Chapter 1

4 1 0
                                    

Halo, selamat sore.

Apa kabar hari ini? How's your day? Good or bad?

Jangan lupa istirahat yang cukup oke?

Typo? Tandai!

Selamat membaca

📍📍📍

"Hidup itu udah diatur segalanya. Bahagia juga udah jadi bagian dari skenario manusia, kamu hanya harus percaya."

- Kenanga.

📍📍📍

Bel istirahat telah berbunyi dari beberapa menit yang lalu, seluruh siswa-siswi di SMA Airlangga mulai berhamburan keluar dari kelas.

"Run, kantin gak?"

Begitu juga dengan penghuni kelas 10 IPA 1, sebagian besar dari mereka telah meninggalkan kelas.

Reyna, salah satu siswi penghuni tersebut masih berada di dalam ruangan. K bertanya pada Aruna, sahabatnya yang duduk tepat di depan mejanya.

Sang pemilik nama berpikir sejenak, kemudian mengangguk. "Boleh deh, ayo." Aruna berdiri begitu juga dengan Reyna.

Keduanya mulai beranjak meninggalkan kelas.

Di sepanjang perjalanan menuju kantin, tak sedikit siswa-siswi yang menyapa mereka dan dibalas sewajarnya oleh keduanya.

"Mau pesen apa Rey?" Aruna bertanya sesaat setelah keduanya sampai di kantin.

"Kayak biasa aja."

Aruna mengangguk mengerti, "yaudah gue pesen dulu, lo yang nyari mejanya."

Reyna mengangguk mengiyakan ucapan Aruna, "sip."

Reyna mengedarkan pandangannya menelusuri seluruh kantin, mencari tempat yang cocok untuk ia tempati.

Dan gotcha!

Ia menemukannya. Tempatnya berada di pojok sebelah kanan. Reyna sengaja memilih tempat yang berada dipojokkan agar tidak terlalu mencolok.

Reyna memfokuskan dirinya pada ponsel seraya menunggu Aruna yang masih memesan makanan.

Kondisi kantin sekarang sangat ramai, apalagi ini jam istirahat pertama. Kebanyakan dari mereka pastinya lebih memilih untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum kembali berkutat dengan pelajaran.

"Nih Rey pesanan lo," tak lama Aruna datang dengan tangan yang membawa pesanan keduanya.

Reyna menyimpan ponselnya di atas meja, "thanks Run."

Aruna mengangguk, "santai aja, tapi sama-sama."

Keduanya mulai melahap makanan masing-masing dengan hidmat sebelum Aruna mengeluarkan suaranya.

"Oh iya Rey, kabar Kak Kenanga sama Kak Nasya gimana? Udah lama gue gak ketemu sama mereka,"

"Baik kok, cuman ya gitu, mereka emang agak sibuk sekarang." Balas Reyna, "lo gak nanyain Kak Nara?" Herannya.

Aruna menggeleng, "enggak, soalnya beberapa hari yang lalu gue ketemu sama Kak Nara di Gramed."

Reyna ber-oh ria, "lo, kalo pengen ketemu sama mereka, main aja ke asrama." Kata Reyna menyarankan.

"Oke, kapan-kapan gue main kesana."

"Gue tunggu."

Keduanya kembali fokus pada makanan, sebelum akhirnya suara seseorang merusak ketenangan keduanya.

Guratan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang