Chapter 3

1.1K 116 56
                                    

Malam itu angin berhembus cukup kencang padahal itu adalah musim panas. Meskipun tidak dingin, Junjie tetap mengeratkan jaket miliknya untuk menghalangi angin menebus ke tubuhnya. Di ujung gang dia melihat seseorang berdiri di depan pintu pagar rumahnya. Wajahnya tak terlihat karena terlalu gelap. Dia mendekat dengan kewaspadaan, dan bersiap untuk lari jika itu hantu atau perampok.

Semakin dekat semakin berdebar jantung Junjie. Merasakan kehadiran seseorang pria itu mengangkat wajahnya dan melihat Junjir.

"Huang Ge"

"KAU-"

Zhiguang tersenyum mendekat "Gege kenapa baru pulang?"

"Bagaimana kau tau rumahku? Kau penguntit!"

"Tidak tidak. Aku meminta izin dari sekolah jadi aku tahu dengan legal"

"Tapi meski kau memintanya, itu tidak akan di berikan dengan mudah"

"Mudah saja aku bilang kau kecelakaan dan mau ku antar ke rumah"

Mata Junjie melebar antara terkejut, marah dan gemas. Apa otak anak ini tertinggal di rumah?.

"Kau. Bagaimana bisa kau- ah sudahlah"

"Gege belum menjawab pertanyaanku"

"Bukan urusanmu" Junjie melangkah hendak membuka gerbang namun Zhiguang menghalangi Junjie dan tersenyum tipis

"Ge aku sudah menunggumu selama 2 jam. Tidak kah kau merasa kasihan?"

"Tidak. Minggir"

"Ge.." Zhiguang berbatuk di samping Junjie merasa tenggorokannya gatal karena tersedak ludah sendiri jadi ucapannya terhenti namun Junjie menoleh memperhatikan Zhiguang yang batuk. Dia melihatnya berbeda dan berpikir Zhiguang masuk angin karena berdiri terlalu lama di sini dan rasa bersalah menghampirinya.

"Ikut aku" pada akhirnya

"Oh ke mana?"

"Ikut saja" Junjie berbalik berjalan lebih dulu dan Zhiguang berjalan di sampingnya.

Tak lama mereka sampai di depan mini market dan Junjie membeli kopi panas di sana.

"Nah minum itu" ucapnya menyodorkan segelas kopi yang masih mengepulkan asap

Zhiguang mengangkat satu alisnya merasa bingung, untuk apa kopi ini? Kenapa sifatnya tiba tiba berubah? Dan apa maksudnya?

Namun meski begitu Zhiguang mengulurkan tangan menerima kopi itu. Tangan Zhiguang yang besar hampir menangkup gelas itu sehingga ikut menangkup tangan Junjie yang tengah memegangnya. Sentuhan ringan itu sepeti sengatan pada tubuh Junjie. Ia sedikit melonjak lalu segera melepaskan gelas itu.

"Terimakasih Ge" Zhiguang memperhatikan detail itu namun tidak banyak bicara hanya menyeruput kopi itu dengan tenang.

Junjie tersadar jika ia bersikap aneh dan berlebihan jadi dia berusaha agar Zhiguang tidak menyadarinya dengan mengalihkan perhatiannya "Ya. Ngomong ngomong tanganmu sangat dingin"

"Jadi kopi ini karena aku terlihat kedinginan? Sangat perhatian" sebelah sudut bibirnya tertarik ke atas ada sedikit ejekan namun tak di pungkiri nada suaranya terdengar senang

"Omong kosong!"

Zhiguang tertawa dalam hati namun tidak ingin menggodanya terlalu jauh untuk saat ini.

"Sudah ku bilang aku menunggu Gege selama 2 jam"

"Memangnya siapa yang menyuruhmu untuk menungguku. Dan ada perlu apa kau di sini?"

"Aku ingin tahu lebih banyak tentangmu"

"Dan untuk apa kau tahu"

"Kau yakin menanyakan itu ku pikir kau cukup pintar untuk memahami ucapanku" dalam nada suaranya ada ejekan halus

My Naughty Young Boyfriend || 年輕的男友Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang