Halo ☺️
Aku double up nih...
Kebetulan aku punya banyak waktu luang, karena gabut aku nulis deh...
Oke, semoga suka yahHappy reading semua
***
Pagi hari yang cerah menyambut awal pagi di hari Senin ini. Matahari mulai memancarkan Bagaskara yang mulia menyinari dan menghangatkan bumi.
Hari Senin memang menjadi hari yang paling dibenci di antara mereka. Selain harus kembali ke rutinitas belajar setelah akhir pekan, mereka juga harus menghadapi upacara bendera yang membuat mereka kepanasan berdiri di bawah teriknya matahari.
Setelah upacara bendera pagi yang melelahkan, suasana di SMA Cendekia menjadi cukup sepi. Para siswa kini berada di kelas masing-masing, fokus memperhatikan penjelasan guru.
Di kelas 10 MIPA 1, Iel duduk dengan tenang, mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh Pak Budi, guru matematika mereka. Meskipun pelajaran matematika terkenal sulit, Iel berusaha untuk tetap fokus dan memahami materi yang diajarkan.
Tiba-tiba, bel istirahat berbunyi, membuat para siswa bersorak gembira. Iel dan sahabatnya, Ocha, segera beranjak dari kursi mereka. Mereka berdua berniat untuk pergi ke koperasi siswa.
"Ayo, Iel! Gue mau beli pulpen" ajak Ocha.
"Emang pulpen Ocha kemana?" Tanya Iel.
"Ini, tapi udah mau abis jadi gue mau beli buat jaga-jaga." Jawab Ocha.
Ocha, cewek dengan wajah cantiknya dan juga rambutnya yang panjang adalah sahabat Iel sejak SMP. Cewek dengan nama lengkap Athaya Ocha Veronica atau yang biasa dipanggil Ocha adalah cewek yang cukup bersifat dewasa. Ocha dengan Iel hanya berbeda satu tahun.
Iel pun mengangguk dan mengikuti langkah Ocha menuju koperasi. Di sana, selain membeli pulpen, Ocha juga membeli beberapa makanan ringan. Iel juga ikut memilih-milih, sampai akhirnya ia menemukan sebuah snack yang menarik perhatiannya.
"Wah, ini kayaknya enak. Iel ambil ya, Ocha," ujar Iel sambil mengambil bungkus snack tersebut.
Namun, sebelum Iel beranjak untuk membayar, Ocha segera mencegahnya.
"Jangan, Iel! Lo kan alergi udang, di sini ada udangnya tau" peringat Ocha.
"Emang ada ya Ocha?" Tanya Iel.
"Ada Iel, baca di komposisinya." Jawab Ocha.
"Eh iya ada, maaf Ocha Iel gak tau klo ada udangnya." Ucap Iel.
"Gak papa, lain kali lebih teliti lagi ya kalo pipih jajan, ntar alerginya kambuh." Ucap Ocha.
Iel pun mengangguk paham dan mengembalikan snack itu ke tempatnya semula. Mereka berdua akhirnya hanya membeli pulpen dan beberapa makanan ringan lainnya yang aman untuk Iel.
Iel memang memiliki alergi terhadap udang. Jika Iel tidak sengaja memakan udang akan muncul bintik-bintik merah di badannya dan juga Iel akan sesak nafas jika memakannya dalam jumlah yang banyak.
Flashback on
Hari itu, iel sedang menikmati makan siang bersama para abangnya. Beberapa saat kemudian, iel mulai merasakan sesak napas dan tangan kanannya mulai muncul bintik-bintik merah.
"Aduh, abang...nafas Iel sesak bang!" seru iel panik.
Melihat kondisi adiknya, Axel, sang kakak pertama, langsung bergegas menghampiri iel. Wajahnya terlihat cemas dan panik.
"Iel, kamu kenapa? Ayo, kita ke rumah sakit sekarang juga!" ajak Axel dengan nada khawatir.
Namun, iel langsung menolak ajakan Axel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brother And Cousin
Ficção AdolescenteGraziella Nea Xavier, atau yang akrab disapa Iel, adalah cucu bungsu di keluarganya. Meskipun usia Iel yang paling muda, ia dikelilingi oleh kasih sayang yang melimpah dari 4 orang kakak dan 2 sepupu yang sangat menyayanginya. Iel tumbuh menjadi gad...