Satu

58 13 1
                                    

Happy Reading♡


Alisha menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Perutnya berbunyi, tanda ia sedang lapar. Ia mengelus perutnya kemudian berdecak pelan. Masih terngiang kata-kata ibu kosnya beberapa saat yang lalu.

"Bu, kasih saya waktu satu minggu. Saya janji, saya bakalan bayar uang kos saya."

"Halah! Dari tiga hari yang lalu kamu juga ngomong gitu."

"Saya beneran nggak ada uang bu, belum gajian."

"Perasaan kamu pulang malam deh. Bukannya jadi pelacur itu uangnya banyak, masa uang satu juta aja kamu nggak bisa bayar!"

Alisha menghapus air matanya. "Bisa-bisanya tuh orang ngatain gue pelacur hanya karena gue pulang kerjanya larut malam."

Alisha bangun, membenarkan posisi duduknya.

"Dia nggak tau aja, segila apa gue nyari duit supaya bisa bayar uang kosan gue."

Ponsel Alisha bergetar. Dengan malas ia merogoh saku celananya. Matanya membulat ketika nama papanya terpampang di layar ponselnya. Ia menggeser ke atas layar ponselnya.

"Halo."

"Sampai kapan kamu mau jadi gelandangan Alisha!!"

Spontan Alisha menjauhkan ponselnya.

"Kayak geledek anjir!"

Alisha menghela napas, ia kembali mendekatkan ponselnya.

"Ada apa sih ma."

"Ada apa, ada apa! Kamu kemasin barang-barang kamu dan kembali ke rumah!"

"Aku nggak mau ma! Udah berapa kali aku bilang, aku mau hidup mandiri!"

"Halah! Hidup mandiri apaan! Celana dalam kamu aja, masih kamu titipin ke bibi biar dicuciin. Segala pake alasan mau hidup mandiri!"

Alisha menggigit lidahnya. Mamanya ini, kalau marah bibir dan otaknya sudah tidak bisa di sinkronkan.

"Mah, nggak usah marah-marah dulu. Lisa pusing nih."

"Pusing karena apa? Nggak punya uang mau bayar kosan? Atau karena kamu belum makan karena nggak ada uang?" Tembak mama Alisha.

Lagi dan lagi Alisha hanya bisa menggigit bibirnya. Terlalu panas ucapan mamanya. Mengalahkan ibu kosnya.

"Mama nggak mau tau, kamu pulang sekarang. Atau helm sama tangan iron man kamu, mama buang!"

"Mama! Jangan sentuh mainan aku. Harganya itu, tiga kali lipat dari harga kutangnya mama. Oke?"

"Mau pulang nggak?"

"Iya, iya. Aku pulang."

Dengan menggeret dua buah koper besar, Alisha melangkahkan kaki masuk kedalam sebuah rumah mewah bertingkat tiga. Ia sedikit mengerutkan kening saat melihat mainan berserakan di lantai rumahnya.

"Kok ada mainan?" Gumam Alisha. Bermasa bodoh, ia kembali berjalan masuk menuju ruang keluarga. Betapa terkejutnya ia saat melihat Rasya, kakak laki-lakinya menggendong balita berusia dua tahunan.

"Anjir Sya! Lo hamilin anak orang?!" Alisha menghampiri kakaknya.

"Lo kalau ngomong jangan ngada-ngada ya. Pacar aja kagak punya, gimana gua mau bikin anaknya coba." Rasya mendelik sebal.

"Kan ada jasa open BO." Tatapan Alisha terpaku pada mata bulat berwarna cokelat terang yang juga tengah menatapnya.

"Terus ini anak siapa?" Tanyanya.

"Anak teman gua."

"Kok dititipin sama lo? Bininya mana?"

"Dah cerai."

Alisha terdiam, ia kembali menatap si bayi mungil itu yang ternyata masih menatapnya.

"Apa lo natap-natap gua? Gua tau gua cantik, nggak usah natap gua mulu." Sahut Alisha, seakan-akan bayi dihadapannya ini paham dengan apa diucapkannya.

"Mama."

Alisha terkejut, mundur tiga langkah. "Lo ngomong apa barusan?!"

Rasya juga terkejut. "Dia manggil lo mama anjir!"

Bayi itu meronta dalam gendongan Rasya, minta untuk diturunkan. Ia kemudian berjalan mendekati Alisha.

"Mama." Ucapnya lagi.

Bulu kuduk Alisha berdiri mendengar kata 'mama' yang ditujukan padanya.

"Gua bukan mama lo yah bocah! Jangan deket-deket!" Alisha semakin menjauh.

"Mama, mama!" Bayi laki-laki itu merentangkan tangannya sembari mendekati Alisha. Meminta untuk di gendong.

"Jauh-ja.... Ahh!" Alisha tersandung kaki meja. Ia menutup mata, pasrah jika badannya terbentur kerasnya marmer.

Sudah berapa detik Alisha memejamkan mata. Namun tak kunjung merasakan apapun pada tubuhnya.

"Berat."

Suara bariton khas laki-laki dewasa menyadarkan Alisha. Spontan ia membuka matanya.

"GANTENG KALI ANJIR!!"

























Tolong dukungannya teman-teman semua 🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak ❣️

Young MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang