Day 3🦋

10 3 3
                                    

Naumi hanya mengangguk dengan ucapan Astro barusan, dan menjauhkan kasar kepalanya dari tangan Astro.
Entah kenapa Astro bisa menjadi anak kecil lagi ketika ia bertemu dengan Naumi, menurutnya ia bisa menjadi pelindung bagi naumi.

"Astro nanti pulang langsung? " Tanya naumi seraya menggigit ujung eskrim. Astro menggelengkan kepalanya, "hm... " Entah kenapa kali ini ia ingin bersama astro untuk pulang bersama.

"Kenapa? " Tanya Astro penasaran, naumi menghiraukan pertanyaan itu. Tak lama Astro mengangkat dagu naumi seraya bertanya,
" Mau pulang bareng? Hm? "

Aksi Astro membuat siswa siswi yang ada di kantin baper dengan pemandangan itu. Mereka membicarakan kedua orang itu.

"Siapa sih yang ga baper di gtuin siaa.. " Ucap salah satu siswa yang ada di kantin.

Disisi lain, Naumi terbelalak tak percaya dengan aksi Astro yang sangat lucu baginya.

Astro kok peka banget si/ batin naumi

Mereka saling bertatapan, tak lama Rani datang membawa 2 mangkok berisi bakso dan ibu penjual bakso membawa dua gelas ice tea.

"Ehemmm! Berat niehh.." Ketus Rani.

Astro melepas sentuhan dagu nya dari Naumi, Astro tersenyum pada keduanya.

" Den Astro teh emang jos! " Puji Penjual bakso,  hal itu membuat Rani menatap penjual bakso dengan penuh dendam.

"Yoi.. " Jawab Astro dengan percaya dirinya,

Tak lama suara hentakan kaki yang keras pertanda ada orang yang berlari ke arah mereka. "TRO! " ucap gadis cantik dengan nafas yang terpenggal enggal.

Ya! Dia adalah cathrine, ketua devisi 5.

"a-anuh.. Anu..hhh.. " Ucapan yang tak kunjung lancar membuat Astro kesal, "lo ngomong apa si? "

"Xiena! Xiena kecelakaan" Ucapnya seraya menunjuk arah belakang. Astro yang awalnya duduk seketika berdiri, ia terkejut dengan pernyataan itu.

"Dimana xiena sekarang? " Tanya Astro dengan tatapan yang berbeda, "di Rumah sakit Srawija" Ucapnya yang sudah mulai stabil.

Astro yang hendak meninggalka meja tersebut tangannya di tahan Naumi yang juga seketika ikutan panik dengan eskrim di tangan kanannya.

"Astro.. Ikutt boleh engga? " Tanya Naumi

Astro. Menggelengkan kepalanya tanda tak setuju, ia takut masalah yang sedang ia hadapi akan berpengaruh pada naumi jika ia ikut menjenguk.

"Kapan kapan aja ya naumi" Ucapnya lembut dan melepaskan tangan naumi dengan lembut. Ia langsung bergegas pergi meninggalkan meja dan cathrine.

"WOY!!TUNGGUIN GWE! " teriak cathrine, cathrine menghembuskan nafas kasar dan memegangi pinggangnya yang encok.

Ia melihat dua gelas ice teh di bawa ibu penjual bakso, "Gwe ambil satu ya ni ice tea nya" Ia meminum ice tea itu sampai habis. "Pelan pelan" Ucap lirih ibu penjual bakso dan di tatap aneh naumi dan Rani.

"Ahh..." Ia meletakkan kembali gelas yang sudah habis yang hanya tertinggal es batu nya saja. "Thanks ya! " Ucapnya dengan menaruh uang 50k di atas meja.

"Eh.. Ini ga us.. sah-"

Ucapan Naumi yang belum selesai dan tak ada jawaban karna Cathrine ikut berlari mengejar Astro.
Penjual bakso, Naumi dan Rani saling bertatapan dan bergeleng kecil.

Penjual bakso menaruh satu ice tea yang tersisa dan kembali ke rombongnya.

Rani duduk setelah menaruh kedua mangkok berisi bakso tersebut, " Emang ada masalah apa sih? " Tanya nya.

ASTRONAUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang