09 || Karina's Childhood

90 7 0
                                    

Surabaya, 22 Oktober 2012

"Jejem, ayuk main" Ujar seorang anak kecil bernama Karina.

Anak lelaki yang terpanggil pun menoleh kearah sumber suara.

"Eh Kayin, kenapa? " Tanya Jejem.
"Ayo main" Sahut Karina.

"Tapi udah mulai sore, kayin"Ujar Jejem
" yaudah kalau begitu kita main di depan rumah saja"Saran Karina.

"Yaudah, tapi mainnya jangan sampe kemaleman ya" Ujar Jejem yang dibalas anggukan dan senyuman lebar dari Karina.

Setelah itu Karina menarik tangan Jejem untuk pergi dari taman.

Sesampainya di depan rumah keduanya yang bersebelahan, mereka berdua pun bermain dan tertawa bersama.

Hari pun menjelang malam, akhirnya permainan mereka berakhir dan kembali ke rumah masing-masing.

23 Oktober 2012

Keesokan harinya,Karina dan Jejem sedsng bermain bersama.

Hanya saja,permainan mereka kali ini berbeda.

"Jejem, sebutkan satu kata jujur dan satunya bohong"Ujar Karina.

"Hm, bentar ya Kayin"Sahut Jejem.

Setelah itu Jejem pun berpikir sejenak.

"Jejem mau berangkat ke Jakarta, coba tebak itu jujur atau bohong"Ujar Jejem.

Lalu Karina mengernyitkan dahinya, dan setelah beberapa detik ia berpikir
Akhirnya ia menjawab.

"Bohong!"Seru Karina.

Jejem yang mendengar itu pun melototkan matanya kearah Karina.

"Heum, maaf ya Kayin, dua hari lagi Jejem mau berangkat"Jawab Jejem

"Yah, perginya berapa lama?"Tanya Karina pada Jejem yang sedang menatapnya.

"Gatau, Jejem belum tau. Nanti Jejem coba tanya buna dulu"Sahut Jejem

"Yah, kalau lama, nanti Kayin main sama siapa?"Tanya Karina dengan raut wajah sedih.

"Kan ada Claris, Kayin bisa main dengan Claris"Ujar Jejem

"Tapi kadang Claris gak keluar untuk bermain"Elak Karina.

Setelah itu Jejem mengganti topik pembicaraan lalu mereka berbicara selama beberapa menit.

"Kayin, Ayo pulang!"Seru mama Karina yang sedang menghampiri Karina dan Jejem.

"Yah Je,Kayin disuruh pulang sama mama"Ujar Karina yang mendengar seruan mamanya.

"Yaudah ayo pulang"Final Jejem.

Dan ternyata itu merupakan pertemuan terakhir antara Jejem dan Karina sebelum Jejem pergi.

Setelah beberapa tahun di Surabaya, akhirnya Karina dan sekeluarga nya pun pindah ke Jakarta di karenakan tugas papa Karina yang berpindah tempat.

Jakarta, 15 April 2019

"Hei Wilona, ayo ke kantin bareng" Ajak Karina pada Wilona, Sohibnya sejak awal SMP.

"Yaudah deh, ayo"Wilona mengiyakan ajakan dari Karina, lalu mereka berdua berjalan menuju kantin sekolah yang letaknya tak jauh dari kelas mereka.

Setelah itu mereka pun duduk di bangku yang masih kosong.

"Lo masih nunggu si Jeje itu ya?" tanya Karina pada Wilona yang baru saja selesai memesan makanan dan minuman yang tersedia di kantin.

"Ya gitu deh"Sahut Wilona.

"Yang sabar aja dah lu"Ujar Karina menyemangati Wilona.

"Eh lo juga nunggu si..Jejem itu ya?" Tanya Wilona.

"Eh iya, kapan ya dia balik.."Sahut Karina.

"Udah jangan dipikirin terus, nanti pusing loh"Ujar Wilona menasehati Karina yang tampak sedang memikirkan sosok anak lelaki yang di tunggu.

"Iya"Final Karina dengan singkat, lalu tak lama pesanan mereka pun tiba.

Saat hendak makan, kedua teman Karina dan Wilona menghampiri mereka berdua.

"Buset gak ngajak nih"Ujar Nazeea pada Wilona dan Karina yang sedang makan.

"Tadi dicariin di kelas gaada"Jawab Karina.

"Lu berdua masih nunggu anak laki-laki itu?" Tanya Giselle.

Lalu Wilona dan Karina mengangguk dengan kompak sebagai jawaban dari pertanyaan Giselle.

Saat mereka berempat sednag menikmati makanan mereka, seseorang mengejutkan mereka.

"Woi! Tumben lu pada kagak gosip" Ujar Jemian, si anak yang jahil.

"Eh ayam! Jem lo bisa gak sih gausah jahil? Sehari..aja"Ujar Giselle.

"Gabisa dong, gak jahil bukan Jemian namanya."Ujar Jemian.

"Udah biarin aja"Final Wilona.

Cerita kosan 21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang