IV. Ceritaku Tak Seburuk Itu

15 0 0
                                    

JAM 09:00 PAGI

"Apakah detak jantungnya aman?" Tanya dokter.

"Aman dok, hanya cuman perlu menunggu luka-luka mereka sembuh," jawab suster.

"Baiklah, kabari saya kalau ada perubahan," ucap dokter.

"Oke dok," ucap suster.

                                                           ✦⋆⭒˚.⋆✦

"Permisi bu dokter apakah saya bisa menjenguk pasien nomor 9?" Tanya ibu.

"Oh tentu saja, ikuti saya," ucap dokter.

Luke dan Eve sedang di rawat di rumah sakit setempat. Mereka berdua sedang berada di keadaan koma yang telah berlangsung selama seminggu. Hari ini, ibu Eve ingin menjenguk mereka.

Ia memasuki ruangan mereka.

Ibu duduk di sebelah Eve dan berkata, "Nak, kamu itu benar-benar orang terkuat yang pernah ibu kenali. Selama 20 tahun ini ibu selalu kira ibu sudah tidak ada harapan. Tapi kamu selalu berjuang untuk ibu, kamulah alasan kenapa ibu masih disini sekarang, sehat-sehat terus ya nak, ibu akan selalu menjumpaimu"

Sebelum ibu keluar, ia berdiri di sebelah Luke.

"Siapapun kau itu, ibu tau bahwa Eve sangat menyayangimu. Ibu berharap selalu akan menjaganya," ucap Ibu kepada Luke.

Ibu keluar ruangan itu dan pergi.

                                                          ✦⋆⭒˚.⋆✦

"Ibu? Ibu kemana?" batin Eve.

Sedikit demi sedikit Eve membuka matanya secara perlahan-lahan.

"Hah? Aku dimana?" Tanya Eve setelah menyadarkan diri.

Eve melirik ke kiri dan melihat Luke terbaring di ranjang rumah sakit.

"Luke! Luke! Ayo bangun Luke!" Ujar Eve.

Tiba-tiba, Luke menggerakan tangannya dan mulai menyadarkan diri.

"Apakah aku sudah mati?" Ucap Luke.

"LUKE! Ini aku, Eve," ujar Eve.

Luke melihat ke kanan dan menatap mata Eve, tersenyum dengannya.

                                                         ✦⋆⭒˚.⋆✦

2 bulan kemudian,

Eve sedang bekerja di pekerjaan barunya. Lalu beberapa jam kemudian, ia pulang ke rumah bersama ibunya. Sesampainya di rumah, ia mengecek ponselnya dan melihat bahwa Luke telah mengirimnya beberapa pesan.

Luke berpesan untuk bertemu bersamanya di sebuah tempat malam ini di desa, dan tanpa ragu, Eve segera menerimanya.

                                                         ✦⋆⭒˚.⋆✦

JAM 08:00 MALAM

Luke sedang menunggu di sebuah taman, dan tak lama kemudian, Eve sampai di tempat.

"Hai," sambut Eve sembari melihat matanya.

"Hai," jawab Luke.

"Apa kabar Luke? Apa kabar juga desa ini," ujar Eve.

"Baik kok, desa juga udah banyak kemajuan," jawab Luke.

"Desa Merapah memang sangat kuat ya, setelah segala rintangan masih tetap makmur," ucap Eve.

"Jadi kamu ngapain manggil aku kesini?" Tanya Eve.

"Ga terlalu penting sih, cuman ngobrol doang," ucap Luke.

"Kamu inget ga sih waktu itu aku sempat bilang kalau kita akan urus perceraian kita setelah semua kejadian itu selesai?" Luke menambah.

"Aku ingat, jadi kamu mau urusin sekarang?" Balas Eve.

"Umm engga juga sih," ucap Luke.

"Trus mau ngapain dong?" Eve bertanya lagi.

"Gini Eve, beberapa bulan ini aku sempat mikir soal hubungan kita, aku rasa aku udah cukup lega dengan semua jawaban yang ku dapat selama ini." Ucap Luke.

"Jadi, kamu mau ga kita lanjut hubungan kita aja?" Tanya Luke.

Eve tersenyum dan mengatakan, "Mau banget Luke hahahaha."

Luke memegang tangannya dan memeluknya.

"Jangan pernah pergi lagi Luke," ucap Eve.

THE END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MerapahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang