ִֶָ࣪☾. iv 𖹭

664 79 4
                                    

Tiga minggu berlalu, kondisi tubuh ringkih Eliel mulai tidak baik-baik saja. Kepalanya sering pusing dan perutnya sering nyeri. Kala membelikan beberapa jenis bentuk testpack untuk temen Omeganya. Setelah di tes, semua pengecek kehamilan itu menunjukan bahwa Eliel positif hamil. Walaupun anak itu tidak diharapkan olehnya maupun Philip, Eliel tetap mengeluarkan tangis haru ketika menunjukkan hasil tes kepada Kala.

Untuk memastikan lagi, Kala membawa pria malang itu menuju rumah sakit ibu dan anak untuk mengecek kandungan. Kala terkejut, terlebih lagi dokter yang bertugas dalam mengendalikan alat USG. Pasang mata mereka mendapati sebuah benih kehidupan di dalam perut si cantik pada layar USG. Dokter kandungan yang menangani Eliel menggaruk kepalanya kebingungan, memastikan kembali apakah benda itu benar janin atau sel tumor.

Eliel tersenyum, tidak berniat memberitahu kejanggalan tersebut bagi manusia bumi. Begitu pula dengan Kala yang sudah tahu akan kespesialan yang Eliel punya.

Dan hasilnya, benda asing itu sungguh janin hidup berusia 19 hari. Eliel tidak bisa membendung air matanya ketika teringat bahwa Philip adalah ayah dari anak yang di kandungnya. Kala senantiasa ada di sisi Eliel, bahkan setelah dari rumah sakit, Kala menemani Eliel menuju mansion megah Philip untuk menunjukkan sebuah bukti tak terbantah. Eliel benar-benar hamil atas perbuatan asusila mereka yang tidak terencana tiga minggu lalu.

Mata tajam Philip membulat, memandang sekilas pria manis di hadapannya yang mendadak datang bersama Kala untuk membuktikan soal kehamilan yang mungkin saja akan terjadi setelah tiga minggu tidak ada kabar. Philip menghela napas setelah mengamati hasil scan rahim Eliel hari ini, mengamati wajah murung si manis yang menunduk-menunggu jawaban darinya.

"Phil, lo harus tanggung jawab. Please, kasihan Eliel sama anak lo," ujar Kala selembut mungkin, berusaha merayu hati nurani Philip yang masih tersisa. Kala tahu, pria itu mudah sekali tersinggung dan marah.

Philip membanting foto hasil USG hari ini, membuat Eliel reflek mengangkat bahu karena kaget, "Kamu yakin hanya pernah berhubungan sama saya?" Tanyanya sambil memijat dahinya yang tiba-tiba terasa pusing.

Eliel mengangguk, menatap wajah tampan Philip yang datar, "Sungguh pak, saya di buang ke sini karena saya gagal mendapatkan pasangan di planet asal saya sebelum umur 25. Saya bahkan sudah menjadi mate anda, pak," ujar si mungil sambil memperlihatkan tanda lahirnya yang berubah kehijauan.

Philip beranjak dari duduknya, "Pergi."

Kala berdiri, hendak menantang Philip yang begitu kurang ajarnya. Sudah dijelaskan panjang lebar, malah diakhiri dengan usiran, "Phil! Sampai kapan lo mau gini terus gue tanya?! Jelas-jelas itu anak lo, tanggung jawab kalian berdua!" Di titik ini, Kala sudah tidak bisa menahan dirinya untuk tidak meninggikan suara.

Memang Philip tidak pernah membuat orang yang ia setubuhi berakhir hamil. Jika hendak berhubungan dengan perempuan, ia pasti akan memakai kondom. Sementara ketika dengan lelaki, kadang-kadang saja Philip menggunakan alat kontrasepsi itu karena mau mengeluarkan sperma sebanyak apapun di dalam rektum mereka, mereka tidak akan berakhir hamil seperti perempuan. Atau seperti kasus Eliel saat ini

Seperti peribahasa 'sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga'. Seorang playboy yang telah mendapatkan kepuasan duniawi, yaitu harta, tahkta, dan wanita sebenarnya tidak pernah membuatnya sebahagia pikiran orang lain. Dia terbiasa berdiri di atas kakinya sendiri. Kesepian, layar laptop, dan permen mint sudah menjadi sahabat terbaiknya.

Philip membalik badannya, memperlihatkan wajah tak ramah kepada Kala. Aura menyesakkan yang terpancar dari tubuh Philip dapat Eliel rasakan, membuat tubuhnya tidak berdaya di atas pangkuan sofa. Hanya bisa menangis. Aneh.

Lacunae (JAEYONG) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang