Maaf..aku ga bisa..

455 19 4
                                    

Siang ini hamids selesai kuliah lebih awal.Dia memutuskan untuk pergi ke lapangan basket.Tiba-tiba langkah Hamids terhenti saat melihat Kinal yang sedang asyik memasukan bola basket ke ring.Senyum hamids, melihat bola yang ga ada satupun yang masuk.Tapi lagi-lagi kinal mencoba memasukan bola.Hasilnya tetap sama, tetap ga masuk.Hamids mulai berjalan menghampiri lapangan basket tersebut untuk dapat bisa bermain basket bersama Kinal.Baru jalan beberapa langkah, sebuah bola basket bergulir ke kaki hamids.Iseng, hamids ambil bola basket dan memasukan bola basket dari jarak berdirinya sekarang yang sama sekali tidak dekat dengan ring dan.....Masuk!

Kinal perhatiaanya langsung teralih begitu melihat bola nyelonong masuk ke ring, langsung dia menoleh ke belakang.Tatapan datarnya tidak hamids harapkan.
"Eh, ngapain lo disini?" kinal datar

"Main basket lah, ga boleh?" Hamids mengambil bola basket dan memain-mainkannya.

"Sini bolanya!" mencoba merebut bola yang dipegang hamids

"ayo rebut kalau bisa." ejek Hamids

Mereka pun mulai saling berebut bola, saat ini bola ada di tangan hamids, kinal terus mencoba merebutnya, dengan berbagai caranya, haha lucu, tapi tiba-tiba kaki kiri kinal tersandung dengan kaki kiri Hamids, Hamids pun langsung menangkap tubuh Kinal yang hampir terjatuh, dan alhasil,mata mereka saling tatap, wajah Hamids berada kurang dari satu inci dari wajah Kinal.Hamids terpaku, tak dapat berkata apa-apa, seperti mati rasa, mereka tepaku lama.Entah keberanian dari mana Hamids mendekatkan wajahnya ke wajah kinal dan Hamids mengecup bibir kinal lembut.

oh Kinal beritahu aku, apa kau merasakan hal yang sama setiap kita bersentuhan kau merasakan debaran seperti ini.Kinal katakan jika kau merasakan debaran seperti yang kurasakan saat bersentuhan denganmu. Jika kau tak suka maka santailah.

Tapi tiba-tiba saja Kinal mendorong dada Hamids dan pergi berlari meninggalkan Hamids.Hamids hanya menatap kepergiaannya, " bodoh kau Hamids", kata Hamids marah dengan dirinya sendiri, dengan cepat Hamids berlari mengejar Kinal dan akan menjelaskan semuanya.Hamids tak ingin Kinal salah paham.Hamids harus menjelaskan semua perasaannya terhadap kinal.Hamids melihat kinal terus berlari, dengan cepat Hamids mengejar Kinal dan menariknya,sehingga dia berbalik menatapnya.

"Kinal gue ga bermaksud untuk" kata hamids terpotong oleh ucapan Kinal

"Dasar playboy," kata Kinal datar dengan suara bergetar, lalu ia menghempaskan tangan Hamids dan pergi meninggalkannya tapi masih bisa Hamids tahan.Hamids menatap matanya lekat.

"Kinal, gue bisa jelaskan semuanya.kata Hamids dengan menahan tangannya erat.

"Lo udah punya pacar, tapi berani-beraninya deketin gue.Ga ada yang perlu dijelasin, " kata Kinal dingin dengan kuat Kinal menghempaskan cekalan Hamids dan melangkah pergi.

"Kinal, gue cinta sama lo." teriak Hamids yang membuat Kinal berhenti seketika tanpa menoleh kearah Hamids.

"Sejak pertama kali bertemu lo nal, gue udah menyukaimu, lebih dari teman.Lo tau aku emang sering jalan dengan cewe lain dan suka ganti-ganti cewe Tapi karenamu, karnamu aku ingin berubah.Aku rela putusin semua pacar gue demi lo nal." kata Hamids panjang lebar tentang perasaannya pada Kinal.Kinal pun membalikkan tubuhnya dan menatap Hamids.Hamids berjalan mendekati Kinal dengan mata berkaca-kaca.

"Maukah lo memberi kesempatan gue untuk menjadi pacar lo Kinal, aku janji akan membahagiakan lo." kata Hamids dengan menggenggam jemari Kinal sambil menatapnya dalam.

"Hamids, maaf gue ga bisa.Gue cintanya sama orang lain." kata Kinal lirih dan Hamids hanya menunduk lesu.

"Siapa dia kinal?" kata Hamids sambil menarik tangan kinal.

Kinal, Ku ingin BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang