Happy Reading ‼️
꙳¤*٭⁎﹡꙳* 𝗦𝗲𝗮 𝗬𝗼𝘂 *꙳﹡⁎٭*¤꙳
"Bundaaa! Aku habis gambar rumah!" Ucap anak berusia 4 tahun yang saat ini tengah menunjukan selembar kertas
"Wah, bagus sekali, Laras." Balasnya
"Gambar apa itu, jelek." Sahut anak lelaki yang berada di sebelahnya yang sesekali melirik ke arah kertas tersebut
"Ihhh ini bagus kok! Mata kamu aja yang gak bagus, masa gambarku di bilang jelek,"
Sejenak Kaureen tercengang dengan jawaban bocah itu "Sudah, Daffa. Gambaran Laras bagus kok, dan Daffa tidak boleh berkata seperti itu."
"Emang jelek!" Bocah lelaki itu masih kekeh dengan ucapannya
"Jelek bagi Daffa, belum tentu jelek untuk orang lain, dan Daffa harus bisa menghargai pendapat orang, ya sayang?" Ucap Kaureen sambil mengelus pucuk kepalanya
"Gapapa bunda, emang matanya dia aja yang rusak, masa gambaran sebagus ini di bilang jelek," sahut Laras yang begitu percaya diri
"Baik, bunda mengerti. Sekarang ayo kita rapi-rapi, sebentar lagi jam pulang,"
Perkataan Kaureen mendapatkan respon yang begitu antusias dari anak-anak, mereka langsung melupakan kejadian-kejadian yang baru saja terjadi. Seperti Laras dan Daffa yang kembali berteman baik dan bersama-sama keluar dari ruang kelas
Salah satu alasannya menjadi guru TK adalah melihat bagaimana anak kecil yang begitu tulus dan polos memberikannya banyak pelajaran.
Anak-anak begitu sensitif, mereka bisa merasakan apa yang terjadi dengan gurunya, seperti beberapa hari lalu, saat dirinya dalam mood yang buruk untuk mengajar, tetapi ia berusaha seceria mungkin bertemu dengan mereka, dan mereka cenderung lebih pendiam dari biasanya, sedangkan satu waktu saat ia datang dengan bersemangat, anak-anak akan jauh lebih semangat.
"Bunda kenapa?"
Kaureen menatap anak lelaki yang saat ini tengah memegang tangannya. Wajah polos dengan tatapan mata tulus, pertanyaan yang terlontar bukanlah sekedar kalimat, ada kekhawatiran di sana.
"Bunda lagi mikir, kenapa Aiden begitu menggemaskan." Balas Kaureen sambil menyamakan tinggi badannya dengan bocah itu
Wajah malu terlihat jelas, Kaureen benar-benar ingin mengigit pipi tembam itu.
Setelah semua anak muridnya pulang, ia membereskan kelas dan menyelesaikan beberapa administrasi guru. Jam mengajarnya hanya sampai jam 11 siang, dan ia akan kembali ke caffe.
Ting!
Ia segera mengambil ponselnya, membaca pesan yang masuk
Nadlyne
Ren, ada cowok yang waktu ituKaureen
Hah? Siapa?Nadlyne
Yg mau bund*rKaureen
Anjirrr, ngapain?Nadlyne
Mana gue tau, buruan!
Klo lo lama, gue ledakin ini caffeKaureen
HmmmmmIa langsung meninggalkan sekolah, dalam perjalanan pulang Kaureen kembali memikirkan kejadian seminggu lalu, ia pikir Zen tidak akan kembali ataupun mendatangi tempat itu lagi. Meski sesekali terbesit pemikiran mengenai keadaan lelaki itu, namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea You !!
General FictionJika Tuhan memberikan kesempatan untuk menghapus ingatan, memori mana yang ingin kamu lupakan?