Hi, kembali lagi bersama el.
Gimana sama harinya?
Happy reading!!
Typo (s)? Tandai.
"Hidup itu simpel, cuman lima huruf."
— Alena.📍📍📍
"Assalamualaikum, Tante, where are you? Ponakan mu yang cantik ini datang untuk berkunjung."
Di salah satu rumah yang masih berada di kawasan Jakarta tengah terjadi kerusuhan yang diciptakan oleh seorang gadis dengan seribu kelakuan anehnya.
"Waalaikumsalam, jangan teriak-teriak Alena! Ini rumah bukan hutan." Sahut Anita dari arah dapur yang membuat Alena, si pembuat keributan berjalan ke arah suara.
"Yang bilang ini hutan juga siapa sih Tan?" Alena membalas seraya duduk di meja makan, menonton sang Tante yang kini tengah sibuk berkutat dengan alat masak.
Iya hanya menonton bukan membantu.
Alena celingak-celinguk, matanya mengedar ke seluruh ruangan. "Tan, Kak Alby mana?" Tanyanya pada sang Tante. Biasanya jam segini, Alby — Kakak sepupunya itu selalu ada di ruang tengah ataupun dapur.
Itu pun jika Ia tidak ada jadwal kelas.
Entah menonton atau hanya sekedar menemani sang Bunda memasak.
"Dikamar nya paling, samperin aja gih.”
Alena mengernyit kecil, "tumben?" Herannya, "ya udah deh, kalo gitu Alena ke atas dulu ya Tan." Pamitnya pada Anita yang dibalas dengan anggukan kepala.
"Iya-iya sana. Kamu disini juga cuman ganggu Tante doang."
Alena melangkah meninggalkan dapur setelah menjawab ucapan sang Tante, lebih tepatnya sih dia kabur, takut kena amuk anaknya.
Langkah kakinya Ia bawa menaiki anak tangga yang akan membawanya ke arah kamar yang dituju.
"Kak Alby, where are you?!" Teriaknya seraya mengetuk pintu kamar sepupunya secara rusuh.
Yeah, bukan Alena namanya jika tidak membuat keributan.
"Kak! Kak Alby!" Alena berdecak pelan saat panggilannya tidak mendapat respon, "kemana sih ni orang." Gerutunya.
Tangannya memegang handle pintu, mencoba membuka kamar Alby yang ternyata tidak dikunci. Alena mendengus pelan, "tau gini langsung masuk aja gue tadi." Kesalnya.
"Kak Alby?" Panggil Alena seraya melangkah masuk ke dalam kamar sang pemilik nama.
Bisa Ia lihat jika kakak sepupunya itu tengah duduk di kursi belajar dan fokus pada satu barang yang berada dalam genggamannya.
"Fokus amat," kakinya Ia bawa untuk mendekat lalu berdiri dibelakang Alby. Matanya mengikuti arah pandang Alby yang ternyata sibuk menatap sebuah flashdisk?
"Wih, apa nih?" Tanya Alena dengan tangan yang mengambil flashdisk dari genggaman sang Kakak.
Alby menoleh, "apaan sih Len? Balikin gak?!" Ucapnya pada Alena dengan nada perintah.
Alena menjawab dengan gelengan kepala dengan mata yang fokus menatap flashdisk ditangannya, "bentar deh, kok gue kayak gak asing ya sama flashdisk nya?" Celetuknya, "kayak pernah liat deh."
"Liat apanya dah! Siniin cepet!" Pinta Alby yang tentunya tidak digubris oleh sang empu.
Malahan Alena tengahsibuk membolak-balikkan flashdisk nya, "biasanya yang begini tuh punya cewek sih," matanya beralih menatap Alby dengan pandangan menyelidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guratan Takdir
Teen FictionTentang Nara, Kenanga, Nasya serta Reyna, yang menjalani kehidupan mereka mengikuti alur dari guratan takdir yang terukir.