Halo halo
Aku update nih
Siapa yang udah kangen sama Iel?
Siapa yang kangen sama Leon?Oke.
Maafkan aku yg lama update ya
Banyak kesibukan hehe...Happy reading semua
***
Hari ini adalah hari Selasa di mana, hari berjalan seperti biasanya. Matahari tampak cukup terik karena sudah memasuki waktu siang hari.
Bel tanda istirahat bergema, menandai jeda sejenak dari hiruk-pikuk aktivitas belajar. Murid-murid bergegas meninggalkan kelas, menyambut kebebasan sementara dari rutinitas akademis. Koridor sekolah diramaikan langkah-langkah ringan, tawa renyah, dan canda tawa yang menggema.
Sinar matahari menerobos jendela, menyinari halaman sekolah yang dipenuhi pepohonan rindang. Angin sepoi-sepoi membelai dedaunan, seolah mengajak untuk menikmati ketenangan di antara kesibukan.
Di bawah naungan pohon, beberapa siswa duduk bersantai, menikmati bekal makan siang mereka. Obrolan ringan dan tawa renyah terdengar, menciptakan simfoni kebahagiaan sederhana. Sementara yang lain memilih untuk menyendiri, larut dalam bacaan atau melamun, mencari inspirasi di antara keheningan.
Sejenak, dunia seolah berhenti berputar, memberi ruang bagi mereka untuk melepas penat dan mengisi ulang energi. Sebuah momen singkat, namun terasa begitu berharga di tengah padatnya jadwal sekolah.
"Iel..." Panggil Leon.
Iel menolehkan kepalanya dan menemukan sepupunya itu yang sudah berada di sampingnya.
"Lo gak ke kantin?" Tanya Leon.
"Enggak Leon, Iel mau makan bekal yang dibuatin sama bang Shaka." Jawab Iel.
"Ocha gak berangkat kenapa?" Tanya Leon.
"Ocha lagi sakit Leon." Jawab Iel.
Pasalnya Iel duduk sendirian dikarenakan Ocha yang tidak berangkat sekolah karena sakit.
"Ikut gue aja." Ajak Leon.
"Kemana?" Tanya Iel.
"Ke kantin." Jawab Leon.
"Kan Iel mau makan bekal, kok malah ke kantin." Ucap Iel.
"Ya gue tau, daripada lo disini sendirian mending sama gue ke kantin dulu, abis itu makan bekal lo." Ucap Leon.
"Bekalnya bawa aja, makan di sana bareng gue." Lanjut Leon.
"Iya." Ucap Iel lalu mengambil kotak bekalnya.
Leon berjalan terlebih dahulu dan kemudian disusul oleh Iel di belakangnya.
"Lo jangan jauh-jauh dari gue ya, ntar lo ilang." Ucap Leon sambil menundukkan kepalanya karena tinggi Iel yang sebatas dadanya.
"Iya." Ucap Iel mendongakkan kepalanya agar bisa melihat wajah sepupunya itu.
Saat di perjalanan menuju ke kantin banyak kakak kelas yang melihat ke arah Leon dan Iel. Mungkin mereka mengira Leon dan Iel adalah sepasang kekasih karena mereka yang terlihat sangat dekat.
Sesampainya di kantin.
"Duduk di situ aja, lo mau pesen apa?" Tanya Leon.
"Em, apa ya?" Ucap Iel bingung.
"Mau susu aja." Ucap Iel.
"Itu lo bawa air putih, kenapa minta itu?" Tanya Leon.
"Iel lagi pengen aja." Jawab Iel.
"Oke, tunggu di situ aja jangan kemana-mana." Ucap Leon dan dibalas anggukan oleh Iel.
Sambil menunggu Leon kembali, Iel memainkan ponselnya.
Hingga beberapa menit kemudian.
Leon datang dengan membawa mangkuk dan 2 gelas yang berisi susu hangat untuk iel dan es teh untuk dirinya."Ini." Ucap Leon lalu meletakkan segelas susu hangat di meja depan Iel.
"Makasih Leon." Ucap Iel.
"Hm." Dehem Leon.
Iel membuka kotak bekalnya dan bersiap untuk melahap makanan lezat yang dibuatkan oleh abangnya.
"Leon pesen bakso sama es teh? Iel mau..." Rengek Iel.
"Gak lo gak boleh minum es sama makan bakso." Ucap Leon.
"Dikit aja." Ucap Iel.
"Gak ada." Ucap Leon.
"Leon..." Rengek Iel dengan menunjukkan puppy eyesnya agar Leon luluh.
"Ck, ya udah iya. Dikit aja tapi." Ucap Leon lalu mendekatkan gelas yang berisi es teh ke arah Iel.
Dengan cepat, mulut kecilnya meminum es teh itu menggunakan sedotan yang ada di gelas.
"Udah!" Ucap Leon.
"Ih! Tapi kan Iel baru minum dikit banget..." Ucap Iel lesu.
"Nanti lo pilek." Ucap Leon.
"Ya udah iya." Ucap Iel.
"Udah, itu bekalnya di makan." Ucap Leon.
"Baksonya?" Tanya Iel.
Leon hanya bisa menghembuskan nafasnya melihat tingkah sepupunya itu.
Leon mengambil bakso kecil dengan sendoknya.
"Buka mulut lo." Ucap Leon lalu menyuapkan bakso itu ke mulut Iel.
"Itu masih panas Leon." Rengek Iel ketika melihat asap yang masih mengepul.
"Iya gue tau." Ucap Leon lalu meniup bakso itu, setelah dirasa tidak terlalu panas Leon menyuapkan bakso itu ke mulut Iel.
Iel membuka mulutnya dan menerima suapan dari Leon.
Tanpa mereka berdua sadari, banyak sepasang mata yang melihat ke arah mereka.
"Makasih Leon." Ucap Iel tersenyum.
"Ya." Ucap Leon.
Iel pun langsung melahap bekalnya sementara itu Leon juga melahap semangkuk bakso yang dipesannya dengan nikmat.
***
Jangan lupa vote dan komen ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brother And Cousin
Roman pour AdolescentsGraziella Nea Xavier, atau yang akrab disapa Iel, adalah cucu bungsu di keluarganya. Meskipun usia Iel yang paling muda, ia dikelilingi oleh kasih sayang yang melimpah dari 4 orang kakak dan 2 sepupu yang sangat menyayanginya. Iel tumbuh menjadi gad...