1. Menyamar

677 79 4
                                    

°

°

°






"Yanti, gua lama lama muntah kalo disini!"

Club ini di penuhi banyak orang-orang kaya yang gabut. Kenapa dibilang gabut? Lihat saja mereka, membayar orang untuk memukul orang-orang yang tidak berdaya, miskin.

Seperti hiburan bagi mereka, tapi itu pemandangan menyedihkan bagi Gracia juga Feni. Gracia, Feni menyamar sebagai sebagai anak anak SMA yang baru saja lulus.

Jadi mereka memesan bir kaleng cukup banyak agar orang orang di Club tidak curiga. Kemeja putih yang mereka kenakan di penuhi dengan coretan coretan. Mengikuti zaman sekarang, kalau sudah lulus pasti coret coret baju.

Demi kelancaran misi ini, Feni sampai mewarnai rambutnya menjadi blonde. Dia ingin menjadi anak anak bule, padahal sudah tua.

Apakah Gracia juga mewarnai rambutnya? Tentu tidak, dia hanya mengikat rambut lalu memakai topi.

Feni mengguncang pelan tubuh Gracia saat seseorang memasuki pintu Club, dia memakai hoodie berwarna hitam serta celana cargo berwarna abu abu.

Perut Gracia tidak bisa diajak kerja sama, disaat orang yang Feni curigai datang ia malah mual.

Gracia melihat orang berpostur tinggi itu serta hoodie, celana cargo yang dimaksud oleh Feni. Dia seperti orang orang biasa, kenapa Feni mencurigainya?

Entahlah, mari kita amati saja gerak gerik orang ini.

"Hydra, bunuh orang ini menggunakan tinju mematikan milikmu!" Seru salah satu laki laki disamping orang yang sedang dipandang Gracia, Feni.

"Uang." Laki laki tersebut memberikan beberapa lembar uang berwarna merah kepada perempuan tinggi yang dipanggil dengan julukan 'Hydra' entah itu nama atau julukan, tidak ada yang tau.

Kenapa disebut perempuan? Ketika orang berpakaian hoodie ini berbicara, suaranya seperti suara perempuan pada umumnya. Tapi sedikit lebih lembut.

Perempuan itu menjadi bintang utama dalam Club ini, perempuan itu menarik salah satu laki laki yang lebih pendek darinya.

Mereka sedang bertinju, laki laki tersebut meluncurkan teknik the jab kepada Hydra. Tapi itu sia sia karena Hydra dengan gesit melakukan teknik Upper cut yang diarahkan ke uluh hati laki laki tersebut.

Laki laki itu terjatuh sembari batuk darah, cukup banyak darah yang dikeluarkan dari mulut laki laki tersebut. Tampaknya dia kekurangan darah, mungkin saja dia mati. Laki laki itu tergelak di lantai dan banyak penonton yang berteriak setelah Hydra mengalahkan lawannya dengan satu pukulan saja.

Dan tak lupa banyak yang melempar lempar uang kepada Hydra karena membunuh laki laki suruhan customer Hydra.

Gracia mengepal tangannya, apa apaan orang orang ini. Hydra melakukan tindakan melanggar hukum yaitu membunuh orang.

"Gracia, kamu bawa kartu tanda anggota milik Graviar 'kan?" Gracia mengangguk, ia berlari dan mengangkat sebuah pistol sembari mengeluarkan kartu tanda anggota kepolisian milik Graviar, teman kantornya.

"Angkat tangan." Semua orang menuruti perkataan Gracia, ada juga yang berlari keluar dari Club. Feni membiarkan Gracia mengurus pembunuh yang bernama Hydra. Ia menelpon teman teman kantornya, yaitu para polisi.

Penguntit (GreShan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang