Empat

42 4 2
                                    

Vote dulu sebelum baca

"Saya juga nggak nafsu kali sama kamu."

"Dih."

"Beneran." Rama menatap Alisha lekat. "Tepos gitu, mana nafsu saya."

"Sialan!"

Alisha menggembungkan pipinya. Mau tidak mau ia diantar oleh Rama ke kampusnya, bisa jadi masalah jika ia tidak mengikuti mata kuliah hari ini.

"Kamu nggak niat buat nikah muda gitu?" Tanya Rama sembari melirik Alisha.

"Ada sih."

Rama tersenyum tipis, baru saja ia ingin mengeluarkan suara Alisha kembali berbicara.

"Asalkan modelan kek Sehun yang ngelamar gue."

"Kalau dud...."

"Ya kalau cowoknya duda sih, tampangnya harus kayak Reza Rahadian. Kalau tampangnya kayak kulit lumpia, nggak dulu deh."

Rama mengerutkan alisnya. "Kamu kok lihat fisik banget sih?!" Ada nada sewot dari cara berbicaranya.

"Iyalah. Gue cantik gini, masa dapat modelan kayak lo." Sindir Alisha.

"Lah. Emangnya saya kenapa? Saya ganteng kok."

"Cih. Lo ganteng dari mana? Ngaca gih!" Semprot Alisha.

"Dompet saya tebal." Balas Rama telak.

"Sialan nggak bisa ngelak gue." Alisha mendumel dalam hati.

"Jaman sekarang realistis aja lah. Buat apa sama yang ganteng kalau nggak bisa modalin. Emangnya ganteng bisa bikin kenyang? Nggak kan." Ucap Rama.

"Bener juga lagi." Lagi dan lagi. Alisha hanya bisa bergumam dalam hati.

"Kamu sama saya aja. Udah paket komplit loh, saya udah ganteng, kaya, penyabar, setia, mana saya udah punya anak. Dimana coba kamu dapat duda kayak saya, jarang-jarang loh."

"Halah bacot lo! Tadi aja lo lecehin bodi gue, sekarang lo maksa-maksa gue nikahin lo. Nggak waras lo!" Kesal Alisha, baru saja ia ingin turun dari mobil Rama menahannya.

"Pinjam dulu ponsel kamu."

"Buat apa?"

"Pinjam bentar." Rama sedikit memaksa.

"Buruan." Sahut Alisha.

Rama mengetikkan sesuatu, tak lama ponsel miliknya bergetar.

"Nih."

"Apasih?"

"Jaga-jaga siapa tahu kamu berubah pikiran. Nomor saya sudah ada di hp kamu." Rama tersenyum.

"Dih." Alisha menatap Rama heran. "Yaudah gue turun dulu. Makasih tumpangannya."

"Eh bentar!"

"Apa lagi sih!!" Alisha menoleh. Melotot saat Rama menyodorkan beberapa lembar pecahan seratus ribu.

"Buat beli cimory."

Alisha menatap sepuluh lembar pecahan uang merah yang kini ada ditangannya.

"Yang ada kalau ini dibeliin cimory semua tai gue nanti kayak cimory." Ia menggeleng, melangkah masuk.

"Alis."

Langkah Alisha memelan, jantungnya berdegub kencang. Seseorang melangkah mendekatinya.

"Lis."

Alisha menatap seorang pria yang kini berdiri di hadapannya. Gadis cantik itu menghembuskan napasnya kasar.

"Apa lagi?!" Tanyanya kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Young MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang