Loyalty; [ Rocky x Koo ]

VI;

Koo berhasil mengejar salah satu pendatang itu dan melayangkan satu pukulan di tengkuk orang itu.

Orang itu roboh dan Koo segera menendang punggung orang itu. Ia menginjak kepala orang itu dan menahannya agar dia tidak melarikan diri.

"Jadi, kalian pikir kalian bisa datang dan pergi seenaknya disini?" Koo terkekeh lirih dan melayangkan tongkatnya ke arah pelipis orang itu. Suara hantaman memekakkan telinga dan orang itu tidak lagi berontak.

Koo baru akan menyingkir sampai seseorang kini menabraknya hingga jatuh ke aspal. Tendangan menyusul secara acak, menghantam tulang kering, pelipis, ulu hati dan perut. Koo mencoba melindungi diri namun tendangan telak mengenai wajah Koo.

Tubuh Koo tidak mampu bergerak karena shock atas sentakan kuat di wajah dan kepalanya. Koo merasa sangat pusing dan menyadari jika kini hidungnya mengalirkan darah cukup banyak.

Samar Koo melihat pendatang itu mengerubunginya dengan senyum mencemooh.

"Dia wakil ketua!"

"Sial! Kemana Rocky? Dia tidak datang?"

"Kita mungkin harus menyelinap dan membunuhnya diam-diam."

Tubuh Koo bergidik ngeri. Mereka mencoba membunuh Rocky? Sialan.

Koo mencoba untuk bangkit berdiri namun tendangan kembali menghantam dada Koo.

"Diamlah di tanah cacing busuk." Ucap salah satu orang itu.

Koo terbaring tidak berdaya saat mobil van hitam berhenti di dekat mereka. Para pendatang itu bergegas masuk ke dalam mobil.

Koo mendengar suara jeritan. Suara itu milik wanita. Koo melihat ke dalam mobil dan bertemu pandang dengan gadis itu lagi. Little bird.

"Habisi dia."

Koo melihat seseorang berdiri di dekatnya dan di detik selanjutnya pisau tebal menghunus tepat ke perut Koo. Orang itu menarik kembali pisau itu dan menusuk lagi ke tempat yang sama.

Darah menyembur dengan cepat dan mewarnai seluruh pakaian Koo.

Sial.

Pandangan Koo semakin buram dan perutnya terasa begitu menyakitkan.

Jika dirinya mati...

akankah itu menyulitkan Rocky?

Itu tidak bisa terjadi.

Siapa yang akan menjaga Rocky jika dia tidak ada?