13

14 4 0
                                    

Bosen njir, karena alurnya gitu'  aja.

Tapi nanti lama-kelamaan pasti berubah kok, maybe?

Happy Reading Guys!!

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

"Farel, Farel ayok main sama King"

"Ayokk"

"Kita main petak umpet ya, tapi yang hitung Farel"

"Kenapa Farel yang hitung?"

"Kan Farel lebih tua, King yang ngumpet"

"Okey, Farel mulai hitung ya"

"Farel hitung sampai 10 oke? "

"Oke, King mulai ngumpet"

"1... 2...3...4...5...6...7...8...9...10"

"King, Farel datang!!!"

Dorr!!

Dorr!!

"Mommy!!!"

"Siapa pun tolongin King!!"

"King, kamu di mana?"

"Tolong, ini sakitt"

"King kamu dimana dek"

Brak!

Buhg!

"King!!"

"Fuck!"

"Mimpi ternyata, sial"

"Kenapa harus mimpi itu lagi sih anjing"

King terbangun dari tidurnya, keringat bercucuran di kening nya. Saat ia melihat ke arah jam ternyata ini baru jam tiga dini hari.

King bangun dari ranjang nya, ia menuju balkon kamarnya. Angin pagi mulai menerpa bagian tubuhnya yang tidak tertutup dengan kaos.

Ia mengambil salah satu minuman kaleng dari lemari es mini yang berada di kamarnya. Ia meneguknya dengan kasar sampai tak tersisa.

Beberapa hari ini ia terus-terusan di datangi mimpi tentang masa kecilnya dengan Farel. Namun sayangnya ia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya sendiri saat Farel berteriak memanggil nya.

Ia hanya tahu bahwa Farel menangis setelah mendengar suara yang keras dan juga segumpal darah yang berada di tanah.

Rasa penasaran mulai menghantui pikirannya, ia selalu mencoba untuk tidak memperdulikan hal itu, tapi tetap saja mimpi itu terus-menerus mendatanginya.

King mengusap wajahnya dengan gusar, ia melihat sekitar ternyata baru saja turun hujan. Pantas saja semua tanahnya menjadi basah.

Three Targeted Girls!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang