14 || Always by your side

84 8 0
                                    

Setelah kepergian ibu Wilona, Jenan berjanji pada ayah Wilona bahwa ia akan menjaga Wilona, dan juga berada disisi Wilona kapan pun dan dimana pun.

Ayah Wilona pun langsung mengingat janji yang Jenan buat tanpa sepengetahuan Wilona.

"Pa, Jenan janji Jenan bakal jagain Wilona kapan pun di manapun.
Jenan gabakal ninggalin Wilona" Ujar Jenan seraya mengucapkan janjinya.

"Hahahaha, santai saja. Saya percaya sama kamu kok, asal Wilona tidak kenapa-napa. Saya pegang janji kamu, Jen" Balas Bagaskara dengan senyumannya.

"Yaudah pa, kalau gitu Jenan sama Wilona balik ke kos dulu" Ujar Jenan lalu menyalimi Bagaskara.

"Wil? Ayo, yang lain lagi siap siap! " Seru Jenan, lalu Wilona mulai menuruni anak tangga dan menghampiri Jenan.

"Buset, yaudah lo pamitan dulu sana" Ujar Jenan lalu Wilona hanya menurut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buset, yaudah lo pamitan dulu sana" Ujar Jenan lalu Wilona hanya menurut.

Setelah berpamitan dengan Bagaskara, Dean dan juga Jennifer, Wilona dan Jenan pun mulai menaiki motor hitam milik Jenan.

"Hati hati Jen! " Seru Dean, Jenan menoleh lalu memberi jempol. Setelah itu keduanya langsung meninggalkan halaman rumah Wilona.

Saat di perjalanan Wilona merasakan sesuatu yang aneh, dibawah sana..
Astaga! Wilona lupa dia sedang red day hal itu membuat Wilona menepuk jidatnya.

"Napa Win? " Ujar Jenan bertanya pada Wilona. "Gue.. Boleh ke toko sana engga? " Tanya Wilona menunjuk toko ditepi jalanan.

"Napa Win? " Tanya Jenan sekali lagi.
"Gue, ehm. Eh.. Gue" Ujar Wilona yang gugup, sejujurnya ia malu untuk mengatakan itu.

"Napa Win? " Tanya Jenan sekali lagi.
"Gue lagi red day gue rasa.. Nembus deh" Ujar Wilona dengan ragu.

"Bilang kek, yaudah bentar" Ujar Jenan lalu ia menepikan motornya menuju toko yang ditunjuk oleh Wilona.

Jenan pun mengikat jaketnya disekitar pinggang Wilona.

"Dah sana, gue tau lo mau nyari gantinya kan? " Ujar Jenan lalu Wilona mengangguk.

"Lo tungguin! Awas kalo lo berani ninggalin gue disini" Ancam Wilona yang dibalas kekehan kecil oleh Jenan.

.
.
.

Saat ini Wilona baru saja membayar baju yang ia pilih untuk ganti, lalu Wilona bertanya pada kasir ditoko tersebut.

"Kak, ini aku pake sekarang boleh gak ya? " Tanya Winter dengan ragu, lalu kasir yang berkelamin perempuan tersebut menjawab ucapan Wilona dengan senyuman serta anggukan pelan.

"Yaudah kalau gitu aku ganti dulu ya kak" Ujar Wilona lalu pergi menuju ruang ganti.

Kasir perempuan tersebut menatap kepergian Wilona, sangat mudah ditebak bahwa gadis tersebut sedang red days, dan.. Nembus. Jadinya ditutupin dengan sebuah jaket.

"Sekarang pada punya pacar ya, gue kapan anjir" Gumam Shuhua dengan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang pada punya pacar ya, gue kapan anjir" Gumam Shuhua dengan pelan.

"Tau ah mending gosip sama Yuqi" Ujarnya lalu menelpon teman dekatnya, Yuqi.

Skip, jangan denger apa yang yuqi sama Shuhua gosipin.

Setelah mengganti pakaian, Wilona pun keluar dari toko tersebut.
"Maaf lama" Ujar Wilona menghampiri Jenan.

"Gapapa santai" Jawabnya lalu ia menyuruh Wilona untuk kembali naik keatas motornya.

Lalu keduanya pun meninggalkan area toko tersebut. Butub waktu sekitar 40 menit untuk sampai ke kosan.

Sesampainya di kosan, Wilona pun turun dari motor hitam Jenan, lalu tak lupa ia berterimakasih pada Jenan.

"Ih cie yang abis berduaan sama
mas gebetan" Ujar Nazeea menggoda Wilona yang baru saja datang.

"Duh lo bacot banget deh, Zee" Ujarnya lalu pergi menuju kamar.

Ternyata setelah ia berbalik, tidak
ada tanda tanda keberadaan Jenan,
Kemana pria itu? Entahlah ia terlalu malas untuk mengurusnya.

Lalu ia memutuskan untuk pergi menuju kamarnya, terlihat sosok Giselle yang sedang mengemasi barang nya.

"Selle, lo mau kemana? " Tanya Wilona, Giselle menoleh lalu menjawab, "Besok kan kita
berangkat ke Bandung" Jawabnya sambil menatap kearah Wilona.

"Bentar, lo kan gapunya baju kek
gitu. Dapet darimana Wil? " tanya Giselle.

"Gue ganti, soalnya tadi dijalan nembus" Jawab Wilona membuat mata Giselle melebar.

"Si Jenan liat? " Tanyanya dengan panik. "Engga, dia nyodorin jaketnya duluan" Jawabnya lalu Giselle dibuat salah tingkah.

"Gentleman banget anjir" Ujar
Giselle membuat Wilona
merotasikan matanya.

"Gentleman emak lo, Orang ngeselin gitu dibilang Gentleman" Ujar Wilona membuat Giselle menatapnya dengan tatapan malas.

"Tapi gitu gitu juga jarang ada
cowok yang kek gitu. " Elakkan Giselle membuat Wilona hanya mengangguk saja.

"Yaudah lah Selle lo bantuin gue packing gih" Ujar Wilona lalu Giselle pun mengiyakan permintaannya.

"Lo bawa crop top gih Wil" Ujar Giselle membuat Wilona melototkan matanya.

"Eh entar diliatin cowo meseum gila! "
Elak Wilona, "Kan ada prince Jenan yang bisa nolongin princess Wilona. " Ujar Giselle membuat Wilona memukul lengan Giselle dengan pelan.

Sang empu yang dipukul hanya
bisa nyengir gak jelas.

Lalu tak lama, terdengar suara ketukan pintu kamar Wilona dan Giselle, mendengar itu pun Giselle segera membukakan pintunya.

"Buat Wilona" Ujar Jenan menyodorkan sekantong plastik hitam ke arah Giselle.
"Wih mas bucin soswit banget,"
Ujar Giselle lalu segera memberikan sekantong plastik tadi ke Wilona.

Setelah melihat isinya Giselle pun mencocokkan Wilona dengan Jenan.
Hal itupun membuat darah Wilona mendidih.

Namun ia abaikan lalu Giselle pun
tak lagi menggodanya, bila Wilona sudah marah, auranya akan terasa mencekam.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cerita kosan 21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang