Clingy Jayden

841 60 12
                                    

"Mau kemana?" Suara Jay mengintrupsi Skye yang sedang berkutat dengan layar datar miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau kemana?" Suara Jay mengintrupsi Skye yang sedang berkutat dengan layar datar miliknya. Ia hampir saja terjatuh pada pijakan terakhir anak tangga, namun dengan sigap Jay menangkap pinggang adiknya itu.

"Sampai gak fokus. Pakai baju terlalu terbuka. You wear make up? Where are you going?" Nada bicara Jay sedikit naik sampai membuat kening Skye mengernyit.

"I'm going to study! At campus! Kak, ini cuaca panas banget, lagi pula this is not that much. It's just a tanktop! Every single girl wear this. Celana Skye panjang loh!" Jay merotasikan bola matanya malas.

"If someone try to flirt with you, then don't cry!" Skye merengut kesal. Jay kemudian berlalu mendahului Skye ke ruang makan.

Semua tampak sudah berkumpul disana. Papa Baskara, Sagara, Mahen serta Ezra. Begitu Jay dan Skye datang mereka pun segera mengisi piring dan mulai menyuap makanan. Sudah biasa saling menunggu setiap pagi untuk sarapan. Sesibuk apapun kegiatan mereka, agenda makan pagi dan makan malam tak pernah mereka tinggal.

"De? You wear that's clothes? Is that okay? Bang?" Tanya Baskara pada ke-empat anak laki-lakinya. Seolah meminta kejelasan apa tak masalah anak bungsunya itu mengenakan pakaian itu? Jujur saja, bahkan ada yang lebih parah dari Skye, tapi rasanya Baskara tak terima jika tubuh Putrinya nanti menjadi tontotan. Ia terlalu paranoid.

"Actually, a lot of girl wearing that clothes! Tapi karena Skye yang jarang pake gituan jadi keliatan too much?" Jawab Saga yang kemudian di susul anggukan kepala oleh Mahen dan Ezra.

"Tapi banyak anak kampus yang pakai kan?" Tanya Baskara sekali lagi.

"Banyak kok Pah. Tenang aja, kita jagain Adek. Kalo ada yang berani macem-macem tinggal patahin tangannya, that's it?" Baskara menjentikkan jemarinya.

"Good choices!" Skye menatap seluruh anggota keluarganya dengan sorot jengah.

"Can everyone stop? I'm not child anymore!!" 😩 kira-kira seperti itulah ekspresi Skye mendengar gerutuan para Kakaknya. Namun di antara candaan di seluruh meja makan, hanya Jay yang tak bersuara. Pria itu sejak tadi hanya diam kemudian begitu selesai menyantap sarapan miliknya, ia menatap Sang Ayah,

"Pah, Jay izin ke kampus dulu hari ini. Ada sesuatu mau ketemu Profesor Alderick." Baskara menghentikan kunyahan dalam mulutnya kemudian mengangguk setelah berhasil menelan makanan dalam mulutnya.

"Ada apa? Bukan masalah besar kan?" Jay menggeleng.

"Absen maybe? Soalnya Abang juga udah jarang ke Kampus kan buat lanjut S2. Mungkin mau bahas itu juga." Baskara pun meletakkan sendok serta garpu miliknya. Meminta pelayan untuk mengambil piring kotor dan menggantikannya dengan makanan penutup.

"Jay, Papa pikir kamu tidak perlu lagi lanjut S2. Papa bisa jamin pekerjaan kamu dan kamu bisa handel Perusahaan di Sydney if you want?" Jay mengangguk.

"Nanti ya Pa, Jay coba ngomong sama Prof. Alderick dulu."

"Ya sudah, semuanya siap-siap gih. Adek berangkat bareng siapa?" Baskara menatap satu persatu putranya,

Private GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang