" kita tidak bisa belajar tanpa mengalami rasa sakit"
~~~
Hidup ini memang tentang siapa yang bertahan dan siapa yang kuat. Kita sebagai manusia hanya bisa berserah dan tidak bisa berbuat apapun jika itu memang sudah takdir. Namun, kita selalu bisa belajar dari apapun hal yang sudah kita lewati, tak peduli hal itu menyenangkan atau bahkan membawa luka untuk kita.
Casey sekolah seperti biasa , namun ia tiba tiba mendapat kabar bahwa papa yang sehabis MCU ( medical check up ) , ternyata terkena masalah di paru paru. Casey awalnya masih berpikir positif karena ia pikir papanya seorang perokok , jadi wajar saja. Namun , ia tak pernah menyangka bahwa itu adalah hal yang serius. Ketika papa memeriksakan ke dokter , dokter bilang itu adalah semacam tumor , dan dapat diangkat melalui operasi. Casey mendengar itu cukup sedih , pikirannya sudah tidak bisa lagi positif , bahkan untuk kemungkinan terburuk pun ia sudah pikirkan. Casey hanyalah berserah kepada Yang Maha Kuasa , ia berharap bahwa Tuhan menolong papa nya saat itu. Ia bersekolah dalam keadaan yang tidak tenang. Ia bahkan tidak jarang absen untuk mengikuti pelajaran dengan kabur ke uks beralaskan sakit atau tidak enak badan. Padahal yang sakit adalah pikirannya. Malang sekali nasibnya saat itu . Ia hanya berdoa sepanjang hari , ia menangis memikirkan papanya. Casey bahkan tidak sadar sampai ia mengatakan kata kata yang mungkin sedikit tidak pantas. "Tuhan , kalau emang Tuhan mau ngambil salah satu dari keluargaku , tolong aku yang pertama" doa Casey sambil menangis tersedu.
Gadis itu benar benar menjalani hari tidak tenang , bahkan ketika papa nya sudah dioperasi sekalipun. Ia sangat takut kehilangan papanya. Ia tak pernah merasa sesedih ini. Ia merasa tak adil , dunia sungguh tidak adil padanya. Sampai akhirnya , hari yang Casey takutkan , hari yang Casey tidak pernah ia inginkan terjadi. Hari itu , di tanggal 26 November 2022 , papanya Casey meninggal dunia. Saat itu hari Sabtu , ia sedang tidur siang di kamarnya , adiknya , Arka di kamar yang satu lagi tiba tiba seperti berteriak panik , hal itu membuat Casey terbangun dan reflek ikut panik. Casey langsung menuju kamar itu , ia melihat Arka seperti menangis , dan Casey bertanya kepada adiknya itu.
" kenapaa? kamu kenapaa arkaaa?" tanya Casey
" pa .. papa meninggal kak" lanjut Arka yang ternyata sedang video call dengan mama yang lagi di rumah sakit menemani papa.
Casey yang mendengar itu benaran shock dan terdiam sejenak sebelum ia terjatuh dan menangis. Kakinya benar benar lemas dan tidak kuat lagi menopang badannya. Ia menangis histeris dan berteriak menyerukan "papaaaa papaaaa". Air matanya tidak berhenti keluar , ia sangat lemas , ia sangat berharap ini adalah mimpi. Rasanya ia ingin kembali tertidur saja jika harus bangun dan mendengar kabar terburuk ini.Casey akhirnya ditenangkan oleh keluarganya , mama yang datang dari rumah sakit juga menangis bahkan pingsan berkali kali. Casey tidak sanggup melihat semua ini, ia benar benar ingin mati. Ini bukanlah hal yang ia harapkan sedikitpun. Ia benci dengan keadaan ini. Lelah sekali rasanya menangis , Casey berusaha memenangkan dirinya , menguatkan dirinya , karena ia menganggap bahwa jika ia lemah bagaimana mama dan adik adiknya nanti? bagaimana mereka bisa kuat? Ia berusaha meminta pertolongan dari Tuhan untuk menguatkan dirinya. Sampai akhirnya ia sedikit mulai tenang, ia memberitahukan kabar duka ini ke teman temannya. Teman teman Casey juga tanpa pikir panjang langsung datang ke rumah duka , menguatkan dan menghibur Casey yang sedang berduka. Ketika hari mulai gelap , Casey ingin keluar bentar , ia kaget karena ternyata pujaan hatinya , Gery , sedang berada diluar. Ia tidak menyangka bahwa orang itu akan datang kesini. Gery langsung menghampiri Casey dan memberi salam kepada Casey , ia menenangkan Casey , ia tahu ini adalah hal yang tidak mudah diterima gadis itu. Acara meninggalnya papa Casey terus berlanjut sampai 2 hari, hingga tiba lah saatnya pemakaman papa Casey dilakukan. Casey begitu sedih , ia tak menyangka bahwa ia mengantarkan jenazah sang ayah ke pemakaman, mengantarkan sang ayah ke tempat terakhirnya. Ia sangat belum terima. Ia memegang foto papanya sambil menangisi foto itu. Sakit sekali
Setelah pemakaman itu , ia harus kembali ke rumah , dan tentunya ia merasa sangat hampa. Ia berpikir apakah ia sanggup menjalani hidupnya setelah ini? apakah aku akan baik baik saja tanpa papa? Pikirnya. Sampai lah hari Natal tiba , ia benar benar benci Natal kali ini, awalnya Casey sangat menyukai Natal , tapi entah kenapa ia sangat benci Natal pertama tanpa sang ayah itu. Ia harus merayakan Natal tanpa kehadiran papa , bohong bahwa ia bilang ia baik baik saja , ia sangat ingin merayakannya dengan sang ayah. Namun , mama menasihati Casey dan meminta Casey untuk belajar ikhlas agar Tuhan selalu menguatkan mereka. Casey berpikir bahwa apa yang dikatakan mama itu benar , ia tidak boleh terus terusan seperti ini. Ia harus lebih kuat dan menjadi contoh untuk adiknya. Masih banyak sekali yang harus ia lakukan di dunia ini. Ia harus kuat setidaknya demi dirinya sendiri.
Masa masa sulit itu tentu tidak mudah Casey lewati , ia berhadapan dengan masalah yang tidak terbilang mudah. Ia bahkan sering menyakiti dirinya , ia benci dirinya , ia sengaja tidak makan agar dirinya sakit. Namun , ia sadar bahwa dunia harus tetap berjalan. Tidak ada yang peduli jika bukan diri kita sendiri. Ini semua hanyalah takdir dan bagaimana cara kita menerima semua takdir itu. Kita harus siap kapanpun kita terluka , dan bisa belajar dari luka itu.
-next-
( aku nangis nulisnyaa haha)
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Perfect
Non-FictionIni kisah hidupnya , yang mungkin akan berlanjut tidak tahu sampai kapan. Yang jelas , dia berharap hidupnya akan terus berlanjut dengan segala mimpi yang ia capai. ~~ Our strong girl ~~