Annatya tengah bercermin sembari mengoles lip cream secara tipis-tipis, hanya agar bibirnya tidak terlihat pucat.
Mobil yang membawanya terus melaju, Natya tersenyum senang melihat tampilan wajahnya yang sudah lebih segar.
"Natya.. " Panggil Vandra, Kakak Natya satu-satunya.
"Apa?"
"Kamu jangan bertemen sama anak nakal ya, apalagi kalau satu kelas sama kamu lebih baik hindari anak-anak yang seperti itu Natya, gak baik buat kamu"
"Daniel ngomong apa sama Abang? Asal Abang tau dia selalu gak suka aku punya temen, selalu aja bilang kalau mereka anak nakal"
Vandra menghela nafas, "Bukan Daniel yang bilang, pokoknya kamu jangan deket-deket mereka"
"Terserah, Abang gak usah ikut campur aku temenan sama siapa" Ujar Natya kasar, dirinya sudah sering kali dilarang berteman dengan berbagai alasan dan sudah Natya duga Vandra akan melarangnya kali ini.
Tanpa berkata apa lagi Natya langsung turun dari mobil setelah sampai di depan sekolahnya, pagi-pagi sekali wajahnya sudah tidak terlihat ramah.
Galih yang terbiasa berjaga pagi melihat kepergian Natya, seingatnya perempuan itu adalah sepupunya Kevin a.k.a Ketua OSIS tercinta.
"Liat apa lo?"
"Oh itu barusan Sepupunya Bang Kevin baru aja lewat"
Teman Galih melihatke arah perginya Natya dan tersenyum mengejek, "Naksir?" Bisiknya kepada Galih.
"Nggak lah apaan sih, udah yuk ke ruang OSIS"
"Eh terus ini gak ada yang jaga dong"
Galih melambai, "Nanti Tio yang jaga, udah ayo"
Sesampainya di kelas Natya langsung menaruh ranselnya lalu melirik ke meja Dairo yang masih kosong, apakah Dairo akan terlambat lagi?
"Natya nih ada titipan bekal"
Teman sekelasnya tiba-tiba datang dan menaruh tas bekal, "Dari siapa Jel?" Tanyanya.
Angel tersenyum menggoda lalu memukul lengan Natya main-main, "Pacar kamu, aduh Nat bisa-bisanya kamu punya pacar ganteng dan baik. Aku kapan?~"
Natya tertawa canggung sadar siapa yang Angel maksud, pasti Daniel siapa lagi kalau bukan dia yang selalu mengaku-ngaku sebagai pacarnya.
Memang sedari kemarin Daniel selalu gencar mendekati dan menghubunginya untuk minta maaf.
"Makasih ya Jel, kita makan bareng yuk"
"Waah~ kebetulan aku laper banget nih" Angel memegangi perutnya dengan ekspresi melas.
***
"Dairo, nih buat kamu" Natya memberikan satu botol susu cokelat dan kue keju kepada Dairo yang menatap cengo.
"Buat gue? Serius?"
"Iyaa, anggep aja sebagai ucapan minta maaf buat yang kemarin. Oh ya, ini buat Askar yaa"
Natya lagi-lagi memberikan satu botol susu cokelat dan kali ini dengan kue macha untuk Askar, mereka sedang ada di kantin.
Askar melirik sekilas, "Yang kemarin ya? Emang sih pacar lo ngeselin, bisa-bisanya cewek cantik kayak lo pacaran sama cowok kasar" Ujar Askar tanpa filter.
Dairo menatap tajam Askar, "Gak boleh ngomong gitu Kar, jahat tau"
"Maaf, tapi fakta kok"
Natya tidak mempermasalahkan karena dia tidak menyukai Daniel jadilah omongan Askar tidak membuatnya tersinggung sedikitpun.
Mengambil minumnya lalu melirik ke arah Dairo, "Gak apa Dai, Askar bener kok hehe"
Makin tak enak hati mendengar ucapan Natya, Askar berdehem lalu mengusap lehernya.
"Maaf ya, gak maksud gitu gue. Cuma bingung aja sama pacar lo, maaf ya"
"Santai aja, lagian aku gak tersinggung kok"
Natya tersenyum bahagia karena mengobrol dengan teman sekelasnya tanpa kehadiran Kevin yang selalu menganggu, dia memakan soto ayam pesanannya.
"Ngomong-ngomong aku boleh jadi temen kalian gak?"
Askar dan Dairo saling tatap, baru pertama kali mendapat pertanyaan seperti itu, "Boleh kok, emang kenapa tanya gitu"
"Gak kenapa-kenapa, cuma tanya"
"Lo aneh ya" Ejek Askar dan di hadiahi pukulan sayang dari Dairo.
Jam 19:25
Dairo kali ini berada di minimarket bersama dengan Askar dan Anggara, mereka mau membeli sosis untuk disantap bersama-sama.
Ditangannya ada belanjaan Anggara juga, snack dan manisan.
Lama berbelanja akhirnya mereka sudah selesai juga setelah semua yang mereka butuhkan sudah didapat, tapi satu yang mereka lupakan.
"Koreknya belum dibeli?" Tanya Dairo saat melihat belanjaan Askar.
Si empu menepuk dahi, "Lupaa, gue beli sekarang yaa tunggu disini"
"Angga ikut bang!"
Dairo menggeleng tidak heran lagi dengan kelakuan Askar, tapi belum lama kepergian mereka Dairo dihampiri oleh seseorang.
"Oh ini anak tengik yang goda pacar gue?!"
Dari suaranya saja bisa Dairo lihat jika orang itu sedang marah, tapi dia bicara dengannya?
Menunjuk dadanya, "Gue kak?"
"songong ya lo, jangan pikir Natya mau sama cowok culun kayak lo. Asal lo tau dia itu udah jadi tunangan gue!" Bentak Daniel.
Apa ini? Tiba-tiba marah-marah dengannya tanpa sebab.
Dairo tersenyum remeh, "Ternyata bener ya, lo kasar. Bisa-bisanya Natya mau pacaran sama lo, dia gak tersinggung loh waktu lo dibilang cowok kasar"
Daniel salah paham, dia kira Dairo sudah sangat dekat dengan Natya hingga bisa berbicara hal seperti itu.
Bugh!
Satu pukulan mendarat di pipi kanan Dairo membuatnya menoleh, menatap tidak percaya ke arah Daniel.
"Abang!"
Daniel menoleh, melihat Anggara yang berlari ke arah mereka, "jauhin Natya atau lo terima yang lebih buruk lagi"
"Bajingan" Desis Dairo.
19 Oktober 2024 – 15:36
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's
Short StoryNatya mendekati Dairo bukan karena dia suka, tapi ada hal lain yang membuatnya sangat ingin berteman dengan si pemilik lesung pipi itu. Start : 09 Mei 2024 End :