Kelas pagi ini lumayan melelahkan bagi Azka, selain karena badan nya yang sedikit nyeri kini kepala nya juga pusing dan entah mengapa tangan dan kaki nya juga merasa lemas.
Satya yang tau jika teman nya tidak baik-baik saja akhir nya bertanya.
"Azka lo kenapa?, sakit?".
"Aku mendadak pusing Satya, apa izin ke UKS aja ya?" karena sungguh Azka sudah tidak kuat.
"Ayo gue antar, bentar gue izin dulu".
Satya berjalan menuju meja guru dengan niat meminta izin untuk Azka. Setelah mendapatkan izin ia kembali mengampiri Azka.
"Udah dapet izin, ayo ke UKS" mereka berjalan menuju uks dengan Satya yang merangkul pundak milik Azka.
Sampai nya di UKS dapat mereka lihat jika ruangan itu kosong, biasanya akan ada guru yang bertugas. Satya membantu Azka untuk naik ke ranjang, dapat Satya lihat wajah Azka lumayan pucat.
"Kamu balik aja ke kelas Satya, aku gapapa kok" kata Azka setelah berbaring diranjang itu.
"Gapapa gimana lo pucet gitu, lagian gak ada yang jaga. Gue disini aja deh".
"Aku cuma butuh tidur aja ini, nanti kalau udah bangun pasti udah mendingan".
"Beneran gue tinggal nih?, gapapa?" tanya nya memastikan.
"Iya gapapa, nanti waktu istirahat kamu bisa kasih tau Reynan kalau aku ada disini?" kata Azka.
"Iya nanti gue kasih tau Reynan, gue duluan kalau gitu. Cepet sembuh lo" jawab Satya.
"Iya Satya makasih ya" Satya hanya mengangguk dan keluar dari UKS.
Setelah Satya keluar dari ruangan itu Azka memutuskan untuk memejamkan mata nya dengan harapan sakit nya akan mereda setelah ia bangun nanti.
•
•
•Bel istirahat sudah berbunyi seperti biasa Reynan akan menunggu Azka menjemput nya dan menuju kantin bersama.
Tapi, setelah cukup lama menunggu Reynan belum melihat keberadaan Azka. Akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri Azka di kelas nya. Saat berjalan di lorong ia mendengar
seseorang memanggil nama nya."Eh Reynan mau gue samperin ke kelas lo" itu Satya.
"Azka nya ada di UKS, tadi dia bilang ke gue kalau pusing" ucap Satya menjelaskan.
Reynan terkejut mendengar nya pantas saja Azka tidak menjemput nya di kelas saat bel istirahat sudah berbunyi.
"Oh oke, makasih Satya" balas Reynan.
"Santai, gue duluan ya" kata Satya.
Setelah mendapat kabar dari Satya, Reynan bergegas menuju uks dan benar saja sampainya di sana ia melihat Azka yang sedang berbaring.
"Lo kenapa lagi sih?, gak capek sakit terus?" ucap nya sambil mengelus rambut hitam milik Azka.
Merasa ada yang mengelus rambut nya, perlahan Azka membuka mata nya. Setelah matanya terbuka sempurna dapat ia lihat Reynan yang berada di sampingnya.
"Eh Reynan, maaf ya kita nggak ke kantin dulu hari ini aku mendadak pusing" Reynan menghela nafas nya kasar.
"Gue gak peduli mau ke kantin atau enggak, gue cuma mau lo
sembuh" ucap nya sambil menatap lekat mata Azka"Cuma pusing kok, nanti juga sembuh" jawab Azka diiringi kekehan di akhir.
Reynan tidak menjawab ia hanya menatap mata milik kembaran nya 'Gue takut lo kenapa-napa, Azka' batin nya lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA DUNIA SATU JIWA
Novela JuvenilTentang dua anak kembar yang harus berpisah karena keadaan yang memaksa, tentang Azka yang berusaha untuk tetap hidup demi keluarganya, dan tentang Reynan yang harus tetap hidup meski kebahagiaan kecil nya telah tiada "Abang lihat kawanan burung di...