2. Flashback

37 17 12
                                    

"Ri, ria," panggil pria paruh baya yang badannya hanya terlentang di atas ranjang.

"Iya yah, Ria kesana," ujar Ria

Ria berjalan menuju sumber suara yang memanggil dirinya tadi. Hanya dalam hitungan langkah Ria sudah berada di kamar sang cinta pertamanya itu.

"Ayah mau apa?." Tanyanya kepada sang ayah

"Ri, Nanti pas kamu pulang jualan kerupuk tolong mampir ke makam ibumu ya. Semalam ibumu datang di mimpi ayah. Lagian sudah lama juga kan kamu gak mampir kesana."

Ibu Rahayu, Nama yang indah bukan? Tapi sangat disayangkan beliau tidak dapat melihat gadis kecil yang dilahirkan sudah beranjak dewasa dan menjadi gadis remaja yang kuat.

Semua ini terjadi diluar kendali manusia. Beliau mengalami kecelakaan ketika hendak menyebrang jalan, pelaku yang menabrak Ibunda Ria melarikan diri entah kemana. Dan yang paling lucu adalah hukum di negara konoha.

Kala itu Ayah Ria sedang bekerja dan ketika mendengar kabar bahwa sang istri meninggal akibat tertabrak oleh orang yang tidak bertanggung jawab hatinya hancur berkeping keping, seakan dunia sudah berhenti di saat itu juga.

Bayangkan saja ketika pulang kerja nanti tidak akan ada lagi yang menyambutnya dengan senyuman hangat dan tidak akan ada lagi pertanyaan-pertanyaan kecil yang membuat rasa letih itu hilang, yang ada hanya bendera kuning yang berkibar nanti.

flashback on 2014

"Baik pak, saya akan segera kesana," tanpa pikir panjang Aji meminta izin pulang lebih awal kepada atasannya.

Menengok kanan kiri berharap ada angkutan umum yang lewat ke tujuan yang sama. Ternyata nihil, Aji berlari dari kantor menuju rumah sakit. Tak peduli apa yang dipikirkan orang orang ketika melihat seorang pria yang berlari begitu kencang sambil meneteskan air mata, yang ia pikirkan sekarang hanya istrinya dan juga anaknya.

.....

Sesampainya di rumah sakit, dengkul Aji terasa bergetar dan rasanya ingin berteriak sekencang mungkin, Tapi niat itu diurungkan Aji ketika melihat gadis lima tahun terisak-isak di sebelah mayat sang ibunda yang sudah terbujur kaku, Aji memeluk sang istri untuk terakhir kalinya.

"Sus, minta tolong bawa anak saya keluar dulu boleh?. Nak kamu sama kakak suster dulu ya," pinta Aji kepada sang suster dan Ria, gadis kecil itu hanya mengangguk kepada sang ayah.

"Baik pak. Ade manis sama kakak dulu yuk mainnya," berharap Ria mau diajak olehnya.

"emm, ayuk kak," Walaupun sedikit ragu dan masih bingung akhirnya Ria menerima ajakan suster muda itu.

Aji masih menatap mayat sang istri yang sudah terbujur kaku itu, ia masih tak percaya wanita yang ia cintai benar benar meninggalkan ia untuk selamanya.

"Sayang.. Kenapa kamu pergi secepat ini, Kamu gak kasian sama Ria, dia masih kecil, dia masih membutuhkan sosok ibu yang kuat disampingnya." Sambil terisak Aji menutup kembali kain yang menutupi wajah bidadarinya itu.

Kematian tidak ada yang tahu kapan datangnya, bisa saja besok atau mungkin satu jam dari ini. Kita tidak bisa memprediksinya.

_______________________________________________

bantu vote, komen, dan follow ya temen-temen🙌🏻. biar aku semangat untuk up bagian selanjutnya!!

ig:@nunuran1_

💗💗💗💗

A DREAMER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang