Ruang makan

1.1K 12 3
                                    

Gara-gara menggoda Hinata dan membuatnya tidak fokus membuat makanannya menjadi gosong.

"Makanannya jadi gosong, maaf Hinata.." ucap Naruto.

"Ah.. sayang sekali, karena sudah tak bisa di makan jadi mau tak mau harus di buang" keluh Hinata.

Pada akhirnya makanan yang gosong itu dibuang ke tempat sampah.

"Hinata.. chan hmm jadi bisakah kita..?"

"???" Terlihat wajah Hinata bingung

"Eeh.. eh.. N-naruto kun?" Ucap Hinata dengan ekspresi kagetnya.

Ketika tiba-tiba Naruto mengangkat salah satu kaki Hinata, mendorongnya maju membuat Hinata bingung. Naruto membelai rambut Hinata dengan tangan satunya dan mendorong wajah Hinata mendekat wajahnya, Hinata dengan cepat menahan nafasnya hingga menyisakan jantungnya yang berdegup kencang.

Naruto menatap wajah Hinata yang mana dengan susah payah menahan nafas hingga sampai mata Hinata terpejam dibuatnya.

Dengan lembut Naruto menghisap bibir Hinata hingga membuatnya terengah-engah. Hinata semakin lama pikirannya mulai kosong dan hanya merasakan kemanjaan yang diberikan oleh Naruto.

"Istriku ini mau berhenti di tengah jalan atau terus melanjutkan" ucap Naruto sembari menekan bagian bawah milik Hinata yang sudah sangat basah.

"Ah... kamu sebenarnya curang, memberi pilihan yang tidak berguna disaat tubuh dan pikiranku kacau ah.. ah... "

"Hinata kita akan melakukan ini dengan cepat, bagaimana..?" Ucap Naruto dengan wajahnya yang tersenyum dan sangat dekat berada di depan wajah Hinata.

.

.

.

Hinata sekarang hanya mengenakan apron yang hanya menutup bagian depan tubuhnya saja. Naruto dengan tangan lihainya membelai vagina milik Hinata. Lalu menggosokkan penisnya kedalam lipatan vagina yang sudah sangat basah.

Membuka dada yang kenyal dan lembut dan memijatnya hingga mengeras, Naruto memelintir puting Hinata hingga membuatnya membesar.

"Ah.. ah.. Naruto kun, ugh.. huft.."

"(Aha putingnya mengeras dan sekarang payudaranya sudah seperti sapi perah)" Batin Naruto.

"Ah.. Naruto mmm~ apa kau suka dadaku? Kenapa hanya dadaku saja yang kamu permainkan, apa kau hanya mau bermain dengan dadaku saja..? Ah.."

Naruto mulai mengangkat salah satu kaki Hinata dan membukanya memperlihatkan Vagina yang berkedut.

"Hinata apa kamu sudah siap, silahkan nikmati penisku"

Naruto mulai memasukkan Vagina yang terlihat sudah sangat basah, Vaginanya sangat rapat membuat penis Naruto seperti terhimpit, Naruto memasukkannya membuat tubuh Hinata seperti tersengat listrik di seluruh tubuhnya.

"Ah.. ah.. pelan-pelan Naruto kun, penismu selalu menghantam rahimku.. ah.."

Penisnya hingga membuat sebuah tonjolan di perut Hinata di saat memasukkannya, Membuat desahannya sangat terdengar kelelahan.

Hinata menghadap Naruto, tangannya merangkul leher dengan kedua kakinya dipegang erat erat oleh Naruto hingga membuat tubuhnya terangkat, Naruto menopang tubuh Hinata, Standing Sex yang membuat Hinata tak bisa bergerak dan memasrahkan tubuhnya di mainkan Naruto.

"Ah.. ah.. ah.. ah.." Desah Hinata

Desahan Hinata semakin keras ketika Naruto mulai menggenjot tubuh Hinata dengan keras dan dalam.

"Naruto aku mau pipis, ah.. ah.. Ah.. AH.."

Naruto mulai melumat bibir Hinata membuatnya tak lagi mendesah, sangat tak sopan jika di hari yang masih pagi desahan Hinata terdengar oleh tetangga.

Naruto dengan pelan mendorong penisnya masuk hingga menyentuh dinding rahim milik Hinata, Naruto mulai menyemprotkan spermanya.

"Ah.. Na-ruto kun, Ah AH"

Sebelum Naruto mengeluarkan cairannya lantai ruang makan sudah sangat basah karena Hinata.

Crot... Jus sperma masuk beserta penisnya juga ikut masuk ke dalam rahim membuat perutnya sangat penuh.

"Hinata pelan kan suaramu, apa kamu tak berfikir jika tetangga nanti dengar..!"

Hinata hanya menggeleng-gelengkan kepalanya,  pikirannya menjadi kosong dan hanya kenikmatan sex saja yang terlintas dalam pikirannya.

"Hey Hinata apa kau lelah" menepuk-nepuk pipi Hinata.

"I-iya, apa kita mandi dulu..? Aku ingin berendam, aku juga akan membasuh punggungmu"

Naruto pun yang sehabis memenuhi sperma ke rahim Hinata dan menyandarkannya di dinding, mengangkatnya kembali dan membawanya ke dalam kamar mandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARUHINA (🔥)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang