Deg!
Mendengar perkataan Wonyoung, membuat detak jantung Jiwon hampir terhenti. Matanya membulat dan memperlihatkan ekspresi terkejutnya.
"Oh? Maksudmu.. mereka.. berkencan?" Jiwon bertanya hati-hati
"Hm. Hubungan mereka sudah berjalan setahun yang lalu, namun mereka tidak mempublikasikan nya secara terang-terangan" balas Wonyoung
"Tapi waktu itu Chaewon pernah posting foto bersama Felix di Instagram kan?" Tanya Rei pada Wonyoung dan Yujin
"Eoh maj-ayo. Kalau tidak salah sebulan yang lalu ya? Aku tidak ingat waktunya.." jawab Yujin
"Iya tapi setelah itu postingan nya hilang sebelum 24 jam" kata Wonyoung
Hati Jiwon yang semula senang karena mengingat pertemuan pertamanya dengan Felix di toko buku, kini berubah menjadi kalut. Perasaan yang baru saja muncul dan berharap bisa berkembang malah pupus ketika mendengar kabar bahwa pria yang disukainya sudah milik orang lain.
Jiwon melamun. Sedangkan ketiga temannya sedang berbicara, untungnya sejak tadi pembicaraan mereka dimulai dengan nada pelan dan kecil sehingga tidak ada yang mendengar.
Yujin sempat melihat Jiwon yang sedang melamun. Ia memberikan sinyal pada kedua temannya, dan hal itu membuat mereka bingung.
"Jiwon-ah?" Yujin memanggil
"Huh?" Jiwon yang juga menatap Yujin dengan tatapan kosong
"Kau baik-baik saja? Kenapa setelah kami cerita bahwa Felix dan Chaewon berkencan, kau terlihat sangat terkejut?"
Jiwon bingung harus menjawab apa. Pikirannya benar-benar buyar.
"A-aniya. Aku hanya baru tau saja.." mencoba untuk bersikap biasa
Rei merasa ada yang aneh dari gelagat Jiwon.
"Kau sedang tidak suka padanya kan?" Kata Rei yang to the point
Wonyoung dan Yujin sedikit terkejut dengan pertanyaan Rei
"Jinjja Jiwon-ah?" Yujin meyakinkan Jiwon
"Huh?! Tentu saja tidak." Tolak Jiwon agar teman-temannya tidak curiga
"Heol~ ada apa dengan kalian berdua? Kenapa tiba-tiba berkata seperti itu ke uri Jiwonie?" Wonyoung sedikit kesal
"Bukan seperti itu Wonyoung-ah.." balas Yujin
"Aku hanya bertanya dan memastikan saja. Aku hanya tidak ingin jika Jiwon merasakan hal yang menyakitkan nantinya" ucap Rei yang terdengar khawatir
"Eyy aniya. Kau tidak perlu khawatir, jadi tenang saja yorobun~" Jiwon tersenyum sambil mencoba meyakinkan teman-temannya
Senyum palsu yang ia perlihatkan pada teman-temannya hanya sebuah topeng, entah mengapa hatinya terasa sakit mengetahui kenyataan pahit ini.
*
*
Seorang gadis tengah asyik dengan handphone ditangannya, pandangan hanya fokus pada layar bercahaya itu. Wajahnya terlihat sangat fokus, jarinya sibuk menggeser layar. Ia membaca biografi dan artikel bersama salah seorang gadis lainnya."Kim Hae-Rin." Ucap Minjeong
"Seorang wanita berusia 45 tahun yang memiliki peranan penting di dunia hukum. Sering memenangkan kasus-kasus besar yang terjadi di Seoul, dan mendapat julukan sebagai kuasa hukum yang disegani oleh banyak pelaku karena sikapnya yang tegas dalam menangani setiap masalah yang ada." Ryujin yang membaca artikel dari handphone Minjeong
"Terdengar menyeramkan bukan?" Kata Chaewon sambil merapihkan rambutnya didepan cermin
"Sejauh ini, dia terbilang cukup aktif dikelas.." ungkap Somi yang bersandar di dinding toilet
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BLUE SHINE
Fanfiction"Kenyataan bahwa hanya aku saja yang memiliki perasaan ini, akan lebih baik jika aku mundur perlahan.." "Penyesalan terbesarku adalah ketika aku terlambat membalas perasaan nya, masih adakah kesempatan untukku (?)" "Mencintaimu dalam diam adalah hal...