Chapter VI Mulai Terbiasa Biasa Saja

258 15 8
                                    

Setelah peristiwa di roof top Pon sudah mulai membiasakan dengan pemandangan memuakkan Nut yang menempel Sailub di tempat latihan atau ketika break. Ia mensetting mindsetnya seolah ia tidak melihat Nut. Ia hanya fokus pada pekerjaannya, perannya sebagai Jeff dan melihat Sailub sebagai Alan. Selesai take jika tidak ada yang dikerjakan ia akan memisahkan diri dari kerumunan mencari tempat sepi untuk membaca script sambil mendengarkan lagu-lagu BTS di playlist di spotifynya atau menjawab sapaan fans nya di IG atau X. Ia hampir tidak pernah lagi mengamati interaksi Sailub dan Nut yang membuat moodnya tidak baik. Ia cukup menghindarkan matanya untuk hal itu.

"Pon", Sailub berdiri di depan Pon yang sedang duduk membaca script di roof top. Pon mendongak menatap Sailub dingin. Sailub menghela napas, sesak.

"Oh..hmm. Ada apa?" 

"10 menit lagi kita take. Scene 3. Apa kau sudah hafal dialognya?"

"Hmm." jawab Pon singkat dan berdiri lalu berjalan masuk ke spot syuting. Sailub mengikuti Pon. Sebenarnya ia ingin berbincang dengan Pon sebentar. Ia kangen bercengkerama dengan Pon namun sepertinya Pon menghindarinya dan mempertinggi benteng pertahanan hubungan interpersonal dengannya. 

Setelah beberapa take untuk scene 3 akhirnya Sailub dan Pon selesai. Mereka lega karena Phi Richard sudah puas dengan akting mereka. Phi Richard juga mengumumkan kepada Pit Babe Boys untuk berkumpul di studio setelah selesai syuting.

"Pit Boys...jangan lupa setelah ini kita briefing evaluasi. Ok, na?"

"Krub, Phi.." jawab Pit boys serempak.

Pon mengemasi scriptnya, memasukkannya kedalam tas punggungnya dan mulai mengambil tempat di sebelah Benz, tentu saja jauh dari jangkauan pandang Sailub dan Nut yang sudah duduk bersebelahan. Sailub mengajak Nut untuk mengubah posisi duduk mereka sehingga Sailub bisa melihat Pon. Nut tidak mengetahui maksud Sailub, ia menurut saja. Sementara Top Ten, Garfield, dan Pop yang sejak awal syuting Boys Journey selalu melekat membentuk satu grup dengan Sailub dan Nut juga mengerumuni mereka. Pon hanya menghela nafas pelan agar Benz tidak mengetahuinya. Namun sebagai sahabat yang sudah 4 tahun bersama, Benz memperhatikan ekspresi Pon dan menggenggam tangan Pon seolah mengatakan "Semua akan baik - baik saja". 

Phi Richard bertepuk tangan untuk mengalihkan atensi para Pit Boys, "Ok krub. Sekarang kita akan evaluasi take kita hari ini. Untuk Sai dan Pon sudah bagus. Kalian hanya butuh 2 atau 3 take. itu normal. Lanjutkan ya chemsitry kalian sudah sangat alami bahkan hanya berdekatan atau berpandangan saja feel kalian sudah ok. Khop khun ...Sai ..Pon."

"Krub, Phi", jawab Sailub dan Pon hampir bersamaan.

"Pooh...entah kamu sedang ada masalah apa hari ini. Kamu harus mengulang beberapa kali take untuk satu adegan. Ada masalahserius?" Phi Richard melihat Pooh yang sedang tertunduk.

"Krub, Phi. Saya mau ujian semester besok. Mungkin terlalu lelah belajar beberapa hari terakhir jadi...kurang fokus", jawab Pooh merasa bersalah.

"Ok..Phi tahu ..tapi kamu harus mulai belajar profesional, na? Jangan sampai mengganggu jadwal tayang, OK?' sambung Phi Richard.

"Krub, Phi".

Phi Richard mereview kinerja Pit Boys satu persatu hingga kurang lebih 2 jam. Setelah selesai, ia mengajak mereka merayakan kinerja hari ini dengan meneriakkan yel yel penyemangat. Setelah beramah tamah sejenak, Pit Boys bubar dan pulang ke rumah atau kondo masing - masing. Pon yang paling dulu melesat meninggalkan kerumunan. Ia sangat lelah dan mengantuk hingga ingin segera tiba di kondonya. Sailub memperhatikan gerak - gerik Pon dan berjalan bergegas menyusul Pon ke tempat parkir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh my Pon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang