bab 4. pantai

11 0 0
                                    






Dairo, Askar dan juga Angga sedang duduk di pinggir pantai, di tangan masing-masing ada seplastik batagor dan juga satu es cekek.

Selesai menghabiskan batagornya mereka rencanya mau langsung pulang.

"Bang Askar, kenapa ya kura-kura jalannya lambat? Tapi kalo berenang bisa cepet"

Askar melirik Angga, pertanyaan polos itu menggelitik perutnya sampai-sampai Askar mau ketawa tapi ditahan aja.

"Yang berenang itu namanya penyu, bukan kura-kura"

"Ooh.."

Ya begitulah kira-kira percakapan random mereka, Askar yang notabenenya anak semata wayang merasa memiliki saudara kalau sedang bersama dengan Dairo ataupun Angga.

"Nanti pulangnya kita beli martabak telor di mang Jimi yuk" ajak Dairo yang tiba-tiba ngiler bayangin martabak telur kesukaannya.

"Hayuk aja sih, btw Ayah Ibu pergi lagi Ro?"

"Iya, katanya mau pulang nanti malem ternyata mereka lembur"

Yang mau tahu pekerjaan orang tua Dairo, mereka adalah team wedding organizer. Dan terkadang pekerjaan mereka bisa menghabiskan waktu selama seminggu bahkan lebih, tak jarang mereka harus menginap untuk mempersiapkan semuanya apalagi jika lokasi acaranya berlangsung di tempat yang jauh.

Resiko pekerjaan.

"Yaudah gue nginep"

Dairo mengangguk.

"Hai!"

Seorang perempuan menyapa mereka, itu Annatya si murid baru di kelas Dairo.

Askar mengernyit karena memang dia tidak mengenal siapa perempuan yang baru saja menyapa mereka.

"Temen lo?" Tanya Askar ke Dairo dan dijawab oleh gelengan kepala.

Annatya yang melihat cuma mengulas senyum, dia maklum saja karena kan mereka belum berkenalan secara langsung.

Aslinya Dairo tahu siapa Annatya ini, tapi dia lebih memilih untuk gak kenal aja.

"Aku Annatya, murid baru di kelasnya Dairo"

"Ooh, kenalin gue Askar ini adiknya Dairo, dan dia Dairo"

"Iyaa salam kenal ya"

Annatya agak kikuk karena ternyata perkenalan mereka terbilang singkat, bahkan Askar dengan cepat memperkenalkan mereka lewat satu tarikan nafas.

"Boleh gabung gak? Aku bawa bekal juga"

"Kakak mau piknik ya?" Tanya Angga.

"Iya lagi piknik"

"Sendirian?" Heran Dairo.

Seorang laki-laki ganteng yang rapi, kece dan wangi menghampiri mereka, itu tunangannya Annatya-Daniel.

"Dia sama gue" katanya.

"Oh yaudah" cuek Dairo yang sudah menghabiskan batagornya.

"Kar ayo balik, gue belum angkat jemuran"

Askar tahu bahwa itu cuma alasan Dairo doang, mana ada jemuran baju coba? Kan Dairo selama ini pakai mesin cuci yang bisa langsung mengeringkan bajunya.

"Yuk deh, takutnya mama nyariin"

Angga yang masih mengunyah batagornya menatap mereka kemudian ikut berdiri, tapi kemudian tangannya di pegang oleh seseorang dan itu Annatya.

"Angga suka cokelat gak? Ini ambil ya"

Angga melirik Abangnya.

"Udah ambil cepet, terus bilang apa?"

Bukan Dairo yang ngomong begitu tapi si Askar yang sudah muak diliatin sama Daniel kayak mereka penjahat aja, risih tau!

"Makasih Kak"

"Sama-sama"

Dan setelahnya Dairo menarik tangan Angga untuk segera pergi, setelah agak jauh dari dua orang pasangan itu Askar langsung menampilkan muka julid.

"Cowoknya nyebelin banget sumpah, apaan ngeliatin gitu banget kayak kita tertarik aja sama si Natya"

"Cemburu kali" Jawab Dairo.

Dari jauh mereka bisa melihat bahwa saat ini Annatya dan Daniel sedang bertengkar, meski suaranya tidak terdengar tapi gestur tubuh mereka mengatakan semuanya.

Daniel dengan terang-terangan menunjuk-nunjuk ke arah mereka dan dengan emosinya Annatya membanting keranjang piknik yang dia bawa ke tubuh Daniel dan langsung pergi tentu Daniel mengejar tunangannya.

"Pacaran kok gitu? Mending putus aja sih kata gue" ejek Askar.

Untungnya Angga tidak se-tertarik itu melihat orang pacaran yang sedang bertengkar, lebih enak memakan batagornya yang sisa satu biji.

Lagian dia masih kecil dan tidak mengerti cinta-cintaan.

Di sisi lain Annatya berjalan cepat ke arah mobil dan mengambil tasnya, lalu dia berlari ke jalan raya untuk mencari taksi.

"Nat! Please jangan gini, aku minta maaf oke? Kita pulang bareng ya?" Kata Daniel yang mencoba meraih tangan Annatya.

"Udah sana! Jangan ganggu!"

"Natya aku minta maaf! Aku cuma gak suka kamu deket-deket mereka"

"Kenapa?! Aku cuma mau punya temen kok! Kamu gak usah ngatur-ngatur aku, lagian kamu siapa?"

"Aku tunangan kamu!!!"

Tanpa sadar Daniel meninggikan suaranya sampai-sampai Annatya tersentak kaget, dia mendengus pelan dan langsung masuk ke taksi yang sudah berhenti dari beberapa detik lalu.

"Natya..."





















25 Mei 2024 - 16:27
to be continued

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang