Mantan

116 13 0
                                    

Ian hari ini ada jadwal siaran makannya dari sore dia udah dandan sambil nyanyi tipis-tipis di kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ian hari ini ada jadwal siaran makannya dari sore dia udah dandan sambil nyanyi tipis-tipis di kamarnya.

"Abang nanti pulang jam sabaraha?" tanya Adis sambil nyender di pintu kamar Ian.

"Mau ngapain nanya-nanya?" tanya balik Ian dengan muka penuh kecurigaan.

"Sok curigaan kitu da abang tuh." sewot Adis.

"Ya biasanya juga gitu, nanya-nanya kalau ada mau." jawab Ian yang kini udah rapi dengan jaket denimnya.

"Buru mau apa abang udah mau berangkat." tanya Ian sekali lagi.

"Pulangnya nitip pilok ya." kata Adis dengan cengiran lebarnya.

"JANG NAON?" teriak Ian kelepasan, "GANDENG IAN!" teriak balik Mamanya dari arah dapur.

"Ish kan abang mah da gorowok terus apa-apa teh. Buat rayain kelulusan besok." kata Adis tapi nadanya mengecil pas bait terakhir.

"Mau jadi budak bengal maneh?" tanya Ian ga nyantai sambil melotot.

"Eweuh eweuh! Ngerayain lulus mah jajan mending buat apaan beli-beli pilok segala. Awas ya besok abang liat baju kamu warna warni digaplok ku abang." gerutu Ian sambil jalan keluar kamar nenteng sepatu.

"Ih atuh abang masa Adis doang yang ga ikut." rengek Adis.

"Minta ke Mama kalau berani." tantang Ian, "Ah abang mah!" kata Adis cemberut dan hentakin kakinya dibelakang Ian yang kini lagi pake sepatu di teras.

"Berisk aih! Nih." Ian nyodorin uang 200 ribu kehadapan Adis, "Mau teu?" tanya Ian.

Adis dengan pelan ambil uang dari abangnya itu, "Itu buat jajan sama babaturan kamu, kalau sampe buat beli pilok abang gaplok beneran kamu! Baju kamu teh nanti bisa dikasiin ke orang lain jangan di coret-coret alay budak kaya gitu tuh." ceramah Ian terus jalan kearah motornya.

"Abang berangkat." pamit Ian terus lajuin motornya menuju kampus buat siaran radio tanpa nunggu jawaban adiknya yang masih cemberut di teras.

" pamit Ian terus lajuin motornya menuju kampus buat siaran radio tanpa nunggu jawaban adiknya yang masih cemberut di teras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"GA." Gaga yang lagi rapihin alat lukisnya di studio langsung noleh kebelakang.

"Oy kenapa Gea?" tanya Gaga sambil merhatiin Gea yang jalan cepet kearahnya.

Tetangga emang gitu | 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang