"Junkyu! Junkyu ini appa!" Junmyeon berteriak selagi ia berlarian di tangga, disini sudah penuh asap dan tembok itu sudah dilahap api.Sementara Junkyu berpikir sejenak, apa ia tak salah dengar? Suara appa?
"Appa!" Junkyu berlari sedikit kebagian bawah tangga dimana di sana terdapat sedikit persimpangan tangga.
"Appa! Disini!" Junkyu melihat ayahnya, ia merasa bersyukur Junmyeon ada disini. Itu artinya ayahnya dapat membantu ia membawa Jihoon bukan? Mereka akan segera keluar!
"Junkyu! Astaga kau baik baik saja? Kita harus segera keluar dari sini!" Junmyeon memeluk Junkyu sejenak, ia lekas saja menarik Junkyu untuk pergi.
"Tunggu appa, tapi Ji,, uhuk uhuk," Junkyu hendak bicara mengenai Jihoon, namun semesta tak mendukungnya. Ia terbatuk beberapa kali dan Junkyu tak bisa menghindari tarikan Junmyeon yang terus menariknya menjauh.
"Kita harus segera keluar Junkyu!" Seru Junmyeon dengan langkahnya yang semakin cepat membawa mereka keluar dari mall itu.
"Appa, tunggu-" Junkyu tak mengerti mengapa kini ia pun merasa sedikit sesak, Jihoon bagaimana dengannya disana?
"Appa! Berhenti!" Junkyu berhasil menyentak tangga Junmyeon ketika mereka tepat hampir saja di pintu keluar mall, Junkyu merasa sangat menyesal mengapa ia tak bisa mencegah Junmyeon membawanya keluar dan meninggalkan Jihoon yang kesakitan sendiri disana.
"Junkyu sebentar lagi kita keluar, kau merasa sesak? Apa ada sesuatu yang terjadi padamu? Petugas kesehatan telah datang, kau harus diperiksa!" Junmyeon tak dapat mempedulikan apapun lagi, pikirannya penuh dengan Junkyu. Ia terfokus bagaimana agar Junkyu dapat baik baik saja.
"Hiks, appa! Kau salah! Kau tak seharusnya menyematkan aku! Aku tidak kenapa kenapa, sedangkan Jihoon- ia kesakitan didalam sana appa! Kita harus menyelamatkan nya! Kita harus kesana appa! Jihoon-,,, uhuk uhuk akhh sialan kenapa aku merasa semakin sesak?" Junkyu menangis histeris, tolong jangan biarkan sesuatu terjadi pada Jihoon ia sangat khawatir.
"Jihoon?" Junmyeon terdiam sesaat, benar Junkyu seharusnya bersama Jihoon mereka telah meningggalkan nya. Junmyeon tak berpikir kesana sebelumnya, ia melupakan nya.
"Ada apa dengan Jihoon?"
"Asma, Jihoon punya asma appa! Kita harus kesana!" Junkyu bergerak untuk berlari kembali menuju tangga itu dengan sisa tenaganya. Namun, pergerakan nya tertahan.
"Nak kau baik baik saja? Pak? Sebaiknya kalian segera keluar dari sini!" Seorang petugas mall menghampiri mereka, ia merangkul Junkyu yang nampak telah berantakan karena terlalu lama terkena asap.
"Tidak! Kita harus kesana! Temanku ada disana! Jihoon!" Junkyu memberontak, ia ingin kesana tolong biarkan ia bisa menolong Jihoon.
"Junkyu, biar appa yang kesana! Kau pergilah keluar secepatnya, pak saya mohon maaf tolong bantu anak saya keluar saya akan kembali kedalam dan segera menyusul." Junmyeon langsung saja berlari, perasaannya sangat khawatir apalagi mendengar penuturan Junkyu jika Jihoon memiliki riwayat asma.
"Nak sebaiknya kita segera keluar!" Petugas itu membawa Junkyu, meski Junkyu berusaha melepasnya ia tetap mempererat pegangan nya.
"Tidak kumohon, Jihoon..."
**✿❀ 🌹🌷❀✿**🌹**✿❀ 🌷🌹❀✿**
Di sisi lain, Jihoon menatap sekitarnya yang telah dipenuhi api rasanya sedikit lagi saja api itu pasti akan mengenai dirinya. Jihoon ingin sekali pergi menyelamatkan diri tetapi tubuhnya begitu lemas disertai sesak yang tiada henti membuat dadanya terasa nyeri, sungguh tak memungkinkan baginya untuk menyelamatkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower [ Treasure ]
FanfictionJihoon dan Junkyu, keduanya berteman dekat sejak pertemuan pertama mereka di sekolah menengah atas. Keduanya berteman dekat dengan berbagai kesamaan yang membuat keduanya bersatu, namun apakah benar jika mereka hanya akan berteman? • treasure • fanf...