BAB 4

13.3K 83 18
                                    

      



       Kini Calvin dan Aghnia sudah berada di pinggir kolam renang.

       Calvin menuntun Aghnia untuk masuk ke kolam renang

       Saat sudah berada di dalam kolam renang, yang tidak terlalu dalam cukup untuk anak seusia mereka.

       Calvin meminta Aghnia untuk melakukan gerakan pemanasan pada tangan yang memegang pinggir kolam, setelah itu Calvin sendiri menuntun untuk mengangkat kaki dan pinggang Aghnia agar dapat seimbang.

         "Kak apa Yang harus Aghnia lakukan selanjutnya?"Tanya Aghnia dengan tangannya masih bertumpu pada pinggir kolam renang.

          "Adek hanya perlu untuk menjaga keseimbangan agar adek terbiasa, dan ini juga untuk pemanasan. Coba Adek gerakan kakinya salah satunya naik dan turun
Supaya adek tidak merasakan kram saat berenang."Jawab Calvin sambil memegang pinggang Aghnia

      Calvin sedang memperhatikan bentuk badan gadis kecil didepannya dengan seksama, selanjutnya Calvin memegang dua belah pantat yang  terlihat masih kecil karena belum berkembang sepenuhnya, ya karena Aghnia masih kecil pikirnya.

       Calvin melanjutkan meremas bokong sintal Aghnia dengan pelan, Takutnya Aghnia akan kaget jika ia meremasnya dengan kuat.
Hingga Pantatnya yang sintal Aghnia memerah, Calvin sangat senang karena ia bisa melakukannya.

       Aghnia yang sedikit merasakan ada yang memegang dan meremas pantatnya sedikit bingung dengan apa yang dilakukan oleh kak Calvin.

       "Ahhhh kak,"lirih Aghnia

       "Kenapa kakak meremas pantatnya Aghnia ?" Apakah itu juga sebagai pemanasan." Tanya Aghnia karena merasa sedikit panas pada pantatnya.

        "Itu tidak kenapa- Napa sayang, supaya pantatnya adek jadi agak berisi. Dan Ya benar yang adek katakan.
Itu juga membantu adek dalam melakukan pemanasan."Jawab Calvin dengan senyum smirknya.

       "Ohhh gitu ya kak."sambung Aghnia sambil mengangguk mengerti.

      Selanjutnya Calvin meminta Aghnia untuk menurunkan kakinya, dan menghadap, ke hadapan Calvin.
Setelah itu Calvin langsung mengangkat Aghnia untuk di dudukkan di pinggir kolam renang.

      Calvin kembali menatap kedua bola mata gadis kecilnya itu dengan intens,
Sampai - sampai membuat gadis kecil yang ada dihadapannya itu malu dan kedua pipinya memerah.Calvin yang melihatnya merasa itu sangat imut dan lucu.

       "Iihhh, ' kak kenapa Aghnia ditatap kayak gitu, Aghnia jadi malu jadinya,Ucap Aghnia sambil menunduk untuk menghindari tatapan Calvin.

       "Tidak apa apa sayang, kakak menatap adek karena,,,adek sangat cantik dan menggemaskan untuk ditatap."Ucap Calvin sambil menyentuh dagu Aghnia untuk diangkat supaya ia dapat menatapnya kembali.

       Tangannya tak tinggal diam, Calvin menyentuh pipi kanan Aghnia sambil mengusapnya dengan lembut.
Hingga saat itu juga Calvin mendekati wajah Aghnia yang ada dihadapannya dan langsung mencium bibir Aghnia dan melumatnya sedikit, mengecap dan mencoba memasukkan lidahnya kedalam mulut Aghnia.

      Calvin mencoba menahan tengkuk Aghnia, agar Aghnia tidak melepaskan ciumannya. Setelah itu dirasa Aghnia sudah kesulitan bernafas Calvin melepaskan ciumannya, dan Aghnia langsung menghirup oksigen sebanyak banyaknya.

     Aghnia baru pertama kali dicium seperti itu oleh Calvin dan ia merasa ada yang aneh pada dirinya yaitu merasa sesak tapi ada enaknya juga seperti menghisap gula,  padahal bibir Calvin tidak ada manisnya.

     "Sudah ayo,' latihannya sampai disini aja nanti kakak ajarin lagi ya, Sini kakak gendong."

     " Baiklah kak." Jawab Aghnia Sambil melingkarkan tangannya ke leher Calvin.

Setelah selesai memakaikan pakaian pada Aghnia, sementara Calvin langsung memakai pakaiannya sendiri.

Calvin mengajak Aghnia keluar dari kamarnya dan menuju ruang keluarga untuk berkumpul bersama kedua orang tuanya

Kedua orang tua Calvin melihat kedatangan anak mereka dan Aghnia
Langsung Duduk di sofa.

"Bagaimana dengan latihan renangnya apakah menyenangkan?" Tanya ibunya Calvin

"Iya Tante menyenangkan sekali,,,kak Calvin melatih Aghnia dengan sangat baik dan tidak marah- marah sama Aghnia, gak kayak pelatih renang dirumahnya Aghnia." Jawab Aghnia dengan menggerutu bibir dimanyumkan...

"Ha hha hha kamu ini, lucu sekali ada-aja saja Aghnia," kelakar orang tua Calvin.

Setelah berbasa basi dan mengobrol banyak dengan keluarga Calvin, akhirnya sopir yang menjemput Aghnia datang.

"Kak Calvin dada Aghnia pulang dulu ya kak, nanti lagi ya mainya." Seru Aghnia dengan melambaikan nya.

" Da''da' dek, iyaa nanti main lagi yaa." Balas Calvin sambil melambaikan tangan juga dan senyuman.







     

      

         

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Calvin And Aghnia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang