KRIINGGGG!!!..
Suara jam beker yang membangunkan gadis itu dari lelap tidurnya. Gadis tersebut bernama Riantika Laurensia tangannya menggapai-gapai jam beker yang ia setel pada jam 04.00 dini hari.
Ria bangun dan terduduk di ranjang yang sudah mengeluarkan suara reyot itu, ia masi mengumpulkan nyawanya yang belum terkumpul penuh. Seraya mengucek mata ia pun langsung melihat ke jam beker yang ia matikan tadi.
Sesaat dari itu, tiba-tiba..
"YA AMPUN AKU BELUM GORENG KERUPUKNYA!"
Ria bergegas menuju ke dapur, ia membuka lemari penyimpanan makanan yang terbuat dari kayu yang umurnya pun mungkin seusia dirinya sekarang.
"Oke, oke, tenang ria. Tenang ini masi jam empat."
Menenangkan diri sendiri adalah jalan ninja paling terbaik agar dirinya tidak merasa panik.Ria memulai bisnis kerupuknya ini sewaktu ia duduk di bangku kelas 5 SD. Ya, Dulu ia melakukan bisnis kerupuknya ini karena ayahnya menjadi korban kecelakaan ditempat kerja.
Dimana mengakibatkan Pak Aji ini mengalami lumpuh total. Ria yang seharusnya melanjutkan pendidikannya itu terpaksa berhenti ditengah jalan, Padahal hanya satu langkah lagi untuk ia mendapatkan selembar ijazah SD kala itu.
Walaupun dari itu Ria tidak pernah menyalahkan Pak Aji atas takdir yang harus ia jalani sekarang ini. Mungkin bisa dibilang Ria ini anak shalihah karena kesabarannya begitu kuat. Ada kalanya Ria lelah, letih, lesu. Tapi, Itu semua tidak membuat gadis lima belas tahun itu menyerah.
"SIPP!!," ujarnya ketika semua kerupuk sudah berhasil melewati masa penggorengan.
_____________________________________________
bantu vote, komen, dan follow ya temen-temen🙌🏻. biar aku semangat up bagian selanjutnya!!
ig:@nunuran1_
💗💗💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
A DREAMER
Teen FictionIni adalah sebuah kisah Ria lebih tepatnya Riantika Laurensia gadis remaja lima belas tahun yang putus sekolah, dan merelakan hidupnya menjadi seorang tulang punggung dengan berjualan kerupuk dan menjajakannya di kantin-kantin sekolah dan toko kelon...