BAB 2

26.8K 81 13
                                    

Jangan lupa like,komen, and follow
.
.
.
.
.
.

        Lima Tahun kemudian........

        Ada seorang anak perempuan kecil, yang baru saja memasuki umurnya yang kelima tahun sedang berlarian kesana kemari dengan raut wajah yang gembira.

        Mamanya hanya memantau anaknya dari tempat duduknya sambil melihat buku majalahnya.
     
       "Awas Jatuh ya nak."Teriak mamanya dari tempat duduknya

         Sementara  Si kecil hanya tertawa karena Suster pengasunya yang menjaganya, tidak bisa mengejarnya.

      Bahkan larinya sangat kencang, sampai- sampai tidak melihat kalau  didepannya ada batu sedikit besar yang membuatnya jatuh.

      Karena saking semangatnya, Aghnia tidak melihat kedepannya, tapi malah melihat susternya yang sedang mengejarnya sambil, menjulurkan lidahnya karena tidak bisa ketangkap.

     Pada akhirnya Aghnia Jatuh sehingga lututnya sedikit terluka.

    "Ahh mama,, papa,,,sakit hiks'' hiks"hiks " hiks, tolongin Aghnia wuaaa." Aghnia menangis sambil memegang lututnya yang sedikit berdarah.

    "Aduh Nak hati- hati, Nah jatuhkan jadinya, apa kata Mama tadi sama Aghnia."

      "Hiks,,hiks, mama,' Aghnia kan gak lihat kalau didepan Aghnia ada batunya

     Ya udah gapapa, jangan diulangi lagi ya Aghnia. Cup cup jangan nangis lagi yaa,,'Aghnia kan anak yang kuat."Ucap mamanya sambil menenangkan.

      Setelah itu Aghnia langsung digendong dan dibawah kekamarnya oleh mamanya untuk diobati.
Setelah selesai, mamanya menyuruh anaknya langsung tidur, karena sebentar lagi mereka akan pergi kerumah salah satu sahabatnya untuk Makan malam bersama sekaligus reunian setelah Lima tahun jarang ketemu....

***

       Malam pun tiba Aghnia beserta keluarganya bersiap siap untuk berangkat. Tapi ada yang sedikit berbeda
Yaitu Aghnia memakai gaun anak- anak dengan hiasan pernak- pernik lucu yang membuatnya semakin imut dan cantik, jangan lupa sama bandonya yang lucu berbentuk kelinci di atas kepalanya.

       Aghnia dan keluarganya sudah tiba di sebuah hotel sekaligus tempat untuk dinner karena Hotelnya cukup lengkap dengan fasilitasnya.

       "Permisi nyonya ada yang bisa saya dibantu?"Tanya salah satu pegawai.

       "Ohhh iya saya mau bertanya untuk ruangan yang dipesan 169 dimana ya" tanya Efrida

       "Ohh mari saya antarkan."Jawab pegawai tersebut sambil menunjukkan ruangannya.

        "Terimah kasih." Ucap Efrida

          Setelah sampai keruangannya keluarga Aghnia langsung bersalaman dan saling berpelukan dengan keluarga dari Calvin beserta keluarganya.

         Tidak terjadi dengan Calvin yang hanya melihat malas kedua orang tuanya.

          Sedangkan Calvin hanya  memperhatikan anak perempuan cantik yang sedari tadi anak perempuan itu,  hanya berjalan mengekori kedua orang tuanya untuk bersalaman.

        Calvin sadar bahwa anak bayi perempuan tersebut, sudah tumbuh besar dan sekarang sudah ber umur lima tahun dan Calvin sepuluh tahun. cuma beda lima tahun dari dirinya.

       Calvin sangat senang dalam hatinya, karena sebentar lagi mereka akan bisa bermain bersama. Kedua orangnya akan bekerja satu kota yang sama dengan kedua orang tuanya Aghnia.

Calvin And Aghnia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang