ngeremehin putri kenzo

234 12 2
                                    

Beberapa minggu berlalu tak teras tinggal 1 minggu lagi restu akan dapat

Mengingat itu mako senyum senyum memeluk sang boneka dan menjemput adiknya

Semua berjalan seperti biasa sampai di supermarket ia membeli yang tadi mami titip

"Ka makoo mia mau eskrim"

"Ga boleh mia"

"Tapi ka echi ngambil"

"Echi ngak boleh"

"Aa ka mako plis boleh yaa"

"Ka mako"

"Ka makooo"

"Udah kalian jangan beli es krim lagi beli yang lain aja"

"Tapi mia mau eskrim"

"Kemaren kan udah mia"

"Aaaaaaaaa"

"Udah beli coklat juga deh sama yupi yang ini mau"

"Boleh..."

"Boleh tapi jangan langsung semua abis makan langsung sikat gigi oke"

"Okeee"

"Echi mau ini boleh"

"Boleh ambil aja chi"

Setelah mengambil barang apa saja yang ingin di beli akhirnya mereka membayar barang itu semua dan pulang

Di perjalanan pulang ada mobil yang mencegah mobil mereka ya kejadian ini terulang lagi tapi kalah jumlah mereka lebih banyak dari waktu itu

"Mia kamu chat papi di jalan kangankita kaka di serang kamu tunggu sini echi juga"

"Ala enggak enggak gw ikut gini gini gw bisa bela diri ya mereka rame masa lu mau lawan sendiri mana asik kocak dah mia tunggu sini"

"Ye nih bocah yaudah tapi ikut arahan gw awas lu bertindak sendiri"

Mereka pun keluar dari mobil dengan mengangkat tangan

"Mau apa lagi kalian"

"Cepat bawa dia sekarang"

"Enak aja mau misahin gw ama kaka gw sini lu kalo berani baywan  lah kocak"

Buk

"Chi dah di bilang apa tadi aa dah kalo gini mau apa lagi"

Buk brak buk buk

"Awas chi mereka pake senjata kita kaga"ucap mako yang menahan pisau dengan pisau lain di tangannya

"Tau aman aja ka" ucap echi yang menahan tongkat baseball

"Hitungan ketiga ubah posisi"

"S- TIGA CHI"

Dengan cepat mereka ubah posisi

"Nah baru pas gw pake piso elu pake kekuatan"ucap echi yang memegang pisau

"Ya gw tau untung aja kita sepemikiran chi"

"Echi gitu loh"

Sring brak

"Hahahaa ngeremehin putri kenzo makan nih pedang lu"

"Weh chi jangan ampe mati"

"Enggak coman buat pingsan aja"

"Halah jangan ba-CHI AWAS"

shing

"Tenang aja ka"

"Bikin gw jantung kocak"

"Lagian mending kita hati hati soalnya"

"Ada yang pake senjata api"

Dor dor

"Ck... Gak berani lawan tanpa senjata"

"Nama gek pengecut ka"

"DIAM KALIAN"

"Pisahkan mobil antara mereka jangan samakan"

"Baik pa"

Dor dor dor

"Kata siapa kalian boleh bawa milik gw"

"Agill"panggil mako

"Telat lu gil"ucap echi

"Ye maaf kalian gpp kan"

"Mata mu buta jelas jelas kita banyak luka" ucap mereka dengan tatapan malas

"Hehee nama gek basa basi yaudah kalian tunggu masih ada sniper yang mengarah ke kita" ucap agil yang melihat ke arah yang lumayan jauh

Dor dor

"Udah biarin aja harus nya tuh senjata dah rusak karna tadi gw tembak tepat di senjatanya"

"Ye minimal mata ya lu tembak"

"Gila kali dah cepet bantu bebasin kita"

"Oke beb"

"Emang kalian boleh ketemuan?"

"Eh tinggal 1 minggu lagi ya"

"Yaudah gpp nanti biar aku bicara lagi ama grandpa"

"Gak usah gil"

"Eh grandpa"

"Lu dah dapet restu dari awal yang bantuin mako elu kan dari yang mako caine keluar rumah sakit yang bantu mereka saat di serang elu kan ini baru yang tuju saat memisahkan kalian"ucap grandpa

"Jadi kita dapet restu nih"

"Ya singkatnya itu"jawab rion

"Yeyyyy" sorak agil yang mulai pecicilan lagi

"Gw denger lu ngerjain berkas 5 tumpuk ye kerjain lagi dong milik gw" ucap funin

"Gila aja lu gak mau gw maunya meluk mako" ucap agil yang memeluk mako

"Ye bucin"

"Biarin hu dari pada lu kapan lamar pip"

"Setelah dia pulang baru gw lamar"

"Di tunggu" ucap mereka semua

Singkat cerita mereka pulang dengan di antarkan agil karna kan echi mako luka sedangkan kake ama funin gunain mobil sport

"Aa jadi kamu beli boneka yang mirip aku ya saking kangennya"

"Ah bacot"

"Hahhaa"

"Bang agil ini boneka anjing milik siapa" tanya mia yang menemukan boneka anjing di dekat nya

"Eh itu..."

"Hala beli juga kan lu boneka yang mirip ka mako emang keknya kalian gak jauh beda"ucap echi

"Ih gak gitu"

Di sisi grandpa

"Ke kake yakin gak nyuruh orang buat ngelakuin rencana itu"

"Iya kake nyuruh mereka minggu depan"

"Jadi kemungkinan itu kelompok dong"

"Sepertinya iya"

"Ya Udah mereka juga bakal balik ke sini bareng pip"

"Ya kake tau"

Balik ke sisi magil

Mereka dah sampai rumah lebih tepatnya di halaman belakang

"Kita jadi nikah minggu depan oke"

"Terserah kamu aku ikut aja asal jangan jauh jauh lagi ama aku"

"Hahaha enggak lah"

"Ya barang kali gitu kan"

"Aku gak akan ninggalin kamu au aku sayang ama kamu mana bisa aku tinggalin kamu yang ada mati duluan aku"

"Hus ngomongnya"

"Hahaha aku akan melakukan segalanya untukmu mau pun satu dunia tak setuju aku akan melakukanya untukmu mau pun dunia itu hancur"

"Bisa aja kamu"

"Aku akan selalu bisa untuk mu beb"

Berakhir mereka yang melihat pemandangan sore hari di belakang rumah

Bersambung

Lika Liku ★Magil★ (Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang