FIRST DIARY

50 23 50
                                    

Suara detak jantung yang kencang dan pakaian yang basah, gemuruh hujan disetai petir yang menggelegar.
Gadis berpakaian serba hitam itu bersembunyi di balik gedung tua, kini ia yakin orang itu tidak akan bisa menemukannya.

"Dimana kau! Hahahahhaha mungkin kini kau bisa lolos dari ku. Gadis bodoh!"
Ketawa villain yang keluar dari mulut orang tersebut menambah suasana mencekam.

"Guk.. Guk.. "

"Huss... Huss" Usir gadis itu.
"Sial! " Rintihnya

"Kau disana gadis manis? " Dengan suara yang sangat mengerikan.

Sontak gadis itu segera lari dan di ketahui oleh orang misterius tersebut,

"Sial!! Tuhan tolong! " Rintihnya dengan berlari secepat mungkin.

Orang misterius itu hanya tersenyum seringai, dan ia melemparkan pisau yang sudah ia siapkan.

"AAAAAAAAARRRRGGGHH"

Orang misterius berjalan dengan santai, dan meraih rambut gelombang gadis tersebut, mengarahkan telinga gadis itu tepat ke mulutnya.

"M- maaf mi.. " Rintihnya yang sudah tak kuat

"Sungguh malang!"

Orang misterius itu seketika mencabut pisau yang telah tertancap pada dada gadis, dan ia pergi seperti orang yang tidak berdosa.

*Di rumah

Malam yang senyap, hujan yang tak kunjung berhenti.

"Duhh.. Kok kak senja ga pulang pulang sih!, pasti lembur lagi. Katanya mau bikin kue kesukaan ku, gimana sih!!"

Naumi berdecak kesal karna kakak nya tak kunjung pulang, ia memegangi telephone genggamnya dan selalu menghubungi kakaknya itu.

Suara dering...

"Ck! " Decak kesal yang selalu tak ada jawaban.

Naumi yang kesal merebahkan badanny dan memejamkan matanya seraya menunggu kakaknya yang tak kunjung pulang.

*keesokan
"Hmm... "
"Ehh... Jam berapa ini? "

Naumi segera melihat jam mejanya, ia melotot melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Tak di sangka ia tidur sebegitu lamanya, hingga ia kesiangan untuk sekolah.

"Eh? Kak senja belum pulang? " Tanyanya dalam benak yang terpintas.

"Kak? " Panggil naumi
"Kak senjaaaaa!!!!! " Panggil naumi yang tak kunjung ada jawaban.

Ia meraih ponselnya kembali, dan tak ada miscall atau pun chat dari kakaknya itu.

"Hmm, apa kak naumi nginep ya? " Tanyanya

Naumi mengechat nomor teman kakaknya bernama Vera, namun chatnya belum ada jawaban. Selagi menunggu jawaban naumi memutuskan untuk mandi saja.

Selang beberapa lama kemudian,

Naumi melihat handphone nya dan ia mendapati banyak sekali pesan dan telfon dari nomor yang ia tak kenal.

*Room chat vera
Vera: engga sih, coba kamu chat reina mungkin dia disana tuh

Vera: setahu kakak sih ya, senja langsung pulang kemarin. Minimarket juga tutup lebih awal.

Naumi: oh iya deh, makasih ya kak.

" Ini siapa sih.. " Mengscroll nomor yang menyepam dirinya,
"Telfon balik gak ya?, kalo penipuan gimana? "

Di tengah bimbangnya itu, naumi mendengar suara ketukan pintu.

ASTRONAUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang