Takdir : Kasih tak kasat mata

251 23 0
                                    

Kalau disebut sebagai ayah yang sempurna, Jenagara tentu jauh dari itu. Tapi dia juga senantiasa berusaha dengan segala mampunya agar menjadi yang terbaik untuk sang Jendral kecil.

Hal yang seringkali Jenagara sayangkan adalah dia yang tidak bisa mendampingi Andara sepenuhnya dalam mengawasi buah hati mereka. Seringkali dia pergi sebelum putranya bangun dari tidur, dan bermain dengan putranya menjelang jam tidur malam.

Terima kasih banyak pada istrinya yang hampir setiap hari mengirimkan gambar maupun video tentang perkembangan Jendral. Kadangkala, ketika pekerjaan mulai merenggut warasnya, Jenagara akan memutar ulang video yang pernah Andara kirim. Atau pesan suara yang ia kumpulkan dari istrinya, maupun celotehan Jendral sejak anak itu baru bisa mengatakan papah.

Ada satu pesan suara yang nyaris setiap hari dia putar sebelum memulai pekerjaan. Pesan itu dikirim Andara ketika Jenagara harus pergi ke luar kota dan meninggalkan keluarga kecilnya untuk beberapa hari.

"Selamat pagi mas, jangan lupa makan ya mas. Aku sama jendral udah makan tadi- mam, iya sayang papah harus makan. Pah, mam pah na mah. Papah makan di tempat kerja nya sayang, papah lagi kerja. Udah ya mas, Jendral nanyain mas dimana. I love you mas, Loplop pah. Iya sayang loplop papah"

Suara istri dan anaknya yang saling bersahutan itu seringkali menjadi penyemangatnya menjalani pekerjaan yang cukup berat. Inginnya, dia juga melihat perkembangan Jendral kecil mereka setiap waktu.

Perasaannya terkadang begitu sedih karena pekerjaan seringkali merenggut waktunya. Meskipun Andara sudah sering mengatakan kalau Jendral tidak pernah merasa kekurangan figur seorang ayah.

"Kamu tuh sering bantuin aku loh mas, usaha kamu buat aku sama jendral itu udah lebih dari cukup. Jangan sedih terus, jendral aja gak pernah loh nanyain kenapa sih papah gak main sama dia. Orang kamu tiap pulang kerja aja nyamperin dia terus, bonding kamu sama dia itu udah bagus banget. Jangan tekan diri sendiri terus mas" kata Andara suatu hari ketika lagi-lagi Jenagara merasa sedih.

Andara bahkan pernah sampai memaksa Jenagara untuk istirahat lebih dulu sebelum menghampiri Jendral. Karena hampir setiap pulang kerja, dia akan langsung mencari putranya yang sudah seharian bersama ibunya.

Jenagara itu lahir dari keluarga yang baik. Maka ia selalu usahakan yang terbaik agar anaknya menikmati hidup yang lebih baik dari hidupnya.

Andara mengerti itu, dia juga tidak pernah berhenti belajar sejak memiliki Jendral di antara mereka. Bagaimana menjadi ibu yang baik, bagaimana menjadi istri yang baik, bagaimana caranya agar dia tidak membebankan suaminya yang tentu bekerja keras untuk mereka yang ada di rumah.

Oleh karena itu, kadangkala Andara membiarkan Jenagara untuk mengistirahatkan diri daripada bergelut dengan Jendral kecil yang takutnya malah merepotkan. Hanya saja, ia juga tidak bisa memaksa kalau Jenagara sendiri yang menginginkannya.

"Gapapa sayang, aku istirahatnya sama Jendral" katanya yang tidak pernah bisa Andara tolak. Yang pada akhirnya dia juga menemani Jenagara meskipun mereka hanya akan berbaring di dalam tenda dengan Jendral yang dibiarkan tidur di atas badan Jenagara.

Tenda itu mereka buat di ruang tengah rumah mereka untuk Jendral. Tidak ada alasan pasti, Andara pun tidak mengerti ketika Jenagara tiba-tiba membuatnya. Yang kemudian mereka tahu hanya Jendral yang begitu senang ketika ikut membantu Jenagara membangunnya.

Memang benar kalau Jendral itu lebih sering menunjukkan kecintaannya pada sang ibu. Tapi sebagai seorang ibu, Andara tahu benar kalau keduanya memiliki koneksi yang begitu unik. Terutama Jendral yang kadang kala tidak begitu menunjukkan antusiasnya pada sang ayah.

Slice Of Life [All My Universe] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang