WELCOME.
HAPPY READING!
Just read and you will know the craziness of person who are in love haha.
~~~
"Besok masuk ga?" Tanya perempuan yang sedang memegang tongkat billiard dengan rambut berkuncir kuda, panggil saja Yerisa, YERISA FRIZCON.
"Masuk, kemaren nyokap gue dateng ke apart marah marah gegara dipanggil kepsek." Jawab cewe dengan rambut sebahu dan permen dimulutnya, sebut saja ZAMORA VANFELA atau biasa dipanggil Mora.
"Ya salah lo ga pernah masuk." Ujar perempuan yg sedang berusaha fokus dengan cue ball nya, panggil dia Vania, VANIA RAVENZIE.
"Tau tuh, mana ga nitip absen lagi, gatian napa Van masuk mulu." Ucap Yerisa.
"Gue nitip ya anjing ke kalian." Jawab Mora dengan nada ngegasnya.
"Ini tuh namanya skill, gue sih udah ngomong ya ke gurunya." ucap Vania.
"Gurunya udah gabisa lo bohongin." Sahut Yerisa sembari memposisikan diri akan bermain
"Lo juga keseringan absennya bego, kalo ga salah semester ini lo baru masuk kelas tuh seminggu ga sih?" Tanya Vania yang kini duduk disebelah Mora.
"Ga seminggu juga kali." Protes Mora.
"Bener kali seminggu tiap bulannya." Ucap Yerisa menyetujui ucapan Vania.
"Ya berarti kan ga seminggu." Sahut Mora dengan nada kesalnya, yang disusul tawa oleh kedua temannya.
"Lo juga rugi sih ga pernah masuk." Ucap Yerisa setelah menghentikan tawanya.
"Kenapa?" Tanya Mora.
"Sekarang kalo pas istirahat selalu aja ada drama dikantin." Jelas Yerisa yang membuat Mora mengerenyitkan dahi tanda tak paham.
"Ada anak sebelah yang berantem karena rebutan cowo." Sambung Vania menjelaskan.
"Oohhh gue pikir ada pembullyan." Ucap Mora sambil mengangguk pelan.
"Ya kalo ngebully ga mungkin didepan banyak orang, berani juga kalo nyawanya ada tujuh." Balas Yerisa, disusul tawa oleh ketiganya.
Dering ponsel Zamora menghentikan tawa mereka, kini perhatian mereka teralihkan kearah ponsel yang berada diatas meja.
"Siapa?" Tanya Vania yang akan menyodok cue ballnya.
"Mama." Jawab Mora singkat sembari meletakan jari telunjuknya dibibir mengisyaratkan mereka agar diam.
"Halo ma." Ucap Mora setelah mengangkat teleponnya.
"Dimana?" Tanya Mama Mora dari sebrang.
"Dirumah Vania." Jawabnya berbohong.
"Gausah bohong tadi mama udah telfon mamanya Vania katanya Vania ga dirumah." Ucap sang mama.
"Hehe ini lagi keluar main." Jawab Mora dengan cengirannya walau sang mama tak dapat melihatnya, kedua temannya hanya terkekeh melihat tingkah Mora, yang sudah biasa mereka lihat.
"Yaudah mama ga ngelarang, yang penting mama gamau kalau sampai besok ada laporan dari gurumu kalo kamu bolos lagi." Ucap sang mama.
"Iya maa." Jawab Mora dengan singkat.
"Malam ini Mora pulangkan?" Tanya sang mama.
"Ga deh ma kayaknya." Jawab Mora singkat.
"Kamu udah ga balik kerumah dari awal semester Mora." Tekan sang mama.

YOU ARE READING
PAPARAZZI
Novela Juvenilcerita ringan seringan kapas, Bercerita tentang remaja yang menyukai teman sekelasnya. Namun siapa sangka jika ia merupakan teman masa kecilnya. "Jangan sok bersikap bodoh." _F. "siapa? gue?." _Z. "you're really crazy, dan gue belum pernah ketemu o...