Biar gue ceritain tentang dia, sosok manis penyuka musim semi dengan senyuman yang tak kalah indah dengan bunga yang baru saja mekar, tentang dia yang jadi bagian dan alasan buat gue untuk tetap bertahan, dan dia sosok yang yang selalu ingin gue jaga biarpun nyawa taruhannya. dia Azka Abhimata Arimatheo kebahagiaan kecil hadiah dari Tuhan buat gue.
"Reynan sini ayo main basket, diluar cerah tuh".
"Reynan-reynan, sekali-kali panggil Abang kek gue kan tetap lebih tua dari pada lo".
"Gak mau, orang cuma beda 15 menit anggap aja sama. Ayo Rey kita keluar main basket".
"Panggil Abang dulu, baru gue ikut main".
"Dibilang gak mau, yaudah aku main sendiri aja".
"Eh bocah tungguin, nanti diculik om-om lo".
Namun sayangnya Tuhan gak mau lihat kebahagiaan yang gue punya lebih lama, entah apa yang dipikirkan Sang Pencipta saat dia mengambil kebahagiaan itu. Sosok yang jadi alasan gue tetap hidup hilang gitu aja.
"Abang lihat kawanan burung diatas sana coba, Azka pengen jadi kayak mereka".
"Kenapa?, kenapa Azka pengen jadi burung?".
"Azka pengen terbang jauh diatas sana, biar gak ngerasain sakit lagi" Reynan tergelak mendengar nya, ia berjongkok di depan adik kecil nya.
"Azka mau ninggalin Abang?".
Cerita ini tentang dia Azka Abhimata Arimatheo sosok manis yang pergi dengan membawa sebagian hidup dari Reynan Abhiandra Arimatheo.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA DUNIA SATU JIWA
Teen FictionTentang dua anak kembar yang harus berpisah karena keadaan yang memaksa, tentang Azka yang berusaha untuk tetap hidup demi keluarganya, dan tentang Reynan yang harus tetap hidup meski kebahagiaan kecil nya telah tiada "Abang lihat kawanan burung di...