04. | Kasih Sayang

23 5 0
                                    

Happy Reading (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

‼️ Sekedar informasi ‼️- Langit as BoBoiBoy Taufan- Sabiru as BoBoiBoy Ice- Raga as BoBoiBoy Halilintar - Atlas as BoBoiBoy Gempa- Elio as BoBoiBoy Blaze- Bintang as BoBoiBoy Solar- Elowen as BoBoiBoy Duri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekedar informasi ‼
- Langit as BoBoiBoy Taufan
- Sabiru as BoBoiBoy Ice
- Raga as BoBoiBoy Halilintar
- Atlas as BoBoiBoy Gempa
- Elio as BoBoiBoy Blaze
- Bintang as BoBoiBoy Solar
- Elowen as BoBoiBoy Duri

3 Jam pelajaran..
Bell pulang berbunyi

Raga memainkan handphonenya, dan berkata. "Lo pulang sendiri?"

"Iya, Ga ..." lirih Langit.

"Inget ya kalo ortu lo berulah lo lagi, kabarin gue."

Langit hanya mengangguk, seperti ada yang berbeda darinya. Raga merasa ada yang aneh dengan Langit, tidak seperti biasanya. Apakah ia sakit atau kelelahan?

"Yakin gapapa? lo sakit apa gimana??" Raga memeriksa dahi Langit, jika memang panas. Berarti Raga harus mengantarkan Langit pulang.

"Udah gapapa, tinggalin gue ..." lirih Langit.

Raga menggelengkan kepalanya, ia mengambil kunci motor Langit dan menyimpan di sakunya. "Lo panas, ayo gue anterin."

"Ga."

"Bahaya, kalo lo nanti di jalan ketabrak gimana?"

Langit melamun sebentar, ia harus memilih antara pulang sendiri atau diantar oleh Raga. Raga menunggu Langit untuk berpikir lebih matang. "Oke deh, anterin gue. Pusing banget soalnya."

"Yaudah naik."

Motor Langit terpaksa untuk dititipkan dengan satpam sekolah, Raga akan menjemput Langit dan mengantarkannya pulang. Ia sudah boleh menaiki motornya jika sudah sembuh. Mereka berjalan meninggalkan sekolah, Raga merasa bahwa Taufan tidak baik-baik saja.

Raga sangat takut jika Langit sampai rumah. apa yang di perlakukan ortunya dengannya? sudah pasti ia seperti dijadikan pembantu. "Gue harus gimana kalo lo di sakitin, Lang? jujur gue kasian banget sama lo," batinnya

Perjalanan menuju rumah Langit.

"Ga mau nginep di rumah gue aja?" tawar Raga.

"Ga usah, bisa-bisa gue dimarahin kalo gue berani-berani ke rumah temen. Apalagi sampe nginep."

Oke. Raga mengangguk paham dengan keadaan saat ini. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam diaman saja, tidak ada topik.

Luka Semesta (REVISI ALUR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang