✦⋆⭒˚.⋆✦
Terbitlah matahari di keesokan harinya. Luke memiliki rencana yang sangat penting hari ini. Ia ingin menghancurkan Kerajaan Duncan dengan menghabisi setiap orang jahat yang ada di kerajaan. Luke juga ingin membebaskan semua tahanan dan budak yang ada dalam tangan Sang Raja.
Luke memulai harinya dengan mengonsumsi banyak gizi dan mengobati semua lukanya. Dia menyiapkan semua keperluannya dan memakai penutup wajah. Setelah siap, Luke berlari keluar dengan hati-hati. Sesampainya di kemah mereka, ia memulai aksinya dengan diam-diam.
Ia mengumpat di belakang sebuah balok besar yang berisi perlengkapan mereka. Luke melihat ada satu prajurit yang berjalan ke arahnya. Ketika prajurit itu menghadap kearah yang lain, Luke mencekiknya dari belakang dan mengumpatkan jasadnya. Dia mengulang aksi itu berulang kali sampai ia ditemukan oleh salah satu prajurit lain.
"HEY KAU NGAPAIN DISANA!" Teriak Prajurit.
Teriakan itu membuat semua prajurit disana bersiap untuk menghadapi Luke.
Luke melempar batu yang besar ke kepala prajurit itu dan berlari sekencang kilat untuk menghindari tembakan peluru para prajurit. Luke melindungi diri di belakang tenda dan menemukan sebuah pistol kecil. Luke menembak semua prajurit itu satu persatu dan pada akhirnya semua prajurit di kemah tersebut mati.
Luke berlari ke arah para budak untuk membebaskannya. Luke melepaskan tali yang yang ada di pergelangan tangan dan kaki mereka. Luke berhasil untuk membebaskan sebagian besar dari para budak disana. Namun tersisa satu budak lagi yang merupakan tetangga Luke yang selalu menyapanya setiap pagi.
"Luke! Tolong gua dong!" Teriak tetangga yang sekarat.
Melihat tetangganya dalam keadaan sekarat, Luke segera membebaskannya. Luke yang sedang memotong tali di kakinya tidak mengetahui bahwa ada seorang prajurit di belakangnya yang sedang membidik ke kepala Luke. Seorang tetangga itu melihatnya dan mendorong Luke ke kiri yang membuat peluru senjata api itu terkena ke bagian dada tetangganya.
Karena aksi itu, Luke berakhir selamat, namun tetangganya akan menghembus nafas terakhirnya.
Melihat itu Luke segera berlari menuju prajurit itu dan merebut senjatanya. Luke memukulnya dengan senjata api tersebut dan pada akhirnya prajurit itu tidak sadar. Ketika selesai, Luke kembali ke tetangganya.
"Cepat berdiri! Biarin gua ngebantu lu," ucap Luke.
"Jangan Luke, tinggalin gua disini aja, ini memang sudah waktunya Luke," jawab Tetangga.
"Ah lu mah ga usah aneh-aneh bang, ayo cepet gua angkatin," Luke berkata.
"Luke, biarkan gua disini, mending lo cepet cepet ke istana mereka, dan pada akhirnya menyelamatkan kita semua, dari pada selamatin gua doang," ucap Tetangga.
Tak lama kemudian, tetangga Luke menghembus nafas terakhirnya. Luke merasa bersalah dengannya, namun menaruh jasadnya di dalam salah satu tenda dan ia melanjutkan perjalanannya.
Sesampainya di depan pintu utama Kerajaan Duncan, Luke memulai aksinya dengan para prajurit yang menjaga pintu utama. Secara berdiam-diam ia menghabisi semua prajurit yang diluar tanpa terkena luka sedikit pun.
Ketika Luke memasuki istana lewat pintu utama, secara tidak sengaja ia berpapasan dengan Eve.
"Luke? kamu ngapain disini? Kamu tau tempat ini sangat berbahaya kan?" Cemas Eve dengan khawatir.
"Minggir, saya ingin masuk," usul Luke.
"Tidak bisa, ini terlalu berbahaya Luke," ujar Eve.
"Kalau kau tidak minggir, saya akan menyakiti kau juga," ucap Luke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merapah
AksiyonLuke merupakan seorang penduduk Desa Merapah yang juga terlahir disana. Desa Merapah merupakan desa yang sangat aman dan tenteram. Sampai suatu hari, sebuah kerajaan datang untuk menjajah Desa Merapah. Tidak hanya itu, mereka membawa prajurit terbai...