. Itulah yang dilakukan oleh Xerena selanjutnya kepada kamar kostnya.