Di hari baru pagi mulai menyapa, matahari perlahan keluar dari persembunyian nya, angin bertiup lembut, kicauan burung terdengar dari luar, cahaya mulai merambat masuk ke dalam kamar echil/haechan melewati celah antara benang jahitan yang ada pada tirai kamar tersebut.
"sayang bangun dulu ayo, hari ini sekolah, jangan bolos loh"
Ucap sang bunda , lalu mendekati ranjang haechan duduk di tepi ranjang sambil mengelus surai coklat yang terlihat lembut."Eugh, echan ngantuk bunaa" rengek haechan kata tidur nya sedikit terganggu oleh sang bunda yang terus ngunyel-ngunyel pipi tembam sang anak
Kekehan dari sang bunda terdengar
Benar kah ini anak SMA?, dia ga cepat masuk atau lompat kelas kan? Pikir sang bunda."Sayang ayo, jie udah di bawah nungguin loh, masa ketua osis sekolah yang ganteng gak dateng"
-olyn"Iya bundaa, echan bangun kok inii"
Ucap haechan sambil berusaha untuk duduk dengan mata yang masih tertutup entah sadar atau tidak ,olyn merasa gemes dengan tinggal lucu si anak yang bertingkah seperti anak kecil yang selalu ingin di jaga.Haechan yang telah berhasil mendudukkan tubuh nya pun sekarang sepertinya mencoba untuk mengambil nyawa nya yang telah pergi entah kemana, persekian detik pun haechan mulai turun, berdiri dan berjalan ke kamar mandi, dia juga bilang akan menyusul sebentar lagi.
Olyn yang mendengar tuturan dari anak nya pun menyiapkan baju haechan dan meletakkan di atas kasur agar haechan tidak susah mengambil baju nya,setelah selesai mengurus semua nya olyn berjalan keluar kamar dan ke arah meja makan untuk menunggu haechan keluar dan menyusul.
"MORNING~" teriakan haechan di pagi hari itu mampu membuat semua yang di meja makan menutup telinga nya.
Haechan yang tadi mana?, kenapa cepat sekali baterai nya aktif, tadi ku lihat masih lowbet pikir olyn"Morning bear" jawab sang kepala keluarga yaitu bapak naren, memeluk haechan dan mencium kening sang anak.
"Pagi ndut"
-jisung"Idihh,echan teh bukan gendut, tapi ini nama nya berisii!"
-haechan"Iye lah tu"
-jisung"Udah udah sarapan dulu, habis itu ke sekolah, jisung bonceng haechan ke sekolah ya?, ayah juga dasi nya pake itu ada di meja dekat kamar jangan lupa, bekal untuk haechan sama jie udah di tas bunda taro tadi, jadi semua selesai"
Tutur panjang olyn kepada keluarga nya
Melihat mereka satu bersatu dan menatap mereka.Tak lama setelah itu sarapan pun berlangsung, semua Hening, hampir tidak ada bunyi sama sekali kecuali bunyi peralatan makan dan piring.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sampai nya di sekolah jisung langsung memarkirkan motor nya dan menurunkan haechan ,setelah turun haechan pun pergi ke kelas nya di ikutin oleh jisung di belakang.
Jisung mengantarkan haechan sampai ke depan kelas nya, setelah di rasa haechan masuk jisung pun baru pergi ke kelas nya dan memulai pembelajaran bersama yang lain
Setelah beberapa jam pun bel istirahat berbunyi, itu adalah bunyi yang selalu di tunggu orang semua orang di sekolah,semua murid langsung berbondong-bondong untuk berbelanja di kantin entah makanan, minuman atau chiki apa pun itu.
jisung selesai jajan dia ingin ke kelas tetapi, tiba tiba jevano dan rayan memanggilnya, itu adalah kakak kelas jisung alias teman dari haechan.
"Hm?, apa?" ucap jisung sambil berjalan ke arah dua kakak kelas nya itu.
"Si echil sakit ji, tadi manggil lu" ucapan rayan membuat Jisung berhenti tepat di depan mereka, iya bertanya di dalam hati , sakit apa?, perasaan tadi baik' aja
Pikir jisung belum sempat jisung mendapatkan jawaban, jevano lebih dulu berbicara "dia menggigil ji, panas juga" ucap jevano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Yang Di Jadikan Adek
FanfictionJisung hidup bersama ibu nya yang seorang janda, dan haechan hidup bersama ayah nya yang seorang duda kaya raya , jisung yang selalu ingin memiliki seorang adek dan haechan yang selalu ingin mempunyai seorang abang