7

86 10 5
                                    


°°°

Motor yang dikendarai oleh Gaara berhenti di sebuah rumah bergaya jepang bercampur dengan modern. Ino terheran saat melihat rumah itu, pasalnya itu bukanlah rumah keluarga Yamanaka.

Gaara dan Ino turun dari atas motor, Gaara dengan sigap membukaan kaitan helm Ino dan melepaskan helm itu dari kepala Ino.

"Rumah siapa ini?" tanya Ino sambil memperhatikan Rumah itu.

"Rumah keluarga Sabaku." jawab Gaara dengan kalemnya.

Seketika itu Ino langsung menoleh kearah Gaara, "Sabaku? ini rumahmu?" Ino sangat terkejut saat mengetahui bahwa rumah ini adalah rumah keluarga Sabaku.

"Aku hanya menumpang, ini rumah orang tuaku." mendengar jawaban Gaara, Ino langsung mendelik tidak suka.

"Aku memintamu untuk mengantarku pulang ke rumahku, kenapa kau membawaku ke rumahmu?"

"Aku punya janji dengan Ibuku untuk makan siang bersama di rumah." jelas Gaara.

"Ayo." Gaara menggandeng tangan Ino dan membawanya masuk kedalam rumah.

Mereka berdua memasuki area ruang makan yang menyatu dengan area dapur, terliha siluet seorang wanita yang sedang menyiapkan makanan di meja makan. Saat wanita itu berbalik dan menghadap kearah Gaara dan Ino, ia tersenyum melihat putra bungsunya sudah datang.

"Gaara-kun, dia...?" Karura, nama ibu Gaara. dia keheranan saat melihat putranya datang kerumah sambil menggandeng tangan seorang gadis.

Ino buru-buru memperkenalkan dirinya, "Konichiwa, saya Ino Yamanaka." Ino membungkukkan badannya gugup.

Karura tersenyum, "Aaa.. Ino-chan! ternyata kamu putrinya Akari yaa." Karura mendeka pada Ino dan memeluknya. Ino sangat canggung saat mendapat pelukan dari Karura.

"Ternyata lebih cantik aslinya daripada di foto yaa." Karura memuji Ino.

Pipi Ino sudah memerah mendengar pujian Karura. "Baa-san mengenal Ibuku?" tanya Ino.

"Tentu saja, aku adalah pelanggan tetap butik ibumu. aku dan ibumu sering menceritakan anak-anak kami." jawab Karura.

Ino langsung melirik Gaara yang ada disampingnya, Gaara hanya mengangkat bahunya tanda dia tidak tahu menahu.

"Kaa-san, ayo makan aku sudah lapar." ucap Gaara.

"Benar, kalian pasti sudah lapar kan? tapi.. kalian harus melepaskan gandengan tangan kalian terlebih dahulu untuk bisa makan." Karura tertawa cekikikan menggoda Gaara dan Ino.

Ino yang tersadar bahwa Gaara masih menggandeng tangannya langsung menghempaskan tangan Gaara.

'Bikin malu saja!' pikir Ino.

Pada akhirnya Ino ikut makan siang dengan Gaara dan Ibunya. Setelah selesai makan, Ino dan Gaara masih duduk di kursi mereka sambil menikmati teh. Ino celingukan mengecek sekeliling seperti sedang mencari sesuatu.

"Kau tidak perlu khawatir, Ayahku tidak ada di rumah" ujar Gaara tiba-tiba seakan tau apa yang sedang di cari oleh Ino.

"Bagaimana Kau tau?" Ino menatap Horor pada Gaara.

"Kau pasti tidak ingin bertemu dengan Ayahku karena kejadian kemarin kan?" tebak Gaara.

"Yaa.. menyebalkan jika bertemu ayahmu disini- Ups!" Ino langsung membekap mulutnya sendiri, dia lupa kalau masih ada Ibunya Gaara.

"Ara-ara, apa Suamiku menyusahkan mu Ino-chan?" tanya Karura pada Ino.

"ahaha.. tidak, bukan seperti itu Baa-san" Ino tertawa kering, dia sudah sangat malu sekarang.

Red Thread Of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang