Who's Marco?

652 42 13
                                    

Suara petikan gitar terdengar memenuhi ruang musik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara petikan gitar terdengar memenuhi ruang musik. Sorot kagum dengan pekikan tertahan jelas menunjukkan bahwa sang pemetik gitar adalah orang yang piawai bermain alat musik serta...piawai pula memainkan hati para penggemar yang selalu setia menantinya. Sorot kelam dengan belah bibir tipis yang selalu menyunggingkan senyum manis membuat para wanita semakin memekik. Mereka terkesima akan keindahan sosok tampan yang kini duduk memeluk gitar miliknya di depan aula.

Namanya Marco. Marco Alderick. Si tampan anak dari salah satu donatur terbesar di Alterix. Bisa dibilang, Marco ini juga tak kalah famous dan popularnya dengan para Atmaja Boys. Hanya saja, Atmaja Boys itu sudah hak paten, pentolan Alterix. Marco adalah sosok yang lembut dan humble. Banyak memiliki penggemar karena ia sangat jago dalam mengambil hati para gadis yang rela antri hanya demi mendengarkan genjrengan senar gitar yang ia mainkan. Anak teknik dengan segudang pesonanya.

"Kak Marco, I have a crush on you!" Seorang Adik tingkat dengan nekat mendekat dan menyodorkan sekotak macarron kepada Marco. Sontak sorakan seluruh manusia yang ada disana terdengar riuh.

Marco yang niatnya hanya ingin menyumbangkan sedikit suaranya pada pertunjukkan musik rutin di setiap pekan itu selalu saja mendapat gebrakan dari para kaum hawa. Marco bergeming beberapa saat. Pria itu menghela napas kemudian meletakkan gitar miliknya dengan penuh hati-hati. Ia mendekati Adik tingkat yang mulai memerah menahan malu. Hal yang paling Marco benci adalah, intimidasi. Baginya gadis ini tidak bersalah, ia hanya mengutarakan perasaannya, lalu kenapa para mulut sampah ini sebegitunya menghina?

"Can you guys stop? So disgusting! Gak pernah liat orang confess kah? Norak!" Ucapan Marco membungkam siapapun yang ada disana. Marco mendekati gadis cantik bernama Ruby itu. Yups, gadis yang baru saja confess kepada Marco adalah Ruby, teman sekelas Skye. Marco memegang bahu Ruby kemudian menatap gadis yang tengah menunduk dalam-dalam itu,

"Gak ada yang salah kok, gak perlu takut kaya gitu! Gue terima ya macarron-nya, thanks." Ruby mendongak menatap Marco yang jauh lebih tinggi beberapa centi darinya.

"Jadi, aku ditolak ya Kak? Eh tapi tidak apa, yang penting aku sudah berani mengutarakannya!" Marco terkekeh, ia mengusap surai Ruby lembut. Membuat seluruh pekikan para wanita kembali terdengar. Iri sekali.

"Gue gak jawab bukan berarti nolak cil! Fokus dulu kuliah lo, masih maba juga udah kepikiran crush-crush an ya!" Ejeknya membuat Ruby mempoutkan bibirnya. Marco mendekat, sengaja dekat sekali berbisik tepat di depan telinga Ruby. Orang mungkin mengira Marco tengah menggoda Ruby, namun ternyata pria itu membuat pengakuan mengejutkan,

"You can have a crush on me but I'm sorry Ruby, cause for the first time I go to your department, I only have a feeling for one girl...Skye Eloise. Appreciate your confess babe but please, respect my choice, okay?" Ruby kaku, namun ia hanya mampu mengangguk pelan. Marco sekali lagi mengulas senyum kecil.

"Good girl! Gih, balik ke kelas!"

Marco Alderick, pria itu melenggang keluar meninggalkan ruang musik setelah berhasil membuat seluruh hawa di aula musik menjerit histeris akibat perlakuan manis sang pria. Lagi pula, siapa yang tidak mengenal Marco? Selain donatur besar, orang tua Marco juga Pemilik perusahaan Pertamina dan tambang. Hampir setara dengan para Atmaja boys. Bedanya Marco, dia tidak senang hidup terlalu mencolok. Pria itu lebih sering mendengarkan music dengan kedua earphone menyumpal telinganya. Membaca di bawah pohon dan melakukan hal positif lain. Namun bukan berarti Marco tidak bermain di jam malam ya? Tentu saja berbeda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Private GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang